Kantin Sehat TINJAUAN PUSTAKA

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kantin Sehat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kantin adalah ruang tempat menjual makanan dan minuman di sekolah, di kantor, di asrama, dan sebagainya. Menurut Wikipedia, Kantin dari bahasa Belanda: Kantine adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dibeli disana. Kantin adalah tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Kantin merupakan salah satu tempat untuk menjual makanan dan minuman juga sebagai tempat bertemunya masyarakat dalam hal ini siswa-siswi dan para guru Depkes, RI, 2003. Kantin sekolah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu kantin dengan ruangan tertutup dan kantin dengan ruangan terbuka seperti di koridor atau di halaman sekolah. Meskipun kantin berada di ruang terbuka, namun ruang pengolahan dan tempat penyajian makanan harus dalam keadaan tertutup. Kedua jenis kantin ini harus memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut: sumber air bersih, tempat penyimpanan, tempat pengolahan, tempat penyajian dan ruang makan, fasilitas sanitasi, perlengkapan kerja dan tempat pembuangan limbah Nuraida, L. dkk, 2011. Kantin dengan ruang tertutup harus mempunyai bangunan tetap dengan persyaratan tertentu, sedangkan ruang terbuka koridor atau halaman harus mempunyai tempat tertutup untuk persiapan dan pengolahan serta penyajian makanan dan minuman. Persyaratan bangunan untuk kantin dengan ruang tertutup adalah sebagai berikut Nuraida, L. dkk, 2011: a. Lantai kedap air, rata, halus tetapi tidak licin, kuat, dibuat miring sehingga mudah dibersihkan. b. Dinding kedap air, rata, halus, berwarna terang, tahan lama, tidak mudah mengelupas, dan kuat sehingga mudah dibersihkan. Universitas Sumatera Utara 7 c. Langit-langi terbuat dari bahan tahan lama, tidak bocor, tidak berlubang- lubang, dan tidak mudah mengelupas serta mudah dibersihkan. d. Pintu, jendela dan ventilasi kantin dibuat dari bahan tahan lama, tidak mudah pecah, rata, halus, dapat dibuka tutup dengan baik, dilengkapi dengan kasa yang dapat dilepas sehingga mudah dibersihkan. e. Untuk ruang pengolahan dan penyajian serta tempat makan di ruang makan, lubang anginventilasi minimal 2 buah dengan luas keseluruhan lubang ventilasi 20 terhadap luas lantai harus tersedia. Kantin dengan ruangan tertutup maupun terbuka harus mempunyai suplai air bersih yang cukup, baik untuk kebutuhan pengolahan maupun kebutuhan pencucian dan pembersihan. Air dapat diperoleh dari PAM maupun dari sumur. Untuk air yang digunakan memasak dan disimpan dalam ember, jangan kotori air dengan mencelupkan tangan. Gunakan gayung bertangkai panjang untuk mengeluarkan air dari emberwadah air. Wadah air harus selalu tertutup. Air harus bebas dari mikroba dan bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan seseorang, tidak berwarna dan berbau. Air yang digunakan harus memenuhi syarat kualitas air bersih dan atau air minum. Air yang digunakan untuk memasak atau mencuci bahan pangan memenuhi persyaratan bahan baku air minum Nuraida, L. dkk, 2011. Ruang pengolahan atau persiapan makanan mempunyai persyaratan yang sama, baik untuk kantin terbuka maupun kantin ruang tertutup. Ruang pengolahan selalu dalam keadaan bersih dan terpisah dari ruang penyajian dan ruang makan. Ruang pengolahan atau persiapan makanan harus tertutup. Terdapat tempatmeja yang permanen dengan permukaan halus, tidak bercelah, dan mudah dibersihkan untuk pengolahan atau penyiapan makanan. Ruang pengolahan tidak berdesakan sehingga karyawan yang sedang bekerja dapat leluasa bergerak. Terdapat lapu penerangan yang cukup terang dan lampu penerangan tidak berada langsung di atas meja pengolahan makanan. Terdapat ventilasi yang cukup agar udara panas dan lembab di dalam ruangan pengolahan dapat dibuang keluar dan diganti dengan udara segar Nuraida, L. dkk, 2011. Universitas Sumatera Utara 8 Kantin ruang tertutup maupun kantin ruang terbuka harus mempunyai tempat penyajian makanan seperti etalase atau lemari kaca yang memungkinkan konsumen dapat melihat makanan yang disajikan dengan jelas. Tempat penyajian makanan ini harus selalu tertutup untuk melindungi makanan dari debu, serangga dan binatang lain. Makanan camilan harus mempunyai tempat penyajian yang terpisah dari tempat penyajian makanan sepinggan. Makanan camilan yang dikemas dapat digantung atau ditempatkan dalam wadah yang terlindung dari sinar matahari langsung atau debu. Buah potong harus mempunyai tempat penyajian tersendiri dan dijaga kebersihannya, terhindar dari kontaminasi debu, serta sedapat mungkin dalam keadaan dingindidinginkan Nuraida, L. dkk, 2011. Kantin harus menyediakan meja dan kursi dalam jumlah cukup dan nyaman. Meja dan kursi harus selalu dalam keadaan bersih, tidak berdesakan sehingga setiap konsumen dapat leluasa bergerak. Permukaan meja harus mudah dibersihkan. Untuk kantin dalam ruang tertutup, ruang makan harus mempunyai ventilasi yang cukup. Untuk kantin yang menggunakan koridor, taman atau halaman sekolah sebagai tempat makan, tempat tersebut harus selalu dijaga kebersihannya, rindang tidak terkena matahari langsung jika tidak ada atap, ada pertukaran udara, serta jauh dari tempat penampungan sampah, WC dan pembuangan limbah minimal jarak 20 m Nuraida, L. dkk, 2011. Tempat penyimpanan untuk kantin yang tertutup maupun kantin di ruang terbuka mempunyai persyaratan yang sama. Tempat penyimpanan bahan baku, makanan jadi yang akan disajikan, bahan bukan pangan dan peralatan disipan dalam tempat yang berbeda. Penyimpanan bahan baku dan produk pangan juga harus sesuai dengan suhu penyimpanan yang dianjurkan. Tempat penyimpanan harus terbebas dari bahan pencemar, serangga, tikus, kecoak dan bahan berbahaya lainnya yang tidak boleh disimpan di kantin. Tempat penyimpanan harus mudah dibersihkan Nuraida, L. dkk, 2011. Kondisi peralatan untuk pengolahanpersiapan makanan di kantin harus mudah dibersihkan, kuat dan tidak mudah berkarat, misalnya peralatan dari bahan tahan karat. Permukaan peralatan yang kontak langsung dengan pangan harus halus, tidak bercelah, tidak mengelupas, dan tidak menyerap air Nuraida, L. dkk, 2011. Universitas Sumatera Utara 9 Fasilitas sanitasi kantin mempunyai persyaratan yang sama, baik untuk kantin yang terbuka maupun kantin yang tertutup, yaitu Nuraida, L. dkk, 2011: a. Tersedia bak cuci piring dan peralatan dengan air mengalir serta rak piring. b. Tersedia wastafel dengan sabundetergen dan lap bersih atau tissue di tempat makan dan di tempat pengolahanpersiapan makanan. c. Tersedia suplai air yang cukup, baik untuk kebutuhan pengolahan maupun untuk kebutuhan pencucian dan pembersihan. d. Tersedia alat cucipembersih yang terawatt baik seperti sapu lidi, sapu ijuk, selang air, kain lap, sikat pel, dan bahan pembersih seperti sabundetergen dan bahan sanitasi. Baik kantin terbuka maupun kantin yang tertutup mempunyai persyaratan pembuangan limbah yang sama antara lain Nuraida, L. dkk, 2011: a. Tempat sampah atau limbah padat di kantin harus tersedia dan jumlahnya cukup serta selalu tertutup. b. Di dalam maupun di luar kantin harus bebas dari sampah. Jarak kantin dengan tempat penampungan sampah sementara minimal 20 meter. c. Ada selokan atau saluran pembuangan air, termasuk air limbah dan berfungsi dengan baik serta mudah dibersihkan bila terjadi penyumbatan. d. Terdapat lubang angin yang berfungsi untuk mengalirkan udara segar dan membuang limbah gas hasil pemasakan makanan. Tempat penyimpanan uang di kasir juga harus memnuhi syarat karena uang merupakan sumber kontaminasi mikroba yang sering tidak disadari. Tempat penyimpanan uang haruus berada jauh dari etalase atau tempat penyajian makanan siap saji. Sebaiknya orang yang menerima pembayaran tidak merangkap sebagai pengolah atau penyaji makanan agar tidak terjadi pemindahan mikroba melalui uang Nuraida, L. dkk, 2011.

2.2 Pengertian Higiene Sanitasi Dasar

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

15 135 159

Gambaran Sanitasi Dasar Kantin Dan Tingkat Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Menengah Atas (SMA) Di Kecamatan Medan Barat Kota Medan Tahun 2011

18 133 99

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

2 14 103

GAMBARAN KONDISI SANITASI KANTIN DAN TINGKAT KEPADATAN LALAT PADA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU TEMBALANG SEMARANG -

0 1 73

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

0 0 14

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

0 0 2

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

0 0 6

Abstract Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

0 0 2

Chapter II Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

0 1 44

Reference Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

1 1 3