Upaya-Upaya Yang Dilakukan Pemerintah Kota Medan Terhadap Tata

Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 121

B. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Pemerintah Kota Medan Terhadap Tata

Ruang Yang Berwawasan Lingkungan Pada hakekatnya perencanaan Tata Ruang kota adalah proses untuk menentukan tindakan di masa depan yang sesuai melalui suatu urutan tahapan pilihan-pilihan. Dengan demikian perencanaan planning mempunyai dua pengertian yang tidak terpisahkan, yaitu sebagai produk keadaan akhir yang dikehendaki dan sebagai manajemen pola pengarahan dalam pencapaian pembangunan. Saat ini Kotamadya Medan sedang dan akan berkembang dalam rangka mengimbangi percepatan pembangunan industri di daerah Kotamadya Medan sebagai zona industri. Oleh sebab itu , Pemda kotamadya Medan tengah mengupayakan peningkatan kemampuan lahan land capability yang saat ini kurang produktif menjadi lebih produktif. Caranya adalah dengan menata kembali kawasan tersebut agar didapatkan nilai tambah yang lebih memadai dan sesuai dengan potensi serta nilai ekonomi yang dimilikinya. Dengan kata lain, upaya peningkatan kemampuan lahan tersebut dimaksudkan agar lahan dapat dimanfaatkan sesuai dengan The Highest Use dari potensi yang dimiliki. Dengan demikian, cukup jelas bahwa upaya penataan kembali Kota Medan ini memiliki konotasi ekonomi, yaitu pemanfaatan lahan dengan cara memberikan vitalitas baru kepada kawasan yang hendak dikembangkan. Atas dasar pengertian diatas, maka yang berkepentingan terhadap Kota Medan diharapkan turut memikirkan cara meningkatkan potensi pengembangan Kota Medan. Untuk itu, RIK Kodya Medan Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 122 yang hampir 20 tahun tidak pernah dievaluasi perlu ditinjau kembali dan mempersiapkan RUTRK tahun 2005 sehingga dapat diajukan rekomendasi tentang : a. Jenis kegunaan lahan yang diinginkan b. Ambang intensitas pembangunan kota yang layak c. Skala pembangunan baru yang diantisipasi. Hal ini tentunya harus sesuai dengan tujuan pokok yang tercakup dalam upaya pembangunan Kota Medan di lingkungan lama dan di lingkungan baru yaitu : a. Kemampuan untuk merangsang kehidupan ekonomi. b. Kemampuan menciptakan lapangan kerja baru. c. Kemampuan untuk menciptakan lingkungan hunian yang layak sesuai dengan kemampuan sumberdaya yang ada d. Memberi sumbangan kepada kestabilan nasional. Oleh karena itu, intervensi perencanaan yang dimaksud haruslah juga menjawab semua tingkat perencanaan kota yang berlaku, mulai dari RTRWRSTRP Rencana Struktur Tata Ruang Provinsi, Rencana Umum Tata Ruang Kota, RDTRK Rencana Detil Tata Ruang Kota, RTRK Rencana Teknik Ruang Kota dan RUK Rencana Unsur Kota, sehingga wilayah-wilayah yang dinyatakan sebagai wilayah pengembangan, satu dengan lainnya dilihat dari fungsi dan peran yang dibawanya saling menunjang dan bukan saling bertentangan bersaing atau saling mematikan. Dengan demikian, investasi yang telah dan akan ditanamkan serta diadakan dari sumber daya yang terbatas tidak akan menjadi sia-sia. Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 123 Begitu juga dengan investasi pengembangan diwilayah kawasan pusat Kota Medan dan area pengaruhnya di luar Kotamadya Medan Menurut hasil wawancara dari Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan Kota Medan, bulan Juni 2008, Penataan Kota Medan telah dilakukan sejak zaman Belanda yaitu melalui Stablad Kota Medan, kemudian disusun Rencana Induk Kota Medan RIK sebagai Masterplan pada tahun 1975 yang ditetapkan dalam Surat Keputusan DPRD Kotamadya Medan No. 7DPRD1974 tanggal 24 Juli 1974, kemudian disusun penjabaran RIK dalam Rencana Sub-Sub Wilayah RSSW yang dilegalisasi melalui Surat Keputusan DPRD Kotamadya Dati II Medan No. 12DPRD1979 tanggal 27 Desember 1979. Pada tahun 1995 disusun Rencana Umum Tata Ruang RUTR Kota Medan sebagai penyesuaian terhadap UU No. 24 tahun 1992 tentang penataan ruang . RUTR ini ditetapkan berdasarkan Perda Kotamadya Dati II Medan No. 4 Tahun 1995. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang untuk menjabarkan RUTR dan menyesuaikan RSSW telah dilakukan 2 dua kali tetapi tidak selesai sampai tahap legalisasi Perda. Atas hal tersebut Penataan Ruang Kota Medan saat ini mengacu pada : a. RUTR Kota Medan skala peta 1 : 20.000 b. Rencana Sub-Sub Wilayah Kota Medan skala peta 1 : 5000 c. Peta-peta Blad perencanaan sebelum RIK skala peta 1 : 1000 yang meliputi pusat kota d. Ketentuan-ketentuan teknis yang ditetapkan dalam SK Walikota Medan Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 124 Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan adalah: 1. Aspek Perencanaan Ruang: a. Membangun sistem informasi yang diawali dengan pembuatan peta foto udara pada tahun 2005 dan peta garis pada tahun 2006. b. Menyusun Revisi RUTR menjadi RTRW tahun 2006 tetapi belum diperdakan karena harus terlebih dahulu tahun ini dilakukan penyempurnaanpenyesuaian dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang. c. Menyusun Rencana Detail Tata Ruang RDTR Kota Medan yang direncanakan dengan cara bertahap di 21 kecamatan mulai tahun 2008 9 kecamatan d. Menyusun Rencana Teknis Ruang Kota dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan serta Zoning Regulation yang dijadwalkan mulai tahun 20092010. e. Memperbaharui berbagai Perda tentang Penataan Ruang dan Bangunan serta berbagai standar. 2. Aspek Penataan Ruang : a. PenyusunanRencana Pembangunan sesuai RUTR b. Pembangunan kerangka utama transportasi dan komponen tata ruang untuk mewujudkan RTR c. PembentukanBadan koordinasi Penataan Ruang Daerah Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 125 3. Aspek Pengendalian: a. Pengendalian perizinan b. Pengawasan c. Koordinasi antar instansi d. Penertiban. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 Keputusan Walikota Medan Nomor 66 Tahun 2002 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan Kota Medan, Pasal 14 menyebutkan; Sub Dinas Bina Program mempunyai fungsi: a. menyusun rencana kegiatan kerja; b. mempersiapkan penyusunan rencana kerja dinas c. melaksanakan kegiatan penelitian survei dalam rangka perumusan pengembangan dan tata ruang kota; d. menyusun dan mengkordinasikan rencana tata ruang kota dan penataan bangunan dengan instansi terkait; e. mengarahkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota; f. melaksanakan kegiatan penyuluhan yang berkenaan dengan kebijakan dibidang rencana tata ruang kota; g. melaksanakan kegiatan evaluasi atas kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan rencana kerja yang ada; Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 126 h. memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang langkah-langkah atau tindakan-tindakan yang diambil dalam hal-hal yang menyangkut tugasnya; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Selanjutnya dalam Pasal 17 Surat Keputusan Walikota Medan No. 66 Tahun 2002 disebutkan : 1 Seksi penelitian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian dibidang penataan ruang kota dan bangunan termasuk penelitian rencana tata ruang kota dan penataan bangunan serta menyusun konsep revisi pengembangan rencana tata ruang kota dan penataan bangunan 2 Seksi EvaluasiPengembangan mempunyai tugas melaksanakan evaluasi atas kegiatan yang telah dilaksanakan dibidang rencana tata ruang kota dan penataan bangunan; 3 Seksi Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyuluhan dibidang penerapan rencana tata ruang kota dan penataan bangunan serta meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota. Selanjutnya Pasal 20 Surat Keputusan Walikota Medan Nomor 66 Tahun 2002 menyebutkan, untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 19, Sub Dinas Data dan Pemetaan mempunyai fungsi : a. menyusun rencana kegiatan kerja; Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 127 b. menghimpun mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan tugas dibidang data dan pemetaan untuk penyusunan konsep dan evaluasi tata ruang kota dan bangunan; c. melaksanakan pengukuran pemetaan dan fotogrametri rencana kota. d. melaksanakan pengukuran tanah dan ketinggian bangunan untuk rencana pengembangan dan tata ruang kota; e. melaksanakan pemeliharaan perawatan dan pembaruan peta dasar, foto udara dan dokumentasi lapangan serta penerapan GIS dalam pemetaan f. memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam hal-hal yang menyangkut, bidang tugasnya; g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Selanjutnya Pasal 23 dari Surat Walikota tersebut menyebutkan: 1 Seksi Pengumpulan Data mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan penghimpunan data dan informasi untuk penyusunan dan evaluasi rencana tata ruang kota serta kebijaksanaan teknis penataan ruang kota dan bangunan 2 Seksi pengukuran mempunyai tugas melaksanakan pengukuran untuk bahan penetapan rencana kota dan untuk menyerapkan ketinggian feil, melaksanakan pengukuran tanah untuk mendirikan letak tanah lokasi secara tepat sesuai permohonan untuk mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan IMB Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 128 3 Seksi Pemetaan dan Geographi Information System GIS mempunyai tugas melaksanakan pemetaan fotografis, membuat peta-peta iktiar dan memetakan hasil evaluasi yang telah terwujud dilapangan serta melaksanakan pemeliharaan perawatan dan pembaharuan peta dasar, foto udara dan dokumentasi lapangan serta penerapan GIS dalam pemetaan. Selanjutnya dalam Pasal 26 Keputusan Walikota Medan Nomor 66 Tahun 2002 mengatakan, untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 25, Sub Dinas Tata Kota mempunyai fungsi : a. menyusun rencana kegiatan kerja; b. melaksanakan pengendalian rencana tata ruang kota dan bangunan melalui mekanisme advis plan; c. melaksanakan penelitian terhadap lokasi permohonan IMB agar sesuai dengan rencana tata ruang kota; d. merencanakan site plan tata letak permohonan IMB sesuai dengan penataan ruang dan bangunan; e. merencanakan kebutuhan fasilitas sosial dan umum pada suatu kawasan atau lingkungan; f. mempersiapkan advis dan plan yang akan diajukan kepada atasan; g. menyusun rencana peremajaan kota dan mengkoordinasikannya dengan unit terkait; Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008 129 h. memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang langkah-langkah atau tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam hal-hal yang menyangkut bidang tugasnya; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Kemudian Pasal 29 dari Surat Keputusan Walikota medan Nomor 66 Tahun 2002 menyebutkan: 1 Seksi Rencana Tata Ruang Kota mempunyai tugas melaksanakan penelitian terhadap lokasi permohonan IMB yang meliputi peruntukan tanah, rencana jalan, garus sempadan bangunan, ketinggian bangunan, koefisiensi dasar bangunan KDB dan kebutuhan fasilitas parkir, memplotkan setiap advis plan dan IMB yang telah diterbitkan pada peta kerja Rencana Tata Ruang Kota serta memberikan saran evaluasi Rencana Tata Ruang Kota dengan pertimbangan teknis perencanaan kota, antara lain menyangkut peremajaan kota; 2 Seksi Perencanaan Tata Letak mempunyai tugas merencanakan site plan tata letak permohonan IMB sesuai dengan hasil penelitian Seksi Rencana Tata Ruang dan merencanakan kebutuhan fasilitas sosial dan umum serta mempersiapkan advis plan; 3 Seksi Perencanaan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum mempunyai tugas meneliti dan merencanakan kebutuhan fasilitas sosial dan fasilitas umum pada suatu kawasan atau lingkungan. Rinsofat Naibaho : Analisis Hukum Terhadap Penataan Tata Ruang Kota Medan Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan, 2008 USU Repository © 2008

BAB IV Kesimpulan dan Saran