82
5.1. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Hidup Bersih
Pada hakikatnya promosi atau pendidikan kesehatan suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan
harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.
Pengetahuan tersebut pada akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Atau dengan kata lain bahwa dengan adanya promosi kesehatan diharapkan dapat
membawa akibat terhadap perubahan perilaku kesehatan masyarakat Notoatmodjo, 2007.
Promosi kesehatan hygiene dan sanitasi yang dilakukan oleh kader petugas kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat berkaitan dengan
informasi tentang hidup bersih, manfaat air bersih, kesehatan sanitasi dan hygiene lingkungan, syarat air rumah tangga, syarat jamban sehat, pembuangan air limbah,
sampah, dan kondisi rumah luas lantai, dan ruangan. Promosi kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan tersebut merupakan usaha-usaha untuk
memperbaiki dan mencegah terjadinya masalah gangguan kesehatan masyarakat. Pengetahuan seseorang dapat diperoleh dari pengalaman maupun informasi
yang berasal dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik, media poster, buku petunjuk, dari kerabat dekat, dari petugas kesehatan, dan lain-lain.
Dengan semakin banyaknya informasi yang diterima, maka pengetahuannya juga akan semakin bertambah sehingga dapat merubah perilaku yang tidak baik menjadi
perilaku yang baik.
83
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 61,6 masyarakat mempunyai pengetahuan yang kurang baik tentang hidup bersih. Hal ini berarti masih
banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi materi tentang kesehatan hygiene dan sanitasi dari kaderpetugas kesehatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa promosi kesehatan yang dilakukan belum dapat menjangkau seluruh masyarakat secara merata karena metode yang
dilakukan dalam pemberian informasi pada masyarakat menggunakan metode promosi kelompok dalam skala kelompok kecil kurang dari 15 orang, sehingga
pengetahuan masyarakat tentang materi yang disampaikan berbeda-beda tergantung daya tangkapnya. Pelaksanaan promosi kesehatan dengan skala kecil ini disebabkan
pekerjaan masyarakat yang berbeda-beda sehingga untuk menentukan waktu kegiatan yang sama sulit dilakukan. Kendala lain yang menyebabkan kurang baiknya
pengetahuan masyarakat yaitu terdapat 43 masyarakat yang berpendidikan dasar SDSMP sehingga dalam menyerap informasi yang diberikan oleh kaderpetugas
kesehatan belum optimal. Berdasarkan uji regresi logistik menunjukkan bahwa pengetahuan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku hidup bersih dengan nilai p=0,442 namun pada uji bivariat chi-square menunjukkan hubungan yang bermakna. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Timisela 2007, yang melakukan penelitian pada karyawan Dinas Kesehatan Propinsi Papua yang
mendapati bahwa tingkat pengetahuan karyawan tentang PHBS memiliki keterkaitan dengan perilaku karyawan terhadap PHBS. Demikian juga dengan hasil penelitian
84
yang dilakukan oleh Sunawi 2003, yang meneliti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Desa Pekiringan Ageng Kabupaten Pekalongan mendapatkan hasil bahwa
ada hubungan antara pengetahuan dengan praktek PHBS p=0,001. Promosi kesehatan yang dilaksanakan kader dengan memberikan informasi-
informasi tentang hygiene dan sanitasi, cara mencapai hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit, dan sebagainya akan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut. Selanjutnya dengan pengetahuan- pengetahuan itu akan menimbulkan kesadaran masyarakat, dan akhirnya akan
menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya itu. Hasil atau perubahan perilaku dengan cara ini memang memakan waktu yang lama,
tetapi perubahan yang dicapai akan bersifat langgeng karena didasari oleh kesadaran mereka sendiri bukan karena paksaan.
Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan kepada faktor predisposisi pengetahuan dilakukan dalam bentuk pemberian informasi atau pesan kesehatan dan
penyuluhan kesehatan. Tujuan kegiatan ini memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, sehingga akan memudahkan terjadinya
perilaku sehat pada masyarakat. Tetapi pada kenyataannya, pengetahuan yang diperoleh masyarakat tidak berpengaruh terhadap perilaku hidup bersihnya.
5.2. Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Hidup Bersih