77 trap perangkap lemak, 5 Tidak menjadi tempat berkembang biaknya vektor
sepert lalat. Tempat sampah yang dimiliki oleh kantin sekolah di Kecamatan
Sidamanik dalam kondisi yang tertutup dan dari bahan kedap air hanya sebanyak 15,9. Meski hanya sebagai tempat sampah sementara, tempat sampah yang
tertutup dan tidak tertutup juga masih terdapat lalat disekitarnya. Seluruh kantin tidak menyediakan tempat sampah di setiap ruang penghasil sampah tetapi tempat
sampah hanya tersedia di satu tempat saja seperti di dekat etalase atau di dapur dan sebagian kantin sekolah menyedia tempat sampah yang terbuat dari plastik,
keranjang bambu dan plastik, kardus dan ember. Tempat sampah dibersihkan setelah usai berjualan. Menurut Sumantri 2010, pewadahan sampah yang
digunakan harus memiliki konstrusi yang kuat, dari bahan kedap air, memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan, sampah diangkut setiap 24 jam
dan ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang. Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat menimbulkan pengaruh terhadap kesehatan yaitu sebagai
tempat perkembangbiakan vektor penyakit seperti lalat dan tikus karena kebiasaan hidup di tempat yang kotor dan juga menjamah makanan manusia. Selain itu,
estetika sampah baik bentuk atau wujud maupun baunya dapat menimbulkan kesan tidak estetis Sarudji, 2010.
5.2 Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat dan Sanitasi Dasar
5.2.1 Pengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan sebagian responden berpengetahuan sedang 56,8 dan berpengetahuan baik 43,2 tentang kepadatan lalat dan sanitasi
dasar. Seluruh responden mengetahui lalat dapat menularkan penyakit, tetapi
Universitas Sumatera Utara
78 sebagian responden tidak mengetahui mengapa penyakit dapat ditularkan oleh
lalat 54,5, serta tempat-tempat dan hal-hal apa saja yang disukai oleh lalat. Selain itu, sebagian responden juga tidak mengetahui berapa jumlah lalat yang
seharusnya ada pada tempat penyajian makanan 72,7. Tingkat pengetahuan responden ini kemungkinan disebabkan tingkat
pendidikan responden yang cukup baik 63,6 tamat SMA dan didukung oleh penelitian Handayani 2012 yang menyatakan orang dengan pendidikan formal
lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang pendidikan formalnya lebih rendah, karena akan mampu memahami
arti dan pentingnya kesehatan. Marsaulina 2004 menyatakan ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat pendidikan penjamah makanan, dimana
semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pengetahuannya. Sesuai dengan Notoadmodjo 2003 yang menyatakan semakin tingkat pendidikan seseorang
maka semakin baik tingkat pengetahuannya. Pengetahuan responden yang baik dan sedang tentang kepadatan lalat dan
sanitasi dasar kemungkinan dipengaruhi jenis kelamin penjual makanan. Dimana sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan 86,4. Hal ini didukung
oleh penelitian Wahyuni 2005 yang menyatakan pengetahuan dipengaruhi oleh jenis kelamin, sebab perempuan lebih berpengalaman dalam hal yang
berhubungan dengan makanan. Pengetahuan responden yang baik dan sedang tentang kepadatan lalat dan
sanitasi dasar mungkin dipengaruhi oleh umur responden, dimana seluruh umur responden 20 tahun. Usia responden yang telah matang dan dewasa biasanya
sudah mengetahui hal-hal yang baik dan tidak baik dalam berjualan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
79 didukung oleh penelitian Marsaulina 2004 yang menyatakan ada hubungan umur
dengan pengetahuan dimana proporsi pengetahuan lebih tinggi pada penjamah makanan yang berusia 20 tahun dibandingkan pada usia ≤ 20 tahun.
Pengetahuan responden yang baik dan sedang tentang kepadatan lalat dan sanitasi dasar juga mungkin dipengaruhi masa kerja responden yaitu sebagian
besar dengan masa kerja 2-5 tahun 40,9. Hal ini didukung oleh penelitian Marsaulina 2004 yang menyatakan pada masa kerja 1 tahun ke atas, proporsi
pengetahuan meningkat ke arah yang baik terlebih lagi pada masa kerja di atas 2 tahun.
Pengetahuan tidak hanya diperoleh melalui pendidikan formal, tetapi pendidikan informal seperti media massa, percakapan harian, membaca dan
sebagainya. Sehingga pengetahuan tentang kepadatan lalat perlu ditingkatkan lagi, meskipun tingkat pengetahuan responden tentang kepadatan lalat dan sanitasi
dasar dalam kategori baik dan sedang. Hal ini dimaksudkan agar responden mau melindungi makanan dari lalat yang dapat mencemari makanan, sehingga
penyakit yang disebabkan oleh mengkonsumsi makanan yang tercemar mikroorganisme dapat dihindari.
5.2.2 Sikap