Erotesis atau Pertanyaan Retoris Persamaan atau Simile

52 Pada data di atas, terdapat gaya bahasa perifrasis yang mempergunakan kata lebih banyak yang sebenarnya dapat diganti dengan satu kata saja. Data 1 otot –otot yang ditarik dapat digantikan dengan satu kata saja menjadi serius. Data 2 ditemukan dua gaya bahasa perifrasis dalam satu kalimat. Pernyataan mataku basah dan satu hari pergi dan tak kembali dapat digantikan dengan satu kata saja menjadi menangis dan meninggal. Data 3 membatu untuk itu dapat digantikan dengan satu kata saja menjadi terdiam. Data 4 ungkapan kacung inteletualku dapat digantikan menjadi satu kata yaitu pesuruh. Data 5 ungkapan persinggahan yang terakhir merupakan ungkapan yang menggantikan kata kuburan atau makam. Data 6 ungkapan kotak listrik warna – warni dapat digantikan menjadi dengan satu kata saja menjadi televisi. Pada data 7 ungkapan muram durja dapat digantikan menjadi kata sedih. Data 8 ungkapan naik pitam dapat digantikan menjadi kata marah.

9. Erotesis atau Pertanyaan Retoris

Erotesis atau pertanyaan retoris adalah semacam pertanyaan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Dalam Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi terdapat ditemukan 4 gaya bahasa erotesis atau pertanyaan retoris. Berikut gaya bahasa erotesis adalah: 1 Hera tersenyum setengah mendengus sambil menggeleng kenes, seolah merespons pertanyaan “adakah garam yang tak asin?” MH34 Universitas Sumatera Utara 53 2 Lama bagi kamu untuk berani menoleh ke belakang, menghitung, berapa banyakkah pengalaman nyata yang kalian alami bersama? STPS43 3 Cukup lama aku terlatih membaca makna-makna tersirat dalam kalimatnya, walaupun belum cukup lama untuk mengerti alasan dibalik itu semua, misalnya, buat apa dia pelihara luka hati yang cuma bikin matanya berair? SG59 4 Apapun yang terjadi bukanlah keberuntungan atau kesialan, melainkan eksekusi kontrak belaka. Jadi, apakah seseorang bisa dibilang sial kalau sebenarnya kesialan itu direncanakan? LL92 Pada data di atas, yang menunjukkan gaya bahasa erotesis terdapat pada kalimat 1 “adakah garam yang tak asin?” 2 berapa banyakkah pengalaman nyata yang kalian alami bersama? 3 Buat apa dia pelihara luka hati yang cuma bikin matanya berair? 4 Jadi, apakah seseorang bisa dibilang sial kalau sebenarnya kesialan itu direncanakan? merupakan kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban dan hanya berisi penekanan yang wajar. Kalimat tersebut seolah bertanya tetapi tidak bertanya. Universitas Sumatera Utara 54

10. Hiperbola

Hiperbola adalah semacam gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal. Dalam Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi ditemukan 17 gaya bahasa hiperbola. Berikut gaya bahasa hiperbola adalah : 1 “Kedahsyatan kopi tubruk terletak pada temperatur, tekanan, dan urutan langkah pembuatan yang tepat.” FK5 2 Kepalaku terasa pening. Entah karena tonjokan kafein atau cerita sukses itu.FK9 3 “Kopi yang apabila diminum akan membuat kita menahan napas saking takjubnya, dan cuma bisa berkata: hidup ini sempurna.” FK10 4 “Nah, yang ini bukan sekedar enak, Pak. Tapi ini yang pualiiing... enak Nomor satu di dunia,” aku berpromosi. FK15 5 Sudah hampir tiga tahun aku begini. Dua puluh delapan bulan. Kalikan tiga puluh. Kalikan dua puluh empat. Kalikan enam puluh. Kalikan lagi enam puluh. Kalikan lagi enam puluh. Niscaya, akan kau dapatkan angka ini: 4.354.560.00. Itulah banyaknya milisekon sejak pertama aku jatuh cinta kepadamu. SKL53 6 Memandangmu memberikanku sensasi keabadian sekaligus mortalitas. SKL53 7 Suara sikat beradu dengan gigi menggema dari kamar mandi. SG58 8 Senyuman yang melonjakkan listrik di jaringan otak. SG61 9 Aku mencintai Egi. Egi mencintai pria lain, yang menahun sudah membiarkannya terkatung-katung. SG63 Universitas Sumatera Utara 55 10 Dengan tatapan kagum dan cinta, Indi meraba kulit Lei perlahan – lahan, sama takzimnya dengan menghayati kehalusan sutra yang ditenun ulat. SKK72 11 Secepat aliran listrik di jaringan saraf, secepat itu Indi memvisualisasikan sepasang sepatu tua yang disembunyikan di bawah tangga. SKK78 12 Kelenjar air mata yang sudah lama dinonaktifkan memompa deras butir- butir air asin yang membuat kulit pipinya seperti meleleh. SKK81 13 Sederet angka mencuat dari kertas putih, menusuk mata Lana. LL88 14 Jempol Lana bergetar seolah dibebani bergunung-gunung sampah batin yang dikoleksinya sepanjang hayat. LL94 15 Lima tequila shot mereka tenggak bersama. Sesaat kemudian, hadir sensasi meledak di kepala. BB102 16 Bergesernya kerak bumi tak mengubah letak kepala seorang Omen dari bantal. BB105 17 Aku dan adik-adik tiriku tengah memandangi Ayah yang berbicara berapi- api di depan mimbar. RC114 Pada data di atas termasuk dalam gaya bahasa hiperbola yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal. Pada data 1 Kedahsyatan kopi tubruk seakan kopi itu hebat. Data 2 merupakan sesuatu yang berlebihan yang ditunjukkan pada kata tonjokkan kafein yang seakan kefein dapat melakukan tindakan menonjok sehingga kepala terasa pusing. Data 3 sesuatu yang berlebihan ditunjukkan pada kopi yang apabila diminum akan membuat kita menahan napas saking takjubnya seakan kopi mampu menahan napas dan membuat yang meminumnya merasakan hal hebat. Universitas Sumatera Utara 56 Data 4 sesuatu yang berlebihan ditunjukkan pada Tapi ini yang pualiiing... enak Nomor satu di dunia yang seakan kopi ini terenak nomor satu di dunia. Data 5 seseorang yang jatuh cinta selama tiga tahun dilebih-lebihkan menjadi Dua puluh delapan bulan. Kalikan tiga puluh. Kalikan dua puluh empat. Kalikan enam puluh. Kalikan lagi enam puluh. Kalikan lagi enam puluh. Niscaya, akan kau dapatkan angka ini: 4.354.560.00 merupakan sesuatu yang berlebihan dengan membesar-membesarkan sesuatu hal. Data 6 sesuatu yang berlebihan ditunjukkan pada kata sensasi keabadian yang seakan dengan memandangnya seakan memberikan kekekalan. Data 7 pada pernyataan Suara sikat beradu dengan gigi merupakan sesuatu yang berlebihan seakan suara sikat berlaga atau bertumbukan dengan gigi. Data 8 pada kata menginventarisasi seakan sikat gigi sesuatu yang diinventarisasi atau hal yang berharga. Data 9 pada melonjakkan listrik merupakan sesuatu yang berlebihan yang menunjukkan bahwa senyuman dapat melonjakkan listrik menaikkan tegangan listrik. Data 10 sesuatu yang berlebihan ditunjukkan pada yang menahun sudah membiarkannya terkatung-katung seakan melayang – layang. Data 11 sesuatu yang berlebihan ditunjukkan pada kehalusan sutra yang ditenun ulat seakan kulit Lei sehalus kain sutra. Pada data 12 Secepat aliran listrik di jaringan saraf merupakan sesuatu yang berlebihan seakan pada jaringan saraf terdapat aliran listrik. Data 13 memompa deras butir-butir air asin yang membuat kulit pipinya seperti meleleh merupakan sesuatu yang berlebihan yang menunjukkan bahwa air mata mengalir di pipi. Universitas Sumatera Utara 57 Data 14 sesuatu yang berlebihan ditunjukkan pada seolah dibebani bergunung-gunung sampah batin yang dikoleksinya sepanjang hayat yang membesar-membesarkan sesuatu hal.Pada data 15 sesuatu yang berlebihan ditunjukkan pada sederet angka mencuat dari kertas putih, menusuk mata Lana seakan angka –angka tersebut dapat keluar dari kertas menusuk mata Lana. Data 16 pada hadir sensasi meledak di kepala menunjukkan sesuatu yang berlebihan seakan minuman tequila shot dapat meledak seperti bom. Data 17 pada bergesernya kerak bumi menunjukkan sesuatu yang berlebihan seakan Omen tetap tidak akan terbangun walaupun kerak bumi begeser. Data 18 berbicara berapi-api di depan mimbar menunjukkan bahwa ayah sangat bersemangat sehingga digambarkan dengan kata berapi-api. Universitas Sumatera Utara 58

4.1.2 Gaya Bahasa Kiasan

Gaya bahasa kiasan ini pertama – tama dibentuk berdasarkan perbandingan atau persamaan. Membandingkan sesuatu dengan sesuatu hal yang lain, berarti mencoba menemukan ciri – ciri yang menunjukkan kesamaan antara kedua hal tersebut Keraf, 2006 : 136. Menurut Gorys Keraf terdapat 16 jenis gaya bahasa kiasan. Setelah diteliti dari data yang diklasifikasikan di atas, maka ditemukan sebanyak 4 jenis gaya bahasa kiasan dalam Filosofi Kopi : Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade 1995-2005 karya Dewi Lestari yang terdiri atas simile atau persamaan, metafora, personifikasi, dan eponim. Dari data tersebut, yang termasuk dalam gaya bahasa kiasan, sebagai berikut :

1. Persamaan atau Simile

Persamaan atau simile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit. Yang dimaksud perbandingan yang bersifat eksplisit adalah bahwa ia langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Untuk itu, ia memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata – kata : seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya. Dalam Kumpulan Cerpen Filosofi Kopi ditemukan sebanyak 23 gaya bahasa persamaan atau simile. Berikut gaya bahasa simile adalah : 1 Bak pemain sirkus Ben menghidangkan secangkir kopi tubruk. FK5 2 Air muka itu meletup – letup seperti didihan air. FK6 3 Kopi yang Anda minum hari ini : Ben’s Perfecto artinya sukses adalah wujud kesempurnaan hidup. FK13 4 “Kopi itu ibarat jamu sehatku setiap hari.” FK15 5 Mendengarnya, otakku seperti macet berargumentasi. FK24 Universitas Sumatera Utara 59 6 Semangat hidupnya pupus seperti lilin tertiup angin FK25 7 Sama nasibnya seperti kedai kami yang padam. FK25 8 Kopi yang Anda minum hari ini :Kopi Tiwus artinya walau tak ada yang sempurna hidup ini indah begini adanya. FK27 9 Filosofi Kopi yang lama diam bagai bubuk kopi tanpa riak air. FK : 29 10 Lama Hera mendekam seperti tahanan rumah. MH33 11 Kalian seperti musafir yang tersesat di padang. STPS43 12 Kejujuran sudah seperti riasan wajah yang menor. SKL53 13 Hidup memang bagaikan mengitari Gunung Sinai SKL54 14 “Dan kesedihan kamu pelihara seperti orang mengobati luka dengan cuka, bukan obat merah.” SG63 15 Ada daya pejal yang membuat dada Lei nyaman seperti bantal. SKK73 16 Keheningan bagai lagu merdu. SKK73 17 Bagai luapan sungai saat penghujan, air mata membanjir. SKK76 18 Matanya seperti kehabisan stok air mata. SKK79 19 Rasa sayang dikemas dalam kiasan seperti membungkus putri dalam gaun pesta lalu dilepas anggun ke lantai dansa. LL89 20 Bergaul dengan Lana seperti hanyut dalam air sejuk. LL93 21 Memiliki Omen sama dengan memiliki telepon umum. BB105 22 Bejo di tengah-tengah mereka ibarat perawan dalam sarang penyamun. BB107 23 Tanpa Bejo, mereka semua seperti meja berkaki tiga.BB107 Pada data diatas yang termasuk gaya bahasa simile atau persamaan yang menyamakan dua hal berbeda namun memiliki sifat yang sama terdapat pada data Universitas Sumatera Utara 60 1 Bak pemain sirkus dan Ben menghidangkan secangkir kopi yang menyamakan Ben saat menghidangkan kopi dengan pemain sirkus. Data 2 Air muka itu meletup – letup dan didihan air yang menyamakan air muka seperti air mendidih. Data 3 Ben’s Perfecto dan sukses adalah wujud kesempurnaan hidup menyamakan dua hal memiliki sifat yang sama yang ditunjukkan pada Kopi Ben’s Perfecto dengan sebuah kesuksesan adalah kesempurnaan hidup. Pada data di atas 4 yaitu kopi dan jamu yang menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain ditandai dengan kata pembanding ibarat. Kopi yang diminumnya sudah seperti jamu yang merupakan obat yang dibuat dari akar- akaran dan daun-daunan yang menyehatkan bagi tubuhnya dan sama – sama memiliki rasa pahit. Data 5 otakku dan macet berargumentasi yang menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain ditandai dengan kata pembanding seperti. Data 6 semangat hidupnya pupus dan lilin tertiup angin menyamakan semangat hidup yang sirna dengan lilin yang padam. Data 7 sama nasibnya dan kedai kami yang padam yang menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain ditandai dengan kata pembanding seperti yang menyamakan nasibnya dengan kedai yang tutup. Data 8 Kopi Tiwus dan walau tak ada yang sempurna hidup ini indah begini adanya menyamakan dua hal memiliki sifat yang sama yang ditunjukkan pada Kopi Tiwus dengan hidup begini adanya. Data 9 Filosofi Kopi yang lama diam dan bubuk kopi tanpa riak air yang menyamakan Filosofi Kopi yang tutup seperti kopi yang belum diseduh air. Data 10 Lama Hera mendekam dan tahanan rumah menyamakan Hera yang terdiam dan menyendiri dengan seorang tahanan yang tidak bisa keluar. Universitas Sumatera Utara 61 Data 11 Kalian dan musafir yang tersesat di padang menyamakan dengan seorang musafir yang mencari jalan. Data 12 Kejujuran dan riasan wajah yang menor menyamakan kejujuran dengan riasan wajah. Data 13 Hidup dan mengitari Gunung Sinai yang meyamakan hidup itu berputar dengan mengitari atau mengelilingi Gunung Sinai. Data 14 kesedihan kamu pelihara dan orang mengobati luka dengan cuka, bukan obat merah, menyamakan kesedihan dengan luka yang tak diobati dengan obat merah. Data 15 dada Lei nyaman dan bantal, menyamakan dada dengan bantal yang nyaman. Data 16 Keheningan dan lagu merdu, menyamakan sebuah keheningan dengan lagu yang tenang. Data 17 luapan sungai saat penghujan dan air mata membanjir, yang menyamakan luapan sungai dengan air mata yang mengalir dras. Data 18 Matanya dan kehabisan stok air mata, menyamakan seseorang yang tak bias menangis lagi. Data 19 Rasa sayang dikemas dalam kiasan dan membungkus putri dalam gaun pesta, menyamakan rasa sayang dengan gaun pesta yang istimewa. Data 20 Bergaul dengan Lana dan hanyut dalam air sejuk yang menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain ditandai dengan kata pembanding seperti. Data 21 Memiliki Omen dan memiliki telepon umum, menyamakan Omen dengan telepon umum yang banyak digunakan banyak orang. Data 22 Bejo di tengah-tengah mereka dan perawan dalam sarang penyamun menyamakan Bejo seperti perawan yang ada dalam sarang penyamun yang disukai banyak orang. Data 23 Tanpa Bejo, mereka semua dan meja berkaki tiga, menyamakan tanpa seorang Bejo seperti meja berkaki tiga. Universitas Sumatera Utara 62

2. Metafora