Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008
21 tinggi”. Kemudian pasal 136 ayat 4 menyatakan “Peraturan Daerah…dilarang
bertentangan dengan kepentingan umum danatau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi”. Oleh sebab itu Peraturan Daerah mengatur pelaksanaan kewenangan
dibidang penentuan penataan tata ruang kota Medan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupatenkota tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan ng lebih
tinggi. Dalam penelitian ini peneliti mengacu kepada hierarki perundang-undangan berdasarkan ketentuan UU. No, 10 Tahun 2004 tentang pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan.
2. Kerangka Konsepsi
Didalam rangka konsepsi akan dijelaskan hal-hal yang berhubungan atau berkaitan dengan konsepsi yang digunakan dalam penelitian tesis ini.Maka Konsep
adalah suatu bahagian yang terpenting dari perumusan suatu teori, kemudian peranan konsep pada dasarnya dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan
observasi, antara abstraksi generalisasi dan realitas. Juga konsep itu diartikan sebagai kata menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dalam hal-hal yang khusus yang
disebut dengan definisi operasional. Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian antara penafsiran yang mendua dubius dari suatu
istilah yang dipakai, selain itu dipergunakan sebagai landasan pada proses penelitian tesis.Adalah Penelitian dengan judul “Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang
Kota Medan Dalam Persfektif Pembangunan Berkelanjutan” yang memiliki 3 tiga variable antara lain :
Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008
22
1. Hukum
Pengertian Hukum adalah “ Suatu Tata Perbuatan manusia”. Tata Perbuatan adalah mengandung arti suatu sistem aturan.Jadi Hukum bukan suatu peraturan
semata, seperti kadang-kadang dikatakan demikian. “Hukum adalah seperangkat peraturan yang kita pahami dalam satu kesatuan yang sistematik, karena tidak
mungkin untuk memahami hakekat hukum hanya dengan memperhatikan satu peraturan saja. Hubungan yang mampersatukan berbagai peraturan khusus dari
suatu tata hukum itu perlu dimaknai agar hakekat hukum dapat dipahami”. Hanya atas dasar pemahaman yang jelas tentang hubungan-hubungan yang membentuk
tata hukum tersebut bahwa hakekat hukum dapat dipahami dengan sempurna.
12
Kemudian disebutkan bahwa setiap usaha untuk mendefinisikan sebuah konsep harus diawali dengan telah terhadap pemakaiannya yang umum. Dalam mendefinisikan
konsep Hukum, kita harus memulai dengan mengkaji pertanyaan “Apakah fenomena sosial yang lazim disebut Hukum yang menampilkan suatu karakteristik umum yang
membedakannya dari fenomena sosial lain? Kemudian apakah karakteristik ini dikatakan penting dalam kehidupan sosial manusia sehingga dapat menjadi landasan bagi
pembentukan suatu konsep yang berguna bagi pengetahuan tentang kehidupan social ? Maka sebagai prinsip penghematan untuk
12
Hans Kelsen, Teori Umum Hukum Dan Negara, Alih Bahasa H. Somardi Diterbitkan Oleh Jakarta : BEE Media Indonesia, 2007, hlm. 3.
Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008