perilaku informan dalam upaya pencegahan penyakit DBD. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2009.
3.3. Pemilihan Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini adalah warga masyarakat yang dapat memberikan informasi atau keterangan yang dibutuhkan yaitu keluargarumah
tangga, meliputi ayah, ibu dan anak-anak yang tinggal dalam satu keluarga yang sudah atau belum pernah menderita DBD serta bersedia menjadi informan penelitian.
Informan selanjutnya adalah kepala lingkungan atau petugas kesehatan yang terlibat secara langsung dalam program pencegahan penyakit DBD.
Keluarga yang menjadi subjek penelitian ada sebanyak 6 enam keluarga yang diambil dari lingkungan yang berbeda di Kelurahan Pangkalan Mashyur.
Penelitian kualitatif menuntut suatu penggalian informasi yang mendalam berkaitan dengan objek atau permasalahan penelitian, oleh sebab itu tidak memungkinkan
untuk mengambil subjek penelitian dengan jumlah banyak. Dari keenam keluarga sebagai subjek penelitian ini, maka ada tiga keluarga
yang salah satu anggota keluarganya pernah menderita penyakit DBD, dan tiga keluarga lagi belum pernah anggota keluarganya menderita penyakit DBD. Namun,
perbandingan yang sama untuk jumlah keluarga yang pernah menderita penyakit DBD dan tidak pernah menderita penyakit DBD, bukanlah sebagai upaya untuk
membandingkan perilaku-perilaku keluarga dalam pencegahan penyakit DBD, tetapi hanya untuk melihat gambaran perilaku-perilaku keluarga dalam pencegahan DBD.
Rotua Sumihar Sitorus : Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
3.4. Metode Pengumpulan Data
Untuk data primer, maka metode pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu wawancara mendalam indepth interview kepada informan tentang
perilaku keluarga terhadap pencegahan DBD dan pengamatan observasi pada keadaansituasi rumah dan lingkungan sekitarnya. Wawancara dan pengamatan
dilakukan langsung di lokasi tempat tinggal informan. Pelaksanaan wawancara dilakukan beberapa kali agar data yang terkumpul
dapat menggambarkan perilaku keluarga dan juga sebagai upaya untuk memastikan kebenaran dari keterangan-keterangan terdahulu yang sudah diberikan informan.
Uji keabsahan data dilakukan dengan tehnik triangulasi data. Saya akan memastikan bahwa catatan harian wawancara dengan informan dan catatan harian
observasi telah terhimpun. Kemudian dilakukan penyesuaian informasi terhadap materi catatan-catatan harian, untuk memastikan tidak ada informasi yang
bertentangan antara catatan harian wawancara dan catatan harian observasi, supaya dapat dipastikan bahwa jawaban yang diberikan sesuai dengan hasil pengamatan. Jika
ada perbedaan informasi atau informasi tidak relevan, saya akan menelusuri sumber perbedaan tersebut dan mengkonfirmasi perbedaan tersebut pada informan dan
sumber-sumber lainnya. Atau, jika terjadi ketidaksesuaian informasi maka triangulasi data dilakukan dengan mewawancarai anggota keluarga yang lainnya, atau dengan
metode pengamatan untuk memastikan tindakan informan dalam mencegah penyakit DBD.
Rotua Sumihar Sitorus : Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
Alat bantu yang digunakan dalam proses pengumpulan data yaitu alat tulis, ‘note book’ dan kamera. Data hasil pengamatan dan wawancara umumnya langsung
saya tulis di tempat penelitian dalam bentuk tulisan-tulisan singkat. Tulisan-tulisan singkat ini kemudian dikembangkan ke dalam bentuk ‘field note’ yang lebih rinci dan
lengkap. Ada juga yang ditulis setelah berlalu sekian lama, sehingga sangat rentan terhadap kemungkinan untuk terlupakan. Alat perekam tidak saya gunakan dalam
pengumpulan data, untuk menghindarkan kecemasan atau kecanggungan informan dalam memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
Informan yang sulit untuk dijumpai, sulit untuk diwawancarai dan tidak memberikan izin kepada saya untuk melihat beberapa bagian rumah, terutama bagian
kamar tidur, merupakan kendala-kendala yang saya alami selama mengumpulkan data. Bahkan ada informan yang tidak mengizinkan saya melakukan dokumentasi
untuk beberapa
bagian rumahnya,
sehingga ada
juga data-data
yang penggambarannya lebih baik dengan dokumentasi tidak dapat saya peroleh, Sehingga
beberapa data tersebut sulit untuk dinarasikan ke dalam ‘field note’. Sedangkan data sekunder yaitu data geografis, kependudukan dan mata
pencaharian diperoleh dari Puskesmas Medan Johor, Kantor Camat Medan Johor, ataupun kantor kelurahan di wilayah Kecamatan Medan Johor.
Data yang pertama ingin saya telusuri adalah berkaitan dengan pengetahuan dan sikap informan dalam pencegahan penyakit DBD. Sedangkan data tindakan
pencegahan penyakit DBD lebih banyak saya peroleh dengan metode pengamatan terhadap keadaan rumah dan lingkungan sekitar rumah.
Rotua Sumihar Sitorus : Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data