commit to user
Research in general education has demonstrated that Cooperatif Learning can improve academic achievement, active learning, social skill
development, and classroom equity suggested that Cooperative Learning can provide instruction the student to more meaningful, and empowers
students to learn complex content. Cooperatif Learning has a dual learning emphasis on social and academic goals. In addition to this dual focus, when
Cooperatif Learning is used in physical education, the psychomotor domain of learning is added as a priority. Ben P. Dyson et all, Journal of Teaching
Physical Education.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teori yang telah diterangkan di muka, maka dapat
disusun kerangka berfikir dalam penelitian ini.
1. Pengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan diskusi
terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Dalam proses belajar mengajar terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan siswa baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor eksternal menjadi bahan pembahasan yang dirasa perlu diperhatikan.
Diantaranya model yang tepat dan efektif dilengkapi media yang mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kemampuan kognitif merupakan salah satu hasil dari prestasi belajar yang dicapai oleh seseorang setelah mengikuti proses belajar. Keberhasilan
belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor adalah penggunaan model pembelajaran. Adapun model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan diskusi. Model pembelajaran kooperatif merupakan sebuah pengembangan teknis
belajar bersama, saling membantu dan bekerja sebagai sebuah tim kelompok. Model pembelajaran kooperatif membuat setiap siswa saling bekerja sama satu
lain, berdiskusi dan berpendapat, menilai kemampuan pengetahuan dan saling mengisi kekurangan anggota lainnya.
commit to user
Belajar dalam pembelajaran kooperatif tidak sama dengan belajar kelompok biasa. Setiap siswa dituntut untuk belajar dalam kelompok melalui
rancangan tertentu yang sudah dipersiapkan oleh guru sehingga seluruh siswa harus belajar secara aktif.
Terdapat beberapa tipe dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah tipe Student Teams Achievement Division STAD. STAD merupakan
salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model pembelajaran secara tim. Tipe STAD dapat menjadikan siswa bekerja
dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi serta meningkatkan ketrampilan
berkomunikasi. Dengan tipe ini, proses belajar tidak dikuasai oleh segelintir siswa akan tetapi setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama dalam proses belajar.
Sehingga dengan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa daripada pembelajaran tradisional.
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang bergabung dalam satu kelompok, untuk saling bertukar pendapat tentang suatu
masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Melalui diskusi akan terjalin komunikasi dimana
siswa saling membagi pendapat atau ide, dapat meningkatkan daya nalar, ketertiban siswa dalam situasi pembelajaran dan kesempatan siswa untuk
mengungkapkan pendapatnya. Dari penjelasan di atas, diduga bahwa penggunaan model pembelajaran
dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa yang tercermin dari prestasi belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diduga
dapat menghasilkan kemampuan kognitif yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran diskusi. Prestasi belajar dalam hal ini adalah prestasi belajar
Fisika siswa pada pokok bahasan Zat dan Wujudnya. 2.
Pengaruh kemampuan awal Fisika terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Dalam proses pembelajaran setiap siswa memiliki kemampuan awal
Fisika yang berbeda-beda, ada yang mempunyai kemampuan awal Fisika tinggi dan ada yang rendah. Perbedaan kemampuan awal dapat mempengaruhi
commit to user
kemampuan siswa dalam menerima dan memahami suatu materi kemampuan kognitif. Secara umum siswa yang mempunyai kemampuan awal Fisika tinggi
akan lebih mudah untuk menerima dan memahami pelajaran berikutnya. Sebab pada umumnya siswa yang pernah mendapatkan atau bahkan menguasai suatu
materi yang akan disampaikan atau mempersiapkan diri dengan mempelajari materi yang akan disampaikan maka siswa tersebut akan lebih mudah dan lancar
dalam mengikuti pelajaran tersebut. Siswa yang mempunyai kemampuan awal Fisika tinggi dalam menguasai
pengetahuan dan ketrampilan sebelum mengikuti program pembelajaran, diharapkan akan lebih mudah dalam menerima dan memahami materi yang
disampaikan apabila didukung oleh kualitas pembelajaran yang bagus, yang mendorong siswa ingin tahu lebih dalam tentang materi yang dipelajari.
Kemampuan awal Fisika siswa dalam mengetahui pelajaran yang akan diikuti akan berpengaruh besar terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Jadi siswa
yang mempunyai kemampuan awal Fisika tinggi diharapkan dapat memperoleh kemampuan kognitif Fisika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
mempunyai kemampuan awal Fisika rendah. 3.
Interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan kemampuan awal Fisika terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa.
Pembelajaran Fisika dengan menggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas eksperimen dan model pembelajaran diskusi pada kelas
kontrol bertujuan untuk membentuk pemahaman siswa sehingga berpengaruh pada kemampuan kognitif Fisika siswa. Kemampuan awal merupakan salah satu
faktor yang diperlukan siswa dalam pembelajaran. Diharapkan siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model
pembelajaran diskusi dengan didukung kemampuan awal Fisika yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Sebab model
pembelajaran tanpa disertai kemampuan awal Fisika yang baik tidak akan mencapai kemampuan kognitif yang baik pula.
Dari penjelasan di atas, diduga bahwa terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan kemampuan awal Fisika terhadap kemampuan
commit to user
kognitif Fisika siswa yang tercermin pada prestasi siswa. Penggunaan model pembelajaran dan kemampuan awal Fisika menentukan tingkat kemampuan
kognitif Fisika siswa pada penguasaan mata pelajaran Fisika. Berdasarkan pemikiran di atas dapat digambarkan alur paradigma
penelitiannya sebagai berikut:
Gambar 2.6 Paradigma Penelitian
D. Perumusan Hipotesis