kurang sehat. Hal ini menyebabkan keadaan rumah tampak lembab. Ketika saya meminta izin untuk melihat kondisi kamar masing-masing, ketiga informan tersebut
tidak memperkenankannya dengan alasan merasa malu karena kamar mereka berantakan, “maklumlah bu, anak saya masih kecil-kecil, mereka suka bermain
di tempat tidur, jadi kamarnya selalu berantakan, ujar ibu Ita”.
4.2.6. Keluarga Ibu Hani
Informasi tentang keluarga Ibu Hani saya peroleh dari Ibu Yani yang merupakan saudara kandung Ibu Hani. Ibu Hani dan seorang anaknya bernama Anto
pernah menderita penyakit DBD pada akhir tahun 2008. Halaman rumah Ibu Hani cukup luas dan dipenuhi oleh beberapa pohon besar
juga bunga-bunga yang ditanam di dalam pot. Saya melihat beberapa pot bunga berisi genangan air karena tidak terjadi peresapan air secara sempurna ¯lobang bagian
bawah pot tempat air yang berlebih keluar, telah tertutup oleh tanah-tanah yang mengeras¯. Saya tanyakan kepada ayah Anto apakah pot bunga tersebut selalu
tergenang air seperti saat ini, ayah Anto mengatakan, “memang beberapa pot bunga setiap hujan datang air dalam pot tidak meresap, sehingga untuk beberapa hari air
tetap tergenang di permukaan pot tersebut”. Dan, Ayah Anto tidak pernah membuang genangan air tersebut karena ia merasa tidak terlalu penting untuk melakukan hal
tersebut. Ketika saya berada di halaman rumah Ibu Hani, ada banyak nyamuk-nyamuk
beterbangan, menurut Anto di halaman rumah mereka memang selalu banyak
Rotua Sumihar Sitorus : Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
nyamuk apalagi jika musim kemarau. Nyamuk-nyamuk itu bukan nyamuk penyebab DBD karena ukuran nyamuknya besar-besar.
Pada halaman samping sebelah kanan rumah ada parit terbuka, parit tersebut sebagai tempat mengalirkan air yang berasal dari atap rumah apabila hujan turun.
Parit tersebut disemen, posisinya tampak rata tidak menurun, sehingga sisa-sisa air berpotensi untuk tergenang. Dan ketika saya melakukan pengamatan pada parit
tersebut, ada genangan air di sana sini. Parit tersebut jarang dibersihkan oleh ayah Anto, pembersihan hanya dilakukan ketika ayah Anto lagi rajin atau ’good mood’.
Jadi, tidak ada jadwal atau waktu yang tertentu dalam membersihkan paritsaluran air tersebut.
Rumah Ibu Hani berukuran 14x18 meter, rumah terlihat rapi. Tetapi pada bagian pojok teras rumah terlihat tumpukan barang-barang bekas yang tidak terpakai
lagi. Menurut Ayah Anto, barang-barang tersebut kadang-kadang masih digunakan sehingga sayang untuk dibuang.
Di kamar Anto tampak banyak pakaian bekas pakai yang digantung pada bagian belakang pintu kamar. Sewaktu ditanyakan mengapa pakaian bekas pakai
tersebut digantung, Anto menjelaskan bahwa pakaian-pakaian tersebut belum kotor benar dan masih bisa dipakai sewaktu-waktu, sehingga sayang untuk mencucinya.
Pada bagian belakang rumah keluarga ini ada sebuah kolam ikan yang berisi ikan-ikan nila. Pada sebelah kolam ikan ini ada sebuah bak yang sudah bocor
sehingga tidak dapat digunakan sebagai kolam ikan, tetapi pada bagian dasar bak ini
Rotua Sumihar Sitorus : Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
masih ada tersisa air-air yang ternyata berisi jentik-jentik nyamuk. Menurut Bapak Anto, bak yang kosong ini tidak pernah dibersihkan karena tidak lagi digunakan.
Rotua Sumihar Sitorus : Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
BAB 5 PERILAKU KELUARGA DALAM PENCEGAHAN
DEMAM BERDARAH DENGUE DBD
Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat
menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat. Sampai saat ini, penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa KLB
di Indonesia. Sudah banyak program yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam upaya
pencegahan DBD, beberapa di antaranya adalah penyuluhansosialisasi program ‘
3M’, penyemprotanpengasapan, pembagian abate, dan pelaksanaan gotong royong membersihkan lingkungan. Namun sampai saat ini penyakit DBD belum dapat
ditanggulangi secara tuntas, penderita-penderita DBD masih tetap ada mengisi ruang- ruang perawatan di rumah sakit, bahkan ada yang meninggal karena keterlambatan
pemberian pertolongan. Penyakit DBD tidak akan dapat diberantas jika hanya mengandalkan peran
petugas kesehatan. Keterlibatan masyarakat yang tinggi sangat membantu dalam pencegahan penyakit DBD. Namun, ternyata masyarakat masih memiliki
pengetahuan, sikap dan tindakan yang berbeda-beda dalam upaya pencegahan penyakit DBD.
Rotua Sumihar Sitorus : Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
5.1. Pengetahuan Keluarga dalam Pencegahan DBD