Jenis-jenis Sampah Pengelolaan Sampah Tempat Sampah

20 5. Industri Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang berasal dari pembangunan industri dan segala sampah yang berasal dari produksi, misalnya: sampah-sampah pengepakanb arang, logam, potongan tekstil, kaleng, dan sebagainya. 6. PertanianPerkebunan Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian, misalnya: Jerami, sisa sayur-mayur, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah dan sebagainya. 7. Pertambangan Sampah ini berasal dari daerah pertambangan dan jenis sampahnya tergantung dari jenis usaha pertambangan itu sendiri. 8. Peternakan dan perikanan Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini, berupa: sisa-sisa makanan, bakai binatang dan sebagainya.

2.2.3.2 Jenis-jenis Sampah

Menurut Gelbert, dkk. 1996 sampah dikelompokkan berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai: 1. Sampah Organik, terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. 2. Sampah Anorganik, terdiri dari bahan atau zat anorganik yang secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah padat dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu sebagai berikut Sumantri, 2010: a. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya Universitas Sumatera Utara 21 1 Sampah Organik adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk, misalnya: sisa makanan, daun-daunan, dan lain-lain. 2 Sampah anorganik adalah sampah yang umumnya tidak dapat membusuk, misalnya: logambesi, pecahan gelas, plastik, dan sebagainya. b. Berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar 1 Mudah terbakar, misalnya: kertas plastik, daun kering, kayu dan lain-lain. 2 Tidak mudah terbakar, misalnya: kaleng, besi, gelas dan lain-lain. c. Berdasaran karakteristik atau ciri sampah 1 Garbage, terdiri atas zat-zat yang mudah membusuk dan dapat terurai kembali dengan cepat. Misalnya, sampah sisa makanan yang berasal dari rumah makan. 2 Rubbish, terbagi menjadi dua, yaitu: a Rubbish mudah terbakar terdiri atas zat-zat organik, misalnya: Kertas, kayu, karet, daun kering, dan sebagainya. b Rubbish tidak mudah terbakar terdiri atas zat-zat anorganik, misalnya: kaca, kaleng dan sebagainya. 3 Ashes adalah semua sisa pembakaran dari industri. 4 Street sweeping yaitu sampah yang berasal dari pembersihan jalan, yang terdiri dari campuran bermacam-macam sampah, daun-daun, kertas, plastik, pecahan kaca, besi, debu dan sebagainya. 5 Dead animal yaitu bangkai binatang yang mati akibat kecelakaan atau secara alami. 6 House hold refuse yaitu sampah campuran contoh: garbage, ashes, rubbish yang berasal dari perumahan. Universitas Sumatera Utara 22 7 Abandoned vehicle yaitu sampah yang berasal dari bangkai kendaraan. 8 Demolission Waste atau contructions waste yaitu sampah yang berasal dari hasil sisa-sisa pembangunan, misalnya: potongan-potongan kayu. 9 Sampah industri berasal dari pertanian, perkebunan, dan industri. 10 Santage Solid terdiri atas benda-benda solid atau kasar yang biasanya berupa zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair. 11 Sampah khusus atau sampah yang memerlukan penanganan khusus seperti kaleng dan zat radio aktif. Sampah padat yang tidak dikelola sebagaimana mestinya terbukti sering menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan pada manusia, antara lain dari masalah estetik, tersumbatnya saluran air yang dapat menyebabkan banjir, bahaya kebakaran, terjadinya pencemaran lingkungan, hingga meningkatnya penyakit yang ditularkan melalui vektor. Oleh karena itu, upaya pengelolaan sampah sangat penting dilakukan untuk menangani masalah sampah Sumantri, 2010.

2.2.3.3 Pengelolaan Sampah

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

15 135 159

Gambaran Sanitasi Dasar Kantin Dan Tingkat Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Menengah Atas (SMA) Di Kecamatan Medan Barat Kota Medan Tahun 2011

18 133 99

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

2 14 103

GAMBARAN KONDISI SANITASI KANTIN DAN TINGKAT KEPADATAN LALAT PADA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU TEMBALANG SEMARANG -

0 1 73

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

0 0 14

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

0 0 2

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

0 0 6

Abstract Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

0 0 2

Chapter II Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

0 1 44

Reference Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

1 1 3