Kemampuan Awal Kemampuan Kognitif

commit to user semua gagasan yang muncul dalam kelompok. Selanjutnya guru meminta setiap kelompok aktif menyampaikan hasil diskusi kelompok pada kelas. 3 Bola Pantai Beach Ball Guru memberi bola kepada salah seorang siswa untuk memulai diskusi dengan pengertian bahwa hanya siswa yang memegang bola yang boleh berbicara. Siswa lain mengangkat tangan agar mendapat bola jika ingin mendapat giliran berbicara. Tipe pembelajaran diskusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelompok aktif Buzz Group.

4. Kemampuan Awal

Siswa Kemampuan awal adalah kemampuan dan ketrampilan yang relevan yang dimiliki siswa pada saat akan mengikuti suatu program pembelajaran. Nana Sudjana 1991:15 mengatakan bahwa: ”pengetahuan dan kemampuan baru membutuhkan kemampuan sebelumnya dan kemampuan yang lebih rendah dari kemampuan baru tersebut”. Dalam proses belajar kemampuan awal sangat berpengaruh dalam keberhasilan mengajar. Oleh karena itu, kemampuan awal sering diikutsertakan sebagai titik tolak dalam perencanaan dan pengelolaan pembelajaran. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa digunakan beberapa metode yaitu : a. Menggunakan catatan atau dokumentasi yang tersedia Dokumen yang dimaksud misalnya Surat Tanda Tamat Belajar STTB, nilai raport, nilai tes intelegensi, nilai tes masuk, catatan-catatan mengenai prestasi dalam berbagai bidang kegiatan yang pernah diperoleh. b. Mengunakan tes prasyarat dan tes awal Tes prasyarat adalah tes untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki pengetahuan ketrampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu pelajaran. Sedang tes awal pretes adalah tes untuk mengetahui seberapa jauh telah memiliki pengetahuan atau ketrampilan mengenai pelajaran yang hendak diikuti. commit to user c. Mengadakan konsultasi individu Dengan mengadakan konsultasi individu terhadap siswa, maka guru akan lebih dapat mengadakan pendekatan personel untuk memperoleh informasi mengenai minat, sikap, keinginan siswa dan lain-lain. d. Menyampaikan angket Abdul Ghafur 1982: 60 Kemampuan awal dapat dilihat dari hasil tes yang dilaksanakan sebelum siswa menerima pelajaran atau dari hasil tes materi sebelumnya. Hasil tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dan penguasaan materi Fisika. Jadi kemampuan awal yang dilihat dari hasil tes yang menjadi dasar untuk mempelajari pengetahuan baru dan untuk mendapatkan kemampuan yang lebih tinggi.

5. Kemampuan Kognitif

Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik terhadap lingkungan. Ada beberapa ahli yang mempelajari ranah-ranah tersebut dengan hasil penggolongan kemampuan pada ranah kognitif, afektif dan pskikomotorik secara hierarkis. Menurut Taksonomi Bloom revisi Anderson dan Krathwohl dalam Achmad Samsudin 2010 : 22-31, ranah kognitif terdiri enam tingkatan yakni: a. Mengingat Remembering Mengingat adalah kemampuan memanggil kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. Kemapuan ini merupakan kemampuan untuk mengenal atau mengingat kembali sesuatu objek, ide, prosedur, prinsip atau teori yang pernah ditemukan dalam pengalaman tanpa mengubah dalam bentuk atau simbol lain. b. Mengerti Understanding Mengerti adalah kemampuan untuk membangun kembali pesan pembelajaran lisan, tulisan dan komunikasi grafik. Kemampuan mengerti disebut juga dengan istilah ”memahami”. Contohnya memahami fakta atau prinsip, menafsirkan bahan lisan, atau menafsirkan bagan. commit to user c. Menerapkan Applying Menerapkan adalah kemampuan untuk menggunakan bahan yang telah dipelajari ke dalam situasi baru yang nyata meliputi aturan, metode, konsep, prinsip, hukum, teori. Misalnya seseorang mampu untuk memberi contoh, menggunakan, mengklasifikasikan, memanfaatkan, menyelesaikan, dan mengidentifikasikan. d. Menganalisis Analyzing Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan materi ke dalam bagian- bagiannya dan menentukan bagaimana bagian-bagian berhubungan satu dengan yang lain. Kemampuan meliputi identifikasi bagian-bagian, mengkaji hubungan antara bagian-bagian, mengenali prinsip-prinsip organisasi. e. Mengevaluasi Evaluating Mengevaluasi merupakan kemampuan untuk membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar. Kemampuan ini meliputi mengecek dan mengkritisi. f. Mencipta Creating Mencipta merupakan kemampuan untuk menggabungkan unsu-unsur secara bersama untuk membentuk suatu hubungan yang fungsional, mengorganisasi kembali bagian-bagian ke dalam pola atau strruktur yang baru. Kemampuan ini meliputi membangun, merencakanan, dan menghasilkan. Berdasarkan uraian di atas, tingkatan tersebut menunjukkan tingkatan berfikir siswa yang semakin kompleks. Dalam proses pembelajaran Fisika pada sekolah menengah, ranah kognitif sering dijadikan objek sebagai hasil belajar. Hasil belajar siswa dapat diketahui jika diadakan penilaian melalui evaluasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai Fisika siswa merupakan hasil belajarnya. Pada Sekolah Menengah Pertama SMP tingkat kognitif yang ditekankan adalah pada tingkat mengingat, mengerti, menerapkan, dan menganalisis.

6. Materi Zat

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 135

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

7 40 88

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL.

0 0 11

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Kemampuan Kognitif Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit.

0 0 16

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Kemampuan Kognitif Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit.

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP.

0 0 44