Uji Prasyarat Analisis 1. Hasil Pengujian Hipotesis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 62 Hal ini berarti bahwa sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 166 dan lampiran 19 halaman 167.

2. Uji Homogenitas

Dari hasil uji homogenitas untuk nilai kemampuan awal Fisika kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh harga 2 χ hitung sebesar 0,143 sedangkan 2 χ 0.05 ; 1 = 3.84. Karena 2 χ hitung lebih kecil dari 2 χ tabel maka dapat disimpulkan bahwa data kedua sampel berasal dari populasi yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 168.

3. Uji-t Dua Ekor

Uji kesamaan kemampuan awal Fisika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan analisis uji-t dua ekor yang sebelumnya telah diuji dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Dari analisis terhadap data yang ada diperoleh harga 414 , = Hitung t . Dari tabel distribusi t diketahui harga Tabel t pada taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan db = 64 adalah 1,995. Karena tabel hitung tabel t t t − = -1,995 0,414 1,995, atau hitung t terletak pada daerah penerimaan H , maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal Fisika yang sama sebelum diberi perlakuan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 halaman 171.

C. Uji Prasyarat Analisis 1.

Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dengan metode Lilliefos diperoleh harga statistik uji L obs untuk tingkat signifikansi 0.05 pada masing-masing kelas yakni sebagai berikut: Tabel 4.8 Harga Statistik Uji beserta Harga Kritik pada Uji Normalitas Kelompok Statistik Uji L obs Harga Kritik 1. Kelas Eksperimen 2. Kelas Kontrol 0,0774 0,1317 0,1519 0,1566 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 63 Dari tabel 4.8 di atas tampak bahwa harga statistik uji L obs dari masing- masing kelompok tidak melebihi harga kritiknya. Dengan demikian diperoleh keputusan bahwa H o diterima. Ini berarti bahwa sampel-sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21 halaman 174 dan lampiran 22 halaman 175.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas menggunakan Uji Bartlett diperoleh harga statistik uji 2 χ = 0,039 untuk tingkat signifikan 05 , = α . Angka ini tidak melebihi harga kritik yaitu 3.84. Dengan demikian diperoleh keputusan uji bahwa H o diterima, hal ini menunjukan bahwa populasi tersebut homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23 halaman 176.

D. Hasil Pengujian Hipotesis

Analisis Variansi Dua Jalan Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang berupa nilai kemampuan awal Fisika siswa dan nilai kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Zat dan Wujudnya dianalisis dengan analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel tak sama. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat dilihat rangkuman analisis variansinya pada tabel 4.9 di bawah ini Tabel 4.9 Rangkuman Anava Dua Jalan dengan Sel tidak Sama Sumber Variansi JK db RK Fhit Ftab P A Baris 657,2652 1 657,2652 12,828 4,00 ditolak B Kolom 1586,6516 1 1586,6516 30,968 4,00 ditolak Interaksi AB 25,6819 1 25,6819 0,501 4,00 diterima Galat 3176,63 62 51,24 Total 5446,2273 65 Keterangan: Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25 halaman 180. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 64 Keputusan uji Berdasarkan tabel 4.9. analisis variansi dua jalan didapatkan hasil-hasil sebagai berikut : a. Hipotesis 1 F a = 12,828; F tabel = 4.00 df =1.62, p = 0.050 Nampak bahwa F hit F tabel , dengan demikian H 0A ditolak 0,05. b. Hipotesis 2 F b = 30,968; F tabel = 4.00 df = 1.62, p = 0.050 Nampak bahwa F hit F tabel , dengan demikian H 0B ditolak 0,05. c. Hipotesis 3 F ab = 0,501; F tabel = 4.00 df = 1.62, p = 0.050 Nampak bahwa F hit F tabel dengan demikian H 0AB diterima 0,05. Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan yang terdiri dari dua efek utama dan interaksi dapat disimpulkan bahwa : 1 Efek Utama Efek utama yang berupa baris model pembelajaran perhitungan yang ditunjukkan dengan harga statistik uji F a = 12,828 melampaui harga F tabel = 4.00 pada taraf signifikansi 5 , yang berarti bahwa ada perbedaan kemampuan kognitif Fisika siswa antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran diskusi pada pokok bahasan Zat dan Wujudnya di SMPN 1 Playen Kelas VII Tahun Ajaran 20092010. Efek utama yang berupa kolom kemampuan awal Fisika siswa perhitungan yang ditunjukkan dengan harga statistik uji F b = 30,968 melampaui harga F tabel = 4.00 pada taraf signifikansi 5 , yang berarti bahwa ada perbedaan kemampuan kognitif Fisika siswa antara kemampuan awal Fisika siswa tinggi dan kemampuan awal Fisika siswa rendah pada pokok bahasan Zat dan Wujudnya di SMPN 1 Playen Kelas VII Tahun Ajaran 20092010. 2 Interaksi Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan harga statistik uji F ab = 0,501 kurang dari harga F tabel = 4.00 pada taraf signifikansi 5 , yang berarti bahwa tidak ada interaksi antara faktor A model pembelajaran dan B kemampuan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 65 awal Fisika siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Zat dan Wujudnya di SMPN 1 Playen Kelas VII Tahun Ajaran 20092010. Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat dikemukakan bahwa : 1. Ada perbedaan kemampuan kognitif Fisika siswa antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan diskusi. 2. Ada perbedaan kemampuan kognitif Fisika siswa antara kemampuan awal Fisika siswa tinggi dan kemampuan awal Fisika siswa rendah. 3. Tidak ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan kemampuan awal fisika siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa.

E. Pembahasan Hasil Analisis

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 135

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

7 40 88

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL.

0 0 11

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Kemampuan Kognitif Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit.

0 0 16

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Kemampuan Kognitif Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit.

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP.

0 0 44