Kebijaksanaan policies dasar pengembangan seluruh Kota Medan berisi tentang Rencana Tata Ruang hingga tahun 2005 dengan skala 1:20.000. rencana ini berisi Pedoman Pelaksanaan implementasi rencana pembangunan di setiap WPP. Indikasi Program dan sumber day

Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 70 Pendekatan penyusunan RUTRK Kotamadya Medan adalah 52

a. Kebijaksanaan policies dasar pengembangan seluruh Kota Medan berisi tentang

tujuan pengembangan tiap WPP dan arah kebijaksanaan pokok yang diambil. Kebijaksanaan pokok tersebut menguraikan arahan-arahan pengembangan WPP pada masa yang akan datang. Arahan tersebut berpedoman pada kebijaksanaan- kebijaksanaan pokok, antara lain, seperti yang telah dan akan digariskan dalam pola dasar pembangunan daerah, RIK Medan tahun 1974-2000, MUDP-II, dan Strategi Mebidang RUDS-MMA

b. Rencana Tata Ruang hingga tahun 2005 dengan skala 1:20.000. rencana ini berisi

rencana umum tata ruang kota yang meliputi rencana struktur kawasan, rencana pengembangan kawasan komersial, perdagangan, perkantoran, perumahan dan kawasan terbuka, rencana integrasi fokus kegiatan peruntukan, rencana ketinggian bangunan, rencana kepadatan bangunan, pola tapak kota, pola transportasi dan perpakiran.

c. Pedoman Pelaksanaan implementasi rencana pembangunan di setiap WPP.

Pedoman ini berisikan tentang cara penerapan rencana tersebut di lapangan.

d. Indikasi Program dan sumber daya pembangunan. Indikasi program meliputi

program jangka panjang, program berdasarkan tahapan pelita dan program tahunan. Sumber dana pembangunan meliputi perkiraan besarnya investasi, dan sumber dana. 52 Baca RUTRK Kodya Medan, tanpa tahun penerbitan, hlm. I-5 Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 71

e. Institusi Pengawasan pelaksanaan rencana, meliputi pembahasan tentang lembaga

yang akan melaksanakan rencana, sistem dan struktur organisasi pengelolaan, serta badan yang mengawasi pelaksanaan tersebut. Lingkup materi perencanaan adalah aspek kependudukan, perekonomian, fisik dasar, penggunaan lahan kota, aspek fasilitas pelayanan dan prasarana, serta aspek administrasipengelolaan pembangunan kota yang dituangkan dalam suatu formulasi umum tata ruang kota. Pendekatan perencanaan RUTRK Kotamadya Medan adalah : 1. Menghimpun serta mengkaji informasi yang relevan dengan masalah wilayah perencanaan, baik yang bersumber dari pemerintah Pemda Kotamadya Medan, swasta, masyarakat setempat serta literatur pada umumnya. 2. Melakukan survei berupa survei instansi, survei lapangan, survei objek khusus maupun interview. Interview dilakukan untuk melengkapi ketiga survei tersebut bila dianggap sangat diperlukan guna memperoleh keterangan yang lebih rinci. Bahkan dibentuk kelompok kerja Pokja yang anggotanya terdiri dari aparat Pemda dan Bappeda, Dinas otonom serta instansi vertikal. 3. Melakukan kompilasi data dan analisis berupa penilaian berbagai keadaan. Hal ini dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip, pendekatan dan metode, serta teknik analisis perencanaan kota yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun secara praktis. Penyusunan RUTRK Kodya Medan Tahap I telah berlangsung hingga tahap analisis. Tahap II merupakan penyusunan alternatif rancangan rencana dan rencana. kerangka pemikiran penyusunan RUTRK Kodya Medan. Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 72 4. Menyusun alternatif rancangan rencana yang berisi tentang rumusan kebijaksanaan dasar pengembangan tata ruang kota, tujuan pembangunan dan pengendalian tata ruang kota, rancangan rencana fisik kota, serta pokok-pokok pelaksanaan pembangunan. 5. Menyusun rencana yang merupakan penyempurnaan rancangan rencana. Materinya sama dengan rancangan rencana, hanya disusun dengan uraian dan gambar-gambar yang lebih lengkap. Dalam Pasal 1 Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan No. 4 Tahun 1995 Tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota RUTRK Kotamadya Daerah Tingkat II Medan Tahun 2005 disebutkan: Rencana Umum Tata Ruang Kota RUTRK pada prinsipnya diarahkan untuk memperoleh gambaran perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian serta fungsi ruang atau lahan Kotamadya Daerah Tingkat II Medan saat ini dan untuk masa mendatang, guna menentukan aspek strategis dan struktur kota yang berdaya guna, tepat guna serta mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan Kota sehingga dapat terjaga kelangsungan dan kelestariannya. Selanjutnya dalam Pasal 3 Keputusan Walikota Medan Nomor 66 Tahun 2002 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan Kota Medan disebutkan : Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 73 Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang tata kota dan tata bangunan, antara lain menyusun, mengembangkan dan mengendalikan rencana tata ruang kota, pengurusan perizinan dan pembinaan terhadap pembangunan fisik kota yang sehat dan terarah sesuai dengan rencana tata ruang kota dan pola kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya. Selanjutnya disebutkan dalam Pasal 4 Surat Keputusan Walikota Medan No. 66 Tahun 2002 menyebutkan : Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 3, Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan mempunyai fungsi : a. merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang tata kota dan tata bangunan; b. mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian dalam rangka perumusan, pengembangan dan penerapan rencana tata ruang kota dan kebijaksanaan penataan ruang kota dan penataan bangunan; c. mengevaluasi dan merevisi rencana tata ruang kota dan kebijaksanaan penataan ruang kota dan penataan bangunan yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta norma-norma penataan kota dan bangunan yang berlaku; Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 74 d. menghimpun data dan informasi, mengadakan pengukuran dan pemetaan dalam rangka penyusunan dan evaluasi rencana tata ruang kota dan kebijaksanaan penataan ruang kota dan penataan bangunan. e. perumusan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan, penyuluhan dan pembinaan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Kepala Daerah dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; f. melaksanakan pola dan pengembangan rencana tata ruang kota dan kebijaksanaan penataan ruang dan penataan bangunan yang telah ditetapkan; g. memberikan pelayanan terhadap permohonan Keterangan Rencana Peruntukan KRP, Keterangan Situasi Bangunan KSB dan Izin Mendirikan Bangunan IMB serta memungut retribusi atas pemberian KRP, KSB dan IMB tersebut sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku; h. mengadakan pengawasan dan penindakan penertiban terhadap pelestarian dan kebijaksanaan penataan ruang kota dan penataan bangunan serta teknis konstruksi yang telah ditetapkan , bekerjasama dengan instansi terkait; i. merumuskan kebijaksanaan dan pengawasan terhadap pelestarian dan konservasi; j. mengarahkan partisifasi masyarakat dalam pembangunan kota; k. melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya; l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. Dalam Pasal 4 Perda No. 4 Tahun 1995 disebutkan; Struktur Pemanfaatan Ruang Kota Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 75 1 Konsep Struktur Tata Ruang Kotamadya Medan adalah : a. Membatasi perkembangan secara linier yang mengikuti jalan-jalan Arteri Primer yang ada sekarang arah Utara-Selatan. b. Mengembangkan kota ke arah Barat, Timur dan Utara c. Pengembangan utama ke arah Utara dengan penekanan pada kegiatan komersial industri berskala luas kawasan Industri MedanKIM, Kawasan Industri BelawanKIB, Kawasan Berikat dan Pelabuhan Laut. 2 Rencana Pemanfaatan Ruang Kotamadya Daerah Tingkat II Medan pada Tahun 2005, adalah : a. Perumahan terletak menyebar di Kotamadya Medan, seluas 14.311,36 Ha. b. Fasilitas lingkungan terletak menyebar di Kotamadya Medan seluas 2.247,48 Ha, berupa : i. Fasilitas Pendidikan, seluas 767,65 Ha ii. Fasilitas kesehatan, seluas 71,66 Ha iii. Fasilitas peribadatan, seluas 68,62 Ha iv. Fasilitas sosial, seluas 4.757 Ha v. Fasilitas olah raga dan rekreasi seluas 619,65 Ha vi. Fasilitas pelayanan pemerintah, seluas 58,16 Ha vii. Fasilitas perdagangan, seluas 588,31 Ha viii. Fasilitas transportasi, seluas 68,86 Ha c. Ruang terbuka hijau terletak menyebar di Kotamadya Medan, seluas 2651 Ha. d. Lahan pemakaman terletak menyebar di Kotamadya Medan, seluas 59,16 Ha. Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 76 e. Kawasan Industri terdiri dari : i. Kawasan Industri Medan KIM terletak di Kecamatan Medan Deli, seluas 370 Ha. ii. Kawasan Industri Baru KIB terletak di Kecamatan Medan Belawan dan Medan Labuhan, seluas 1345 Ha. f. Prasarana jalan terletak menyebar di Kotamadya Medan, seluas 3353,81 Ha. g. Penggunaan lain-lain berupa Pelabuhan, Pusat Perdagangan dan BisnisCentral Bussines District CBD dan Gudang terletak di Kecamatan Medan Belawan, Medan Polonia dan Medan Deli, seluas 2.172,19 Ha. Pasal 5 Struktur Utama Tingkat Pelayanan Kota Tingkat Pelayanan di Kotamadya Medan terdiri dari : a. Pusat Kota yang melayani seluruh Kotamadya Medan dan Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP D mencakup 4 kecamatan yaitu Kecamatan Medan Baru, Medan Maimoon, Medan Polonia, Medan Kota dan Medan Johor. b. Sub Pusat Belawan yang melayani Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP A mencakup 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Labuhan. c. Sub Pusat Tanjung Mulia yang melayani Wilayah Pengambangan Pembangunan WPP B mencakup Kecamatan Medan Deli. Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 77 d. Sub Pusat Aksara yang melayani Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP C mencakup 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Medan Timur, Medan Perjuangan, Medan Area, Medan Denai, Medan Tembung dan Medan Amplas. e. Sub Pusat Sei Sikambing yang melayani Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP E mencakup 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Medan Barat, Medan Petisah, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Tuntungan dan Medan Selayang. Pasal 6 Sistem Utama Transportasi 1 Konsep Pengembangan jaringan jalan di Kota Medan : a. Pengembangan Jaringan Jalan Jalan lingkar Dalam yaitu Jalan Halat, Jalan Ir. H. Juandal, Jalan Mongonsidi, Jalan Dr. Mansyur, Jalan Setia Budi, Jalan Sunggal, Jalan Kapten Muslim, Jalan Pembangunan, Jalan Sukaramai, Jalan Bambu II, Jalan Pelita II, Jalan Pancing, Jalan AR. Rahman Hakim. b. Pengembangan Jaringan Jalan Lingkar Luar yaitu Jalan Karya Jasa, Jalan Ngubah Surbakti, Jalan Industri, Jalan Pondok Kelapa, Jalan Asrama, Jalan Helvetia By Pass, Jalan Pertempuran dan Jalan Cemara. c. Pengembangan Jaringan Jalan Radial yaitu Jalan Sisingamangaraja, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Letjen Jamin Ginting, Jalan Jen. Gatot Subroto, Jalan Yos Sudarso, Jalan Letda Sujono. d. Pengembangan Jaringan Jalan dengan Pola “Grid” untuk jalan lokal. Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 78 e. Pengembangan Jaringan Jalan Lingkar Paling luar yaitu Jalan Pinang Baris 2. Kebijaksanaan pokok pengembangan jaringan kereta api di Kotamadya Medan adalah mengaktifkan kembali angkutan umum kereta api yang melayani angkutan lokal untuk mengurangi beban angkutan jalan raya yaitu jaringan Pusat Kota-Belawan, Pusat Kota-Tembung, Pusat Kota-Delitua, Pusat Kota-Pancur Batu, dan Pusat Kota- Binjai Pasal 7 Sistem Utama Jaringan Utilitas 1. Pelayanan sistem jaringan air bersih tahun 2005 akan melayani suluruh Kotamadya Medan. 2. Pelayanan air limbah di Kotamadya Medan dilayani dengan: a. Sistem perpipaan air limbah yang melayani penduduk dengan kepadatan tinggi yaitu di Kecamatan Medan Kota dan Medan Area. b. Sistem individu Septik Tank pada daerah dengan kepadatan penduduk sedang dan rendah 3. Pelayanan listrik pada tahun 2005 akan melayani seluruh Kotamadya Medan dan sistem penyaluran melalui transmisi untuk Kota Medan dan sekitarnya adalah: a. Sistem Ring 150 KV : Paya Pasir-Sei Rotan-Titi Kuning-Paya Geli-Pasar Pasir. b. Sistem Radial terhubung ke Gardu Induk GI : Mabar, Labuhan, Glugur dan suplai dari pembangkit Belawan, penambahan Gardu Induk Lamhotma, Kim, Pancing, Perbaungan dan Perluasan Gardu Induk yang telah ada. Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 79 c. Penambahan alternatif penyaluran dari pembangkit Belawan ke Binjai dan Sei Rotan. d. Peningkatan Gardu hubung menjadi Gardu Induk di Selayang, Sunggal, Helvetia dan Tanjung Morawa. 4 Program pembangunan sarana telepon di Kotamadya Medan direncanakan berbentuk Sentral Telepon Otomat STO yang terdiri dari beberapa sentral. 5 Pelayanan persampahan tahun 2005 akan melayani seluruh Kotamadya Medan dan direncanakan dapat dilayani oleh 2 Dua Tempat Pembuangan Akhir TPA yaitu di Namo Bintang dan Kelurahan Terjun. 6 Pelayanan gas di Kotamadya Medan akan Melayani rumah tangga di sekitar pusat kota, daerah perdagangan komersil dan industri. Pasal 8 Pengembangan Pemanfaatan Air Baku Sungai-sungai yang melalui Kota Medan digunakan sebagai saluran drainase primer dan sumber air bersih seperti Sungai Deli dan Sungai Belawan. Pasal 9 Indikasi Unit Pelayanan Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan penduduk, maka pembagian unit-unit pelayanan di Kotamadya Medan terdiri dari : a. Pusat Kota b. Sub Pusat Kota, terdiri dari : 1. Sub Pusat Belawan 2. Sub Pusat Tanjung Mulia Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 80 3. Sub Pusat Aksara 4. Sub Pusat Sei Sikambing Pasal 10 Rencana Pengelolaan Pembangunan Kota 1 Arahan tahapan pelaksanaan pembangunan dalam Rencana Umum Tata Ruang RUTK Kotamadya Medan Tahun 2005 ini dituangkan dalam indikasi menilai Program Pembangunan yang meliputi komponen utama kota dan akan merupakan kelengkapan dan mengisi Pola Dasar Pembangunan Daerah Kotamadya Medan dan Repelitada VI dan VII Kotamadya Medan. 2 Arahan Penangan I Lingkungan perumahan melalui : a. Pengembangan sistem pengadaan perumahan dan tanah untuk perumahan, terutama bagi lapisan masyarakat berpenghasilan rendah dengan kemudahan- kemudahan yang terjangkau yaitu pembangunan Rumah Sederhana RS, Rumah Sangat Sederhana RRS dan pembangunan desa nelayan. b. Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman padat melalui perbaikan lingkungan kampungKIP secara terpadu. c. Pembangunan perumahan baru terutama diarahkan ke Bagian Utara, Timur, dan Barat Kota Medan dan disekitar kegiatan-kegiatan tertentu. d. Terlaksananya usaha pemenuhan kebutuhan satu rumah untuk satu rumah tangga sesuai dengan tingkat kemampuan dan aspirasi tiap golongan penghasilan masyarakat. Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 81 e. Terbentuknya lingkungan perumahan yang layak dan nyaman bagi hunian, serta memiliki tingkat kemudahan yang memadai. f. Terwujudnya fungsi pembangunan perumahan sebagai faktor penentu dalam mewujudkan pola kepadatan penduduk, pola penyebaran lokasi lapangan kerja dan faktor perangsang bagi terlaksananya perkembangan kota yang diharapkan. g. Preservasi dan konservasi bangunan bersejarah di Kotamadya Medan. 3 Sumber pembiayaan pembangunan Kota Medan diarahkan berasal dari APBN, APBD Tingkat I Sumatera Utara, APBD Tingkat II Medan, Penanaman Modal Swasta Asing PMA dan Dalam Negeri PMDN, Swadaya Masyarakat, dan Bantuan Lembaga atau Negara Asing Bantuan Luar NegeriBLN 4 Pengorganisasian aparatur pelaksana pembangunan kota di Kotamadya Medan secara struktural : a. Membentuk atau mengoptimalkan satuan-satuan organisasi dan memperluas lingkup tugas pekerjaannya. b. Menjalin hubungan menyeluruh dengan segenap tugas pekerjaan antara satu instansi dengan instansi lain. c. Mempertegas hubungan kerja antara petugas satu dengan lainnya. 5 Peningkatan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan Rapat Koordinasi Pembangunan RAKORBANG Pasal 11 Kebijaksanaan Dasar Pengembangan Tata Ruang Kotamadya Medan adalah : Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 82 a. Meningkatkan kemampuan lahan kawasan kota sesuai dengan potensi nilai ekonomi yang dimiliki, dengan prinsip : 1. Mengupayakan pertumbuhan Kota Medan sesuai dengan kebutuhan. 2. Mengupayakan penyediaan sarana dan prasarana dan menjadikan kota mandiri. 3. Mengupayakan perkembangan Kota Medan dengan Orientasi kecenderungan kebutuhan dan perkembangan di masa depan. b. Berlandaskan pada batasan-batasan fisik alami dan kelestarian lingkungan. c. Mengembangkan sistem pengendalian tanah perkotaan. d. Mengembangkan ketentuan-ketentuan lingkungan dan bangunan yang serasi dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat..

4. Kegiatan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Metropolitan Mebidang