Biomasa pada Hutan Biomasa Pada Kebun Sawit Indeks Kekeringan

V. HASIL

5.1. Biomasa pada Hutan

Data biomasa hutan merupakan hasil perhitungan dari pengukuran biomasa pohon, tumbuhan bawah, nekromasa dan serasah. Pohon merupakan sumber biomasa tertinggi dibandingkan sumber biomasa lainnya, disusul nekromasa, serasah dan terendah adalah tumbuhan bawah. Biomasa rata-rata untuk hutan secara keseluruhan dari hasil pengukuran untuk 3 tiga plot contoh adalah sebesar 395, 12 Mg ha-1, selengkapnya tertera pada Tabel 2. Tabel 2. Biomasa Hutan Hasil Pengukuran untuk Masing-masing Plot Sumber Biomasa Plot I TonHa Plot II TonHa Plot III TonHa Jumlah TonHa Rata-rata TonHa Pohon 403,27 379,74 239,74 1.022,51 340,84 Tumbuhan bawah 0,14 0,07 0,04 0,25 0,08 Nekromasa 45,00 55,00 57,00 157,00 52,33 Serasah 1,99 2,07 1,54 5,60 1,87 Jumlah 450,40 436,64 298,32 1.185,36

5.2. Biomasa Pada Kebun Sawit

Data biomasa merupakan hasil perhitungan dari pengukuran di kebun sawit bersumber dari pohon, daun 20 x biomasa pohon, tumbuhan bawah, dan serasah. Pohon sawit merupakan sumber biomasa tertinggi dibandingkan sumber biomasa lainnya, disusul daun, serasah dan terendah biomasa dari tumbuhan bawah. Biomasa rata-rata dari pengukuran masing-masing plot contoh kebun sawit adalah 106,84 Mg ha -1 , selengkapnya pada Tabel 3. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 Tabel 3. Biomasa Sawit Hasil Pengukuran untuk Masing-masing Plot Sumber Biomasa Plot I TonHa Plot II TonHa Plot III TonHa Jumlah TonHa Rata-rata TonHa Pohon 84,73 109,02 70,02 264,02 88,01 Daun 20 pohon 16,95 21,80 14,05 52,80 17,60 Tumbuhan bawah 0,12 0,12 0,19 0,43 0,14 Serasah 0,96 0,84 1,46 3,26 1,09 Jumlah 102,27 131,78 85,97 320,51 a b Gambar 5.1.Pengukuran Biomasa pada: a. Hutan dan b. Kebun Sawit

5.3. Indeks Kekeringan

Indeks kekeringan adalah nilai yang menggambarkan kondisi tingkah kemudahan terbakarnya bahan bakar pada tiap wilayah, dihitung dalam bentuk Keetch Byram Drought Index KBDI. Perhitungan indeks kekeringan menggunakan variabel suhu maksimum dan rata-rata curah hujan tahunan yang diukur pada 10 sepuluh stasiun Pengamat hujan yang tersebar di Kabupaten Tapanuli Selatan. Data Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 yang digunakan mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 dengan rincian indeks masing-masing sebagai berikut: 1. Stasiun Pengamat Hujan Aek Godang Tahun 2004 Indeks Kekeringan pada kisaran nilai mulai dari 23,8 sampai 973,6 Lampiran 7 dan skala sifatnya semuanya rendah. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.2. 200 400 600 800 1000 1200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KB DI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.2. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2004 Pada Stasiun Pengamat Hujan Aek Godang 2. Stasiun Pengamat Hujan Aek Godang Tahun 2005 Indeks Kekeringan tertinggi pada bulan Juli, Agustus, Oktober dan November, yang merata hampir setiap harinya pada skala sifat ekstrim adapun bulan lainnya bervariasi dari rendah sampai ekstrim Lampiran 7. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.3. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00 1200.00 1400.00 1600.00 1800.00 2000.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBD I JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Gambar 5.3. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2005 pada Stasiun Pengamat Hujan Aek Godang 3. Stasiun Pengamat Hujan Aek Godang Tahun 2006 Indeks Kekeringan tertinggi pada bulan Juni, Juli, Agustus yang merata setiap harinya dengan skala sifat ekstrim adapun bulan lainnya bervariasi dari skala sifat rendah sampai tinggi Lampiran 7. Untuk menggambarkan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.4. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Gambar 5.4. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2006 Pada Stasiun Pengamat Hujan Aek Godang 4. Stasiun Pengamat Hujan Aek Godang Tahun 2007 Indeks Kekeringan tertinggi pada bulan Maret dan Juli kebanyakan pada skala sifat menengah adapun bulan lainnya rendah Lampiran 7. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada sebagaimana Gambar 5.5. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBD I JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Gambar 5.5. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2007 Pada Stasiun Pengamat Hujan Aek Godang 5. Stasiun Pengamat Hujan Gunung Tua Tahun 2004 Indeks Kekeringan pada kisaran nilai indeks pada skala sifat rendah Lampiran 8. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.6. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 TANGGAL KBDI JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Gambar 5.6. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2004 pada Stasiun Pengamat Hujan Gunung Tua Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 6. Stasiun Pengamat Hujan Gunung Tua Tahun 2005 Indeks Kekeringan tertinggi pada bulan Juli dan Agustus yang dengan skala sifat ekstrim adapun bulan lainnya bervariasi dari skala sifat rendah sampai menengah Lampiran 8. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.7. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KB DI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.7. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2005 pada Stasiun Pengamat Hujan Gunung Tua 7. Stasiun Pengamat Gunung Hujan Tua Tahun 2006 Indeks Kekeringan pada bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus dengan skala sifat ekstrim adapun bulan lainnya bervariasi dari skala sifat rendah sampai menengah Lampiran 8. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.8. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBD I Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.8. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2006 pada Stasiun Pengamat Hujan Gunung Tua 8. Stasiun Pengamat Hujan Gunung Tua Tahun 2007 Indeks Kekeringan pada bulan Juli, Agustus, September dan Oktober dengan skala sifat tinggi adapun bulan lainnya bervariasi dari skala sifat rendah sampai menengah Lampiran 8. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.9. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KB DI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.9. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2007 pada Stasiun Pengamat Hujan Gunung Tua 9. Stasiun Pengamat Hujan Binanga Tahun 2004 Indeks Kekeringan pada bulan Nopember dan Desember dengan skala sifat rendah Lampiran 9. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.10. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 TANGGAL K B D I Januari Februari Mar Aprtil Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.10. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2004 pada Stasiun Pengamat Hujan Binanga Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 10. Stasiun Pengamat Hujan Binanga Tahun 2005 Indeks Kekeringan pada bulan Mei, Juni, Juli dan September dengan skala sifat ekstrim adapun bulan lainnya bervariasi dari skala sifat rendah sampai menengah Lampiran 9. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.11. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL K BDI Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.11. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2005 pada Stasiun Pengamat Hujan Binanga 11. Stasiun Pengamat Hujan Binanga Tahun 2006 Indeks Kekeringan pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September dengan skala sifat tinggi sampai ekstrim adapun bulan lainnya bervariasi dari skala sifat rendah sampai menengah Lampiran 9. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.12. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KB DI Jan Feb Mar Aprtil Mei Juni Juli Agustus Septembe r Oktober Nop Desember Gambar 5.12. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2006 pada Stasiun Pengamat Hujan Binanga 12. Stasiun Pengamat Hujan Binanga Tahun 2007 Indeks Kekeringan bulan Maret, April, Mei dan Juni dengan skala sifat tinggi sampai ekstrim adapun bulan lainnya bervariasi dari skala sifat rendah sampai menengah Lampiran 9. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.13. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KB DI Jan Feb Mar Aprtil Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nop Desember Gambar 5.13. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2007 pada Stasiun Pengamat Hujan Binanga 13. Stasiun Pengamat Hujan Arse Tahun 2004 Indeks Kekeringan pada bulan Nopember dan Desember dengan skala sifat rendah Lampiran 10. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.14. 100 200 300 400 500 600 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.14. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2004 pada Stasiun Pengamat Hujan Arse Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 14. Stasiun Pengamat Hujan Arse Tahun 2005 Indeks Kekeringan bulan Mei, Juni, Juli, Agustus dan September dengan skala tinggi adapun bulan lainnya bervariasi dari rendah sampai menengah Lampiran 10. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.15. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Jan Feb Mar Aprtil Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nop Desember Gambar 5.15. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2005 pada Stasiun Pengamat Hujan Arse 15. Stasiun Pengamat Hujan Arse Tahun 2006 Indeks Kekeringan bulan Juni, Juli, Agustus dan September dengan skala sifat tinggi sampai ekstrim, adapun bulan lainnya bervariasi dari skala sifat rendah sampai menengah Lampiran 10. Untuk Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.16. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Jan Feb Mar AprIl Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nop Desember Gambar 5.16. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2006 pada Stasiun Pengamat Hujan Arse 16. Stasiun Pengamat Hujan Arse Tahun 2007 Indeks Kekeringan pada bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus dengan skala sifat tinggi sampai ekstrim adapun bulan lainnya bervariasi dari skala sifat rendah sampai menengah Lampiran 10. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.17. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KB DI Jan Feb Mar AprIl Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nop Desember Gambar 5.17. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2007 pada Stasiun Pengamat Hujan Arse 17. Stasiun Pengamat Hujan Balakka Sitokkon Tahun 2004 Indeks Kekeringan bulan Nopember dan Desember dengan skala sifat rendah Lampiran 11. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.18. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 TANGGAL KBD I Nopember Desember Gambar 5.18. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2004 pada Stasiun Pengamat Hujan Balakka Sitokkon Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 18. Stasiun Pengamat Hujan Balakka Sitokkon Tahun 2005 Indeks Kekeringan pada bulan Mei, Juni, Juli dan dan Agustus setiap hari dengan skala sifat ekstrim adapun bulan lainnya bervariasi dari skala sifat menengah sampai tinggi Lampiran 11. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.19. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Janurari Februari Marert April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.19. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2005 pada Stasiun Pengamat Hujan Balakka Sitokkon 19. Stasiun Pengamat Hujan Balakka Sitokkon Tahun 2006 Indeks Kekeringan hanya bulan Januari, September, Oktober dan November dengan skala sifat rendah dan menengah, adapun bulan lainnya hampir sepanjang hari pada skala sifat tinggi sampai ekstrim Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 Lampiran 11. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.20. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Janurari Februari Marert April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.20. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2006 pada Stasiun Pengamat Hujan Balakka Sitokkon 20. Stasiun Pengamat Hujan Balakka Sitokkon Tahun 2007 Indeks Kekeringan tertinggi pada bulan Agustus skala sifat ekstrim pada awal bulan, dan menurun dengan skala sifat tinggi sampai menengah pada akhir bulan. Bulan Februari dan Januari pada skala sifat menengah pada awal bulan dan menurun pada akhir bulan adapun bulan lainnya pada skala sifat rendah sampai menengah Lampiran 11. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.21. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.21. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2007 pada Stasiun Pengamat Hujan Balakka Sitokkon 21. Stasiun Pengamat Hujan Aliaga Tahun 2004 Indeks Kekeringan skala sifat ekstrim pada bulan Juli, Agustus dan September, adapun pada bulan lainnya skala sifatnya rendah sampai tinggi Lampiran 12. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.22. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KB DI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.22. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2004 pada Stasiun Pengamat Hujan Aliaga Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 22. Stasiun Pengamat Hujan Aliaga Tahun 2005 Indeks Kekeringan tertinggi bulan Juni dan Agustus skala sifat tinggi sampai ekstrim pada awal bulan, adapun bulan lainnya dengan skala sifat rendah sampai tinggi dan tidak ada skala sifat ekstrim Lampiran 11. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.23. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.23. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2005 pada Stasiun Pengamat Hujan Aliaga 23. Stasiun Pengamat Hujan Aliaga Tahun 2006 Indeks Kekeringan tertinggi pada bulan Maret, Juli, Agustus, November dan Desember skala sifat ekstrim adapun bulan lainnya pada skala sifat rendah sampai menengah dan tidak ada skala sifat ekstrim Lampiran Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 12. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.24. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.24. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2006 pada Stasiun Pengamat Hujan Aliaga 24. Stasiun Pengamat Hujan Aliaga Tahun 2007 Indeks Kekeringan tertinggi pada bulan Januari dengan skala sifat beberapa hari ekstrim adapun bulan lainnya, skala sifatnya rendah sampai menengah Lampiran 12. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.25. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.25. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2007 pada Stasiun Pengamat Hujan Aliaga 25. Stasiun Pengamat Hujan Pasar Ujung Batu Tahun 2004 Indeks Kekeringan bulan Desember, dengan Indeks skala sifat rendah Lampiran 13, Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.26. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KB DI Dec-04 Gambar 5.26. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2004 pada Stasiun Pengamat Hujan Pasar Ujung Batu Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 26. Stasiun Pengamat Hujan Pasar Ujung Batu Tahun 2005 Indeks Kekeringan tertinggi pada bulan Mei dengan skala sifat menengah sampai tinggi, adapun bulan lainnya pada skala sifat rendah sampai menengah dan tidak ada skala sifat ekstrim Lampiran 13, Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.27. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KB DI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.27. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2005 pada Stasiun Pengamat Hujan Pasar Ujung Batu 27. Stasiun Pengamat Hujan Pasar Ujung Batu Tahun 2006 Indeks Kekeringan paling tinggi pada bulan Januari, Februari, Juli dan Agustus dengan skala sifat menengah, tinggi sampai ekstrim, adapun bulan lainnya pada skala sifat rendah Lampiran 13. Untuk Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.28. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBD I Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.28. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2006 pada Stasiun Pengamat Hujan Pasar Ujung Batu 28. Stasiun Pengamat Hujan Pasar Ujung Batu Tahun 2007 Indeks Kekeringan tertinggi pada bulan April, Mei dan Juni dengan adanya skala sifat ekstrim, adapun bulan lainnya dengan skala sifat menengah sampai tinggi kecuali Januari ada skala sifat rendah Lampiran 13. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.29. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.29. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2007 pada Stasiun Pengamat Hujan Pasar Ujung Batu 29. Stasiun Pengamat Hujan Sosopan Tahun 2004 Indeks Kekeringan bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember dan Desember, dengan skala sifat ekstrim pada bulan Agustus dan September Lampiran 14. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.30. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 TANGGAL KBDI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.30. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2004 pada Stasiun Pengamat Hujan Sosopan 30. Stasiun Pengamat Hujan Sosopan Tahun 2005 Indeks Kekeringan bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember dan Desember, dengan skala sifat ekstrim pada bulan Agustus dan September Lampiran 14. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.31. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBD I Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.31. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2005 pada Stasiun Pengamat Hujan Sosopan 31. Stasiun Pengamat Hujan Sosopan Tahun 2006 Indeks Kekeringan dengan skala sifat pada kisaran menengah sampai tinggi pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September, sedangkan bulan lainnya pada skala sifat rendah dan sebagian harinya skala sifat menengah Lampiran 14. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.32. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBD I Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.32. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2006 pada Stasiun Pengamat Hujan Sosopan 32. Stasiun Pengamat Hujan Sosopan Tahun 2007 Indeks Kekeringan tertinggi bulan Juni, Juli dan Agustus dan hanya bulan Agustus ada skala sifat ekstrim, bulan lainnya skala sifat rendah sampai menengah Lampiran 14. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.33. 0.0 200.0 400.0 600.0 800.0 1000.0 1200.0 1400.0 1600.0 1800.0 2000.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBD I Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.33. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2007 pada Stasiun Pengamat Hujan Sosopan Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 33. Stasiun Pengamat Hujan Saipar Dolok Hole Tahun 2004 Indeks Kekeringan bulan Oktober, Nopember dan Desember, dengan skala sifat rendah Lampiran 15, Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.34. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.34. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2004 pada Stasiun Pengamat Hujan Saipar Dolok Hole 34. Stasiun Pengamat Hujan Saipar Dolok Hole Tahun 2005 Indeks Kekeringan bulan Juni, Juli dan Agustus dengan skala sifat tinggi sampai ekstrim, Mei skala sifat menengah sampai tinggi Lampiran 15. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.35. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.35. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2005 pada Stasiun Pengamat Hujan Saipar Dolok Hole 35. Stasiun Pengamat Hujan Saipar Dolok Hole Tahun 2006 Indeks Kekeringan tertinggi pada bulan Februari, Maret, Juli dan Oktober dengan skala sifat menengah, bulan lainnya skala sifat rendah Lampiran 15. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.36. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KB DI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.36. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2006 pada Stasiun Pengamat Hujan Saipar Dolok Hole 36. Stasiun Pengamat Hujan Saipar Dolok Hole Tahun 2007 Indeks Kekeringan tertinggi bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus skala sifat ekstrim, adapun bulan lainnya skala sifat rendah sampai tinggi Lampiran 15. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.37. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KB DI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.37. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2007 pada Stasiun Pengamat Hujan Saipar Dolok Hole 37. Stasiun Pengamat Hujan Padang Balakka Tahun 2004 Indeks Kekeringan untuk September, Oktober, Nopember dan Desember, dengan skala sifat rendah Lampiran 16. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.38. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL K B D I Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.38. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2004 pada Stasiun Pengamat Hujan Padang Balakka Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 38. Stasiun Pengamat Hujan Padang Balakka Tahun 2005 Indeks Kekeringan tertinggi pada bulan Juni, Juli dan Agustus beberapa hari terdapat skala sifat ekstrim. Pada bulan lainnya berada pada skala sifat rendah sampai tinggi Lampiran 16. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 39. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBDI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.39. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2005 pada Stasiun Pengamat Hujan Padang Balakka 39. Stasiun Pengamat Hujan Padang Balakka Tahun 2006 Indeks Kekeringan dengan skala sifat rendah sampai tinggi dan tidak ada skala sifat ekstrim. Pada bulan Agustus, September dan Oktober skala sifat menengah sampai tinggi Lampiran 16. Untuk menggambarkan Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.40. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KBD I Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.40. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2006 pada Stasiun Pengamat Hujan Padang Balakka 40. Stasiun Pengamat Hujan Padang Balakka Tahun 2007 Indeks Kekeringan tertinggi pada bulan Mei dan Agustus dengan skala sifat ekstrim, adapun bulan lainnya pada skala sifat rendah sampai tinggi Lampiran 16. Untuk menggambarkan perkembangan nilai harian indeks kekeringan dapat dilihat pada Gambar 5.41. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KB DI Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gambar 5.41. Indeks Kekeringan Harian Tiap Bulan Selama Tahun 2007 pada Stasiun Pengamat Hujan Padang Balakka

5.4. Pemantauan Hotspot