Model Pembelajaran Tujuan Mata

commit to user 2 Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4 Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak serta berkomunikasi. 5 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam. 6 Meningkatan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan 7 Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Berdasarkan beberapa tujuan pembelajaran IPA di SMP tersebut diharapkan siswa mampu berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mampu mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup dengan mendapat pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Bahan materi IPA untuk SMP merupakan kelanjutan bahan kajian IPA SD yang meliputi aspek-aspek: 1. Makhluk hidup dan proses kehidupan 2. Materi dan sifatnya 3. Energi dan perubahannya 4. Bumi dan alam semesta

3. Model Pembelajaran

“Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.” Joyce dalam Trianto, commit to user 2007: 5. Menurut Nurulwati dalam Trianto 2007: 5, “Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar-mengajar”. Sedangkan menurut Richard I. Arends 1997: 7 “The term teaching model refers to a particular approach to instruction that includesits goals, syntax, environment, and management system.” Istilah model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuan, sintak, lingkungan, dan sistem pengelolaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran memiliki ciri khusus yang tidak dimiliki oleh stategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut yaitu: 1 Landasan berfikir teoritis yang jelas dan masuk akal coherent theoretical rationale 2 Titik pandang tentang apa dan bagaimana siswa belajar yang berorintasi pada hasil belajar yang diinginkan intended learning outcome 3 Menuntut perilaku-perilaku mengajar yang membuat model bekerja required techer behavior, dan 4 Menuntut struktur kelas yang membawa menuju hasil belajar yang diinginkan required classroom structures. Coherent Theoretical Rationale Intended Learning Outcomes Required Techer Behaviors Required Classroom Structures Gambar 2.1 Ciri-Ciri Model Mengajar Richard, I. Arends, 1997: 7 commit to user Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para pakar tersebut tidaklah berarti semua pengajar menerapkan semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran. Trianto 2007: 9 mengungkapkan bahwa: Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan materi tertentu harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya materi pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa dan sarana atau fasilitas yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sanjaya dalam Sugiyanto 2008: 8 menjelaskan ada 8 prinsip memilih strategi pembelajaran, yaitu: berorientasi pada tujuan, mendorong aktivitas siswa, memperhatikan aspek individual siswa, mendorong proses interaksi, menantang siswa untuk berfikir, menimbulkan inspirasi siswa untuk membuat dan menguji, menimbulkan proses belajar yang menyenangkan, serta mampu memotivasi siswa belajar lebih maju. Tidaklah setiap model pembelajaran mampu megembangkan delapan penggunaan model pembelajaran yang diungkapkan tersebut. Setiap model pembelajaran memberikan tekanan pada aspek tertentu. Oleh karena itu, setiap pengajar dapat memilih model pembelajaran sesuai dengan pembelajaran yang ingin dicapainya.

a. Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 135

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

7 40 88

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL.

0 0 11

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Kemampuan Kognitif Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit.

0 0 16

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Kemampuan Kognitif Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit.

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP.

0 0 44