Metode Penelitian Hutan Ir. Guslim, MS

kayu ukuran 1 m, pita ukur 5 m, parang, haga meter, Global Positioning System GPS, spidol dan blanko pengukuran.

3.2. Metode Penelitian

Jenis dan tahapan pelaksanaan pengambilan dan pengolahan data penelitian adalah sebagai berikut: 1. Jenis data penelitian a. Data primer biomasa didapatkan melalui pengukuran pada hutan dan kebun sawit. b. Data sekunder berupa: hotspot dan peta pemanfaatan lahan dikumpulkan dari Departemen KehutananNOOA, data klimatologi dari Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I MedanStasiun Klimatologi Sampali, data sosial ekonomi dan keadaan umum daerah penelitian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Badan Pusat Statistik. 2. Cara pengambilan data Pengukuran potensi biomasa pada kawasan hutan dan kebun sawit dilakukan dengan pembuatan plot contoh pengamatan. Penentuan awal plot contoh pengamatan dilakukan secara purposive sampling, dengan mengarahkan plot contoh pada areal yang sering terpantau hotspot pada peta wilayah Tapanuli Selatan, untuk selanjutnya diplotkan di lapangan. Plot contoh dibuat berbentuk transek, dengan langkah-langkah pengamatan pada plot contoh sebagai berikut: Sahdin Zunaidi : Kajian Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Aspek Biomasa Dan Indeks Kekeringan Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2009 USU Repository © 2008

a. Hutan

Pengukuran biomasa pada hutan dilakukan dengan pengamatan pada plot contoh 20 m x 100 m, untuk vegetasi yang memiliki pohon berdiameter 30 cm dan 5 m x 40 m untuk vegetasi yang memiliki pohon berdiameter 5 D 30 cm, masing-masing 3 x ulangan. Data yang diukur meliputi tinggi pohon, diameter pohon setinggi dada dbh dan mencatat semua jenis pohon. Bila ditemukan tunggul tanpa tunas, dilakukan pengukuran diameter dan tinggi tunggul, cabang-cabang hidup diukur untuk yang berdiameter 5 cm. Adapun sub plot contoh ukuran 0,5 m x 0,5 m sebanyak 6 ulangan, dibuat untuk pengamatan tumbuhan bawah serasah dan pohon berdiameter 5 cm, dengan mengambil semua tumbuhan yang ada di atasnya. Untuk pengamatan biomasa serasah basah dilakukan dengan menggali tanah sedalam 5 cm dan mengambil semua tanahnya, dilakukan pengayakan dengan ukuran lubang 2 mm lalu diambil semua serasah basah yang tertinggal pada ayakan.

b. Kebun Sawit