Analisa Data Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori

Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 34

4. Alat Pengumpulan Data

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian ini adalah dengan menggunakan daftar kuesioner pertanyaan dan wawancara. Penggunaan teknik kuesioner untuk memperoleh data dari responden. Untuk memperoleh data yang diinginkan dibuat daftar pertanyaan dan kemudian diserahkan dandikirim kepada responden untuk mempelajari sekaligus dijawab oleh responden. Bentuk kuesioner yang dibuat adalah dalam bentuk terbuka dan tertutup agar pembicaraan atau pencakupannya tidak kaku dan dapat menampung keinginan dari responden yang tidak tercantum dalam kuesoner. Kegiatan wawancara dilakukan terhadap nara sumber atau informan untuk mengetahui lebih mendalam dan rinci tentang hal-hal yang tidak mungkin dapat dijelaskan responden dalam kuesioner, sehingga dengan adanya wawancara diharapkan dapat diperoleh data yang lebih luas dan akurat tentang masalah yang diteliti.

5. Analisa Data

Setelah data primer diperoleh, maka dilakukan pengeditan data, sehingga keakuratan data dapat diperiksa dan bila ada kesalahan dapat diperbaiki dengan jalan menjajaki kembali kesumber datanya Kemudian setelah dilakukan dan diproses pengeditan data selesai dilaksanakan, maka proses selanjutnya pengolahan data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 35 A. Untuk data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner, maka akan dikelompokkan atau diklasifikasikan sesuai dengan kelompok atau unit analisis yang telah ditentukan. B. Untuk data yang diperoleh dari hasil wawancara dilakukan penyederhanaan yaitu dengan cara mengklasifikasikan hasil wawancara kedalam kelompok- kelompok tertentu sesuai dengan unit analisis variable penelitian yang telah ditetapkan, Cross Chek kebenaran data yang diperoleh dari responden. C. Dalam melakukan penafsiran data dilakukan penyilangan-penyilangan antara unit analisis yang satu dengan unit analisis yang lain, apakah data tersebut saling mendukung atau saling bertentangan dan ditarik kesimpulan. Kemudian keseluruhan data dilakukan,baik data primer maupun data sekunder dianalisis dengan mempergunakan metode Induktif dan Deduktif melalui pendekatan kualitatif dengan mempelajari seluruh jawaban yang ada dalam penelitian ini. Bahasa cara pengolahan bahan hukum dilakukan secara deduktif yakni menarik kesimpulan yang bersifat umum terhadap permasalahan konkrit yang dihadapi. Selanjutnya bahan hukum yang ada dianalisis terhadap penataan tata ruang yang lebih efektif, sehingga dapat disusun secara terpadu untuk menyeluruh atau konprenshif integral dalam rangka perencanaan tata ruang dimasa-masa yang akan datang demi terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan. Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008

BAB II PENGATURAN ANALISIS HUKUM TERHADAP PENATAAN RUANG KOTA

MEDAN DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN A. Analisis Hukum

1. Pengertian Tentang Hukum

Beberapa sarjana telah memberikan batasan tentang hukum menurut pendapatnya masing-masing dan kenyataannya batasan mereka yang kemukakan satu sama lain saling berbeda. Batasan-batasan yang mereka kemukakan mengenai pengertian hukum adalah sebagai berikut 23 : a. Menurut pendapat Prof. Mr.E.M. Meyers, hukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat yang menjadi pedoman bagi penguasa-penguasa negara dalam melakukan tugasnya. b. Menurut Leon Duguit, hukum ialah aturan tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu. c. Menurut Immanuel Kant, hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain menuruti asas tentang kemerdekaan 23 J.B. Dallyo, dkk, Pengantara Ilmu Hukum Buku Panduan Mahasiswa, Jakarta : Bekerja sama dengan APTIK Penerbit PT. Gramedia, 1989 hlm. 29