Tujuan Hipotesis Manfaat Penelitian

Pola pemanfaatan lahan ditengarai juga dapat menyumbang hal penting untuk terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Pemanfaatan lahan secara terbuka mendorong terbentuknya tumpukan bahan bakar dari ranting dan daun, dan panas matahari langsung yang merupakan potensi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Pola pemanfaatan lahan menjadi salah satu langkah penting untuk dikaji dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang pada gilirannya, dampak kebakaran hutan dan lahan tidak merugikan kehidupan makhluk dibumi. Pengaturan pola pemanfaatan lahan mempunyai peranan akan menumpuknya biomasa hasil persiapan lahan, yang bisa merupakan potensi bahan bakar bila terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

1.4. Tujuan

1. Mengetahui jumlah biomasa tersimpan dalam tanaman pada hutan dan kebun sawit sebagai bahan bakar dalam kejadian kebakaran hutan dan lahan. 2. Mengkaji potensi biomasa pada pola pemanfaatan lahan hutan dan kebun sawit yang merupakan bahan bakar pada kejadian kebakaran hutan dan lahan. 3. Menganalisis aspek iklim suhu dan curah hujan dan biomasa sebagai faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan untuk bahan masukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008

1.5. Hipotesis

1. Potensi biomasa yang berbeda pada pola pemanfaatan lahan akan mempengaruhi perbedaan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. 2. Nilai indeks kekeringan dapat merupakan alat analisis dalam mengkaji tingkat kerawanan kebakaran hutan dan lahan.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Indeks kekeringan yang dianalisis dari faktor iklim berupa suhu da curah hujan, dapat menjadi bahan kajian dalam kebakaran hutan dan lahan dalam bentuk peringatan dini. 2. Menjadi bahan pertimbangan dalam manajemen pola pemanfaatan lahan yang dapat meminimalisasi kebakaran hutan dan lahan. 3. Bahan koordinasi antar instansi terkait yang berhubungan dengan pemanfaatan lahan, sesuai tugas dan fungsinya masing-masing untuk mengambil peran dalam mengantisipasi sedini mungkin potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan dan upaya pengendaliannya. 4. Menjadi bahan masukan pada berbagai pihak pada berbagai pola pemanfaatan lahan sebagai pertimbangan dalam mengelola lahan yang antisipatif terhadap kebakaran hutan dan lahan. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 5. Menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai biomasa yang juga menjadi penyimpan karbon di dalam tanaman dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008 II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kebakaran Hutan dan Lahan