ketiga faktor penyebab determinan tersebut, kemudian intervensinya juga diarahkan terhadap ketiga faktor tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menganalisis faktor predisposisi, enabling, dan reinforcing promosi kesehatan
tentang hygiene dan sanitasi pengaruhnya terhadap perilaku hidup bersih di Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008.
1.2. Permasalahan
Masih rendahnya angka cakupan hygiene dan sanitasi di Kecamatan Babussalam merupakan bukti bahwa rendahnya mutu kesehatan lingkungan di
kecamatan tersebut, banyak kegiatan yang sudah dilakukan untuk peningkatan mutu hygiene dan sanitasi yang salah satunya melalui kegiatan promosi kesehatan di
masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan, pemutaran film, promosi lewat radio dan kegiatan lainnya yang mendukung, namun kenyataan belum menunjukkan perubahan
yang bermakna pada perilaku masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan hygiene dan sanitasi yang dilakukan tersebut
merupakan upaya untuk merubah perilaku masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Namun apakah upaya tersebut sudah cukup efektif dan berpengaruh
terhadap perubahan perilaku masyarakat, hal inilah yang mendasari peneliti untuk menganalisis permasalahan tersebut.
1.3. Tujuan Penelitian
Menganalisis pengaruh faktor predisposition pengetahuan, sikap, faktor enabling ketersediaan sarana, dan faktor reinforcing informasipelatihan kesehatan
promosi kesehatan terhadap perilaku hidup bersih masyarakat di Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2008.
1.4. Hipotesis Penelitian
Promosi kesehatan
hygiene dan sanitasi yang terdiri dari faktor predisposition pengetahuan, sikap, faktor enabling ketersediaan sarana, dan faktor reinforcing
informasipelatihan kesehatan berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih masyarakat di Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2008.
1.5 Manfaat
1. Sebagai masukan bagi perencanaan pelaksanaan program kesehatan lingkungan di Propinsi maupun KabupatenKota yang mendukung kegiatan promosi kesehatan
di masyarakat khususnya Kabupaten Aceh Tenggara. 2.
Sebagai masukan bagi pengembangan ilmu dalam manajemen kesehatan masyarakat terutama yang menyangkut dengan pemberdayaan tenaga kesehatan
di masyarakat. 3.
Memudahkan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk dapat melaksanakan pengelolaan hygiene dan sanitasi secara mandiri sehingga dapat meningkatkan
kesehatan keluarga.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA