Sebenarnya dari analisis jawaban-jawaban yang diberikan oleh informan menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat akan DBD sudah cukup baik.
Penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan tentang penyebab, gejala dan tindakan pemberantasan DBD, baik secara langsung atau melalui media massa dan media
elektronik termasuk berhasil, karena semua keluarga yang saya tanya mengetahuinya. Semua ibu-ibu yang menjadi informan saya mengetahui penyebab DBD
adalah karena gigitan nyamuk, tetapi nama nyamuk dan jenisnya memang kurang diketahui mereka. Tanda-tanda seseorang terkena DBD sewaktu ditanya dapat
dijelaskan mereka, jawabannya hampir senada seperti jawaban Ibu Siska ini: “
Kalo gejala-gejala orang kena DBD ya bu, panas badannya, gak turun-turun selama 3 atau 4 hari. Trus ada bintik-bintik merah
di seluruh badannya. Penyakit ini karena gigitan nyamuk, nyamuk yang sudah menggigit orang yang kena DBD, kemudian terbang ke
tempat lain, di situ digigitnya lagi orang lain, kena DBD lah orang itu. Begitu terus bu, makanya yang perlu diberantas ya nyamuknya,
ya disemprotlah”, katanya.
5.3.6. Pemberian Bubuk Abate
Pencegahan DBD dengan menaburkan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air kurang dipahami oleh keluarga-keluarga ini. Keluarga-keluarga ini
akan menaburkan abate di bak kamar mandi jika petugas kesehatan memberikannya. Jika tidak ada diberikan oleh petugas kesehatan, maka tidak ada usaha sama sekali
untuk membeli sendiri. Ibu Siska mempunyai penggambaran tentang bubuk abate: “
Ya bu, kadang-kadang datang petugas kesehatan ke rumah- rumah, membagikan bungkusan kecil berisi bubuk untuk
mencegah demam berdarah. Kata petugas kesehatan, bubuk ini harus kami tarok di bak kamar mandi. Kami sebenarnya gak tau bu
Rotua Sumihar Sitorus : Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
berapa banyak ditarok ke dalam bak, yang dikasi petugas kesehatan itu kami bagi-bagilah untuk beberapa bak kamar mandi
kami. Tapi kami juga kan disuruh menguras bak kamar mandi, ya sudah hilanglah bu bubuk itu”, katanya. Ibu Siska melanjutkan,
“
kalo untuk beli sendiri ya gak bisa lah bu, untuk apa, orang setiap minggunya kami bersihkan bak kamar mandi, ya kan sayang bubuk
itu, jadi seperti buang-buang uang, lagian bersihnya bak kamar mandi kami, kalo di kasi ya gimana lagi, masak gak di terima”,
kata Bu Siska sambil tersenyum.
Hampir semua ibu memang kurang memahami kegunaan, tempat untuk meletakkan serta berapa jumlah abate yang yang diberikan oleh petugas kesehatan.
Abate sebenarnya memiliki fungsi untuk membunuh larva nyamuk Aedes aegypti. Dosis 10 gram digunakan pada tempat penampungan air dengan kapasitas 100 liter
air. Abate ini biasanya digunakan pada tempat-tempat penampung air yang jarang dibersihkan, sebagai contoh misalnya untuk daerah yang sulit air, di mana rumah-
rumah penduduk memiliki bak dengan ukuran besar untuk menampung air hujan sebagai upaya penyediaan air keperluan keluarga.
5.3.7. Pemantauan Jentik Berkala