Makna Konotatif Makna Semantik dalam Gaya Bahasa Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi

77 leksikal, dan konseptual. Data 10 pada pemarkahan kata meja mengandung makna denotatif yang berarti sejenis perabot rumah yang mempunyai bidang datar sebagai daun mejanya dan berkaki. Kalimat tersebut juga mengandung makna referensial, leksikal, dan konseptual.

6. Makna Konotatif

Makna konotatif apabila kata itu mempunyai ‘nilai rasa’ baik positif maupun negatif. Jika tidak memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak memiliki konotasi. Makna konotatif dapat juga berubah dari waktu ke waktu. Berikut gaya bahasa yang mengandung makna konotatif adalah : 1 “Anda tahu, cappucino ini kopi yang paling genit?” FK4 2 Kedai mungil kami gegap gempita. FK13 3 “Ada yang bilang bikin seger, bikin tentrem, bikin sabar, bikin tenang, bikin kangen... FK22 4 Semangat hidupnya pupus seperti lilin tertiup angin FK25 5 Filosofi Kopi yang lama diam bagai bubuk kopi tanpa riak air. FK29 6 Lama Hera mendekam seperti tahanan rumah. MH33 7 Hera telah bermetamarfosis menjadi perempuan modern yang tidak terjangkau ukuran sosialku. MH34 8 Saat kubaca nama yang tertera disana, seketika aku dapat merasakan kaki Hera yang berlari, sekuat tenaga, mengejar satu-satunya impian yang terwujud dalam hidupnya yang bergelimang kecewa, mengajak pemilik kartu nama itu berkenalan sekali lagi. MH38 Universitas Sumatera Utara 78 9 Kamu ingin berdiskusi dengan angin, dengan wangi sebelas tangkai sedap malam yang kamu beli dari tukang bunga berwajah memelas, dengan nyamuk-nyamuk yang cari makan, dengan malam, dengan detik jam...tentang dia STPS40 10 Lama bagi kamu untuk berani menoleh ke belakang, menghitung, berapa banyakkah pengalaman nyata yang kalian alami bersama? STPS43 11 Dia, yang tidak pernah menyimpan gambar rupamu, pasti tidak tahu apa rasanya menatap lekat-lekat satu sosok, membayangkan rasa sentuh dari helai rambut yang polos tanpa busa pengeras, rasa hangat uap tubuh yang kamu hafal betul temperaturnya. STPS45 12 Mari kita piknik, mandi susu, potong tumpeng, main pasir, adu jangkrik, balap karung, melipat kertas, naik getek, tarik tambang. SKL54 13 Cukup lama aku terlatih membaca makna-makna tersirat dalam kalimatnya, walaupun belum cukup lama untuk mengerti alasan dibalik itu semua, misalnya, buat apa dia pelihara luka hati yang cuma bikin matanya berair? SG59 14 “Itu kebutaan sejati. Kamu memilih menjadi tunanetra padahal mata kamu sehat. Kamu tutup mata kamu sendiri.” SG63 15 Jembatan komunikasi kami runtuh. SG63 16 Ada daya pejal yang membuat dada Lei nyaman seperti bantal. SKK73 17 Matanya seperti kehabisan stok air mata. SKK79 18 Kamu cukup jadi kacung intelektualku saja. LL89 Universitas Sumatera Utara 79 19 Apapun yang terjadi bukanlah keberuntungan atau kesialan, melainkan eksekusi kontrak belaka. Jadi, apakah seseorang bisa dibilang sial kalau sebenarnya kesialan itu direncanakan? LL92 20 Bergaul dengan Lana seperti hanyut dalam air sejuk. LL93 21 Jempol Lana bergetar seolah dibebani bergunung-gunung sampah batin yang dikoleksinya sepanjang hayat. LL94 22 Memiliki Omen sama dengan memiliki telepon umum. BB105 23 Bejo di tengah-tengah mereka ibarat perawan dalam sarang penyamun. BB107 24 Tanpa Bejo, mereka semua seperti meja berkaki tiga.BB107 25 Bejo tanpa mereka adalah sebatang kayu. BB107 26 Tak lama, pertemuan itu bubar. Suasana istana muram durja.RC115 27 Di luar dugaan kami, Ayah malah naik pitam. RC117 28 “Di mata manusia, kita selamanya hitam, kecil, jelek, bau” RC119 29 Hari-hariku berubah menjadi rangkaian nelangsa. RC120 Pada data di atas, terdapat gaya bahasa konotatif 1 pada pemarkahan kata genit yang memiliki makna banyak tingkah. Data 2 pada pemarkahan kata mungil yang memiliki makna kecil. Data 3 pemarkahan kata bikin mengandung yang memiliki makna buat. Data 4 pada pemarkahan kata pupus yang memiliki makna hilang lenyap. Data 5 mengandung makna konotatif ditunjukkan pada kata diam yang memiliki makna tidak bergerak atau tetap di tempat. Data 6 pada pemarkahan kata mendekam yang memiliki makna meringkuk. Kalimat di atas juga mengandung makna gramatikal.Data 7 pada pemarkahan kata bermetamorfosis yang berarti berubah bentuk. Kalimat tersebut Universitas Sumatera Utara 80 juga mengandung makna gramatikal. Data 8 pada pemarkahan kata tertera mengandung makna konotatif yang berarti tercantum. Data 9 pada pemarkahan kata berdiskusi yang memiliki makna bertukar pikiran. Kalimat tersebut juga mengandung makna gramatikal. Data 10 pada pemarkahan kata menoleh ke belakang yang memiliki makna melihat ke belakang. Data 11 pada pemarkahan kata rupa yang memiliki makna raut muka. Data 12 pada pemarkahan kata mari yang menyatakan ajakan ‘ayo’. Data 13 pada pemarkahan kata tersirat menyatakan makna terkandung. Data 14 pada pemarkahan kata tunanetra mengandung makna konotatif yang memiliki makna buta. Data 15 pada pemarkahan kata runtuh mengandung makna konotatif yang menyatakan putus. Data 16 pada pemarkahan kata daya yang memiliki makna kekuatan. Data 17 pada pemarkahan kata stok mengandung makna konotatif yang memiliki makna persediaan. Data 18 pada pemarkahan kata kacung yang memiliki makna pesuruh atau pelayan. Data 19 pada pemarkahan kata bergaul yang memiliki makna berteman Data 20 pada pemarkahan kata eksekusi kontrak yang memiliki makna pelaksanaan perjanjian. Data 21 pemarkahan kata jempol yang memiliki makna ibu jari. Data 22 pada pemarkahan kata telepon umum yang memiliki makna telepon koin. Data 23 pada pemarkahan kata perawan yang memiliki makna anak perempuan atau gadis. Data 24 pada pemarkahan kata meja berkaki tiga yang memiliki makna timpang atau tidak seimbang. Data 25 pada pemarkahan kata sebatang kayu yang memiliki makna sebatang kara atau tidak mempunya Universitas Sumatera Utara 81 sanak saudara. Data 26 pada pemarkahan kata kecoak yang memiliki makna lipas kecoak, coro, dan kepuyuk = lipas. Data 27 pada pemarkahan kata muram durja yang memiliki makna sedih atau tidak kelihatan bergembira. Data 28 pada pemarkahan kata naik pitam yang memiliki makna marah sekali. Data 29 pada pemarkahan kata rangkaian nelangsa mengandung makna kias yang memiliki makna kesedihan.

7. Makna Konseptual