49
Higiene Sanitasi Dasar: 1. Penyediaan air bersih
2. Jamban 3. Pengelolaan sampah
4. SPAL
1. Penyediaan air bersih
memangsa lalat yang tidak diinginkan. Serangga Kenya ini bertelur di kotoran dan dapat berhenti bereproduksi ketika temperatur dibawah 15
– 17◦ C Santi, 2001.
2.7 Kerangka Konsep
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat deskriptif untuk menggambarkan higiene sanitasi dasar serta pengetahuan, sikap dan tindakan
Kantin Memenuhi Syarat
Tidak Memenuhi Syarat
Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penjual
Terhadap Kepadatan Lalat
Penghitungan lalat dengan
fly grill Tingkat Kepadatan
Lalat Kepmenkes RI No.
1098MENKESSKVII2003 Baik
Sedang Rendah
Universitas Sumatera Utara
50 penjual terhadap kepadatan lalat pada kantin sekolah di Kecamatan Sidamanik
tahun 2015.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 43 sekolah yaitu 30 sekolah dasar SD, 9 sekolah menengah pertama SMP, dan 4 sekolah menengah atas dan kejuruan
SMASMK yang berada di Kecamatan Sidamanik.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Juni 2015.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari subjek yaitu pemilik kantin sebanyak 44 orang dan objek yaitu kantin sebanyak 44 kantin sekolah di
Kecamatan Sidamanik.
3.3.2 Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu sampel objek sebanyak 44 kantin sekolah dan sampel subjek yaitu seluruh pemilik kantin
sekolah sebanyak 44 orang pemilik kantin sekolah di Kecamatan Sidamanik. Jumlah kantin masing-masing tingkat sekolah adalah sebagai berikut:
Jumlah kantin di Sekolah Dasar SD = 31 kantin Jumlah kantin di Sekolah Menengah Pertama SMP = 8 kantin
Jumlah kantin di Sekolah Menengah Atas Kejuruan SMASMK = 5 kantin
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara kepada responden yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari instansi sekolah yaitu profil sekolah terdiri dari: nama sekolah dan alamat lengkap sekolah, kantin sekolah. Data dari
Universitas Sumatera Utara
51 Puskesmas yaitu data penyakit terbanyak yang dialami oleh anak usia sekolah di
Kecamatan Sidamanik.
3.5 Defenisi Operasional
1. Kantin adalah suatu tempat yang terdapat di sekolah yang menyediakan makanan dan minuman untuk makan dan minum siswa-siswi dan para guru di
suatu sekolah.
2. Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan kantin yang sehat yang memenuhi syarat kesehatan, meliputi:
penyediaan air bersih, pembuangan tinja jamban, pengelolaan sampah
tempat sampah dan pembuangan air limbah SPAL.
3. Penyediaan air bersih adalah tersedianya air bersih yang digunakan untuk kegiatan di kantin sekolah yang memenuhi syarat kualitas fisik air, kuantitas
dan kontinuitas.
4. Pembuangan Tinja jamban adalah sarana yang digunakan untuk buang air
kecil dan air besar yang terdapat pada kantin sekolah.
5. Pengelolaan sampah adalah penanganan sampah mulai dari penampungan,
pengumpulan, dan pengangkutan di kantin sekolah.
6. Pengelolaan air limbah adalah sarana pembuangan air limbah yang ada di kantin sekolah.
7. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang kepadatan lalat, pengendalian lalat dan higiene sanitasi dasar pada kantin
sekolah.
8. Sikap adalah pendapat atau pandangan responden tentang kepadatan lalat,
pengendalian lalat dan higiene sanitasi dasar pada kantin sekolah.
Universitas Sumatera Utara
52 9. Tindakan adalah kegiatan yang berhubungan dengan kepadatan lalat,
pengendalian lalat dan higiene sanitasi dasar pada kantin sekolah.
10. Penjual adalah penjamah makanan atau orang yang secara langsung
berhubungan dengan makanan dan minuman yang dijual di kantin sekolah.
11. Tingkat kepadatan lalat adalah angka yang menunjukkan seberapa besar populasi lalat di kantin sekolah agar dapat ditentukan suatu tindakan
pengendalian.
12. Penghitungan lalat dengan fly grill adalah menghitung kepadatan lalat kantin
sekolah dengan menggunakan fly grill. 3.6 Aspek Pengukuran
Jenis kantin sekolah diklasifikasikan menjadi 2 yaitu kantin ruang terbuka dan kantin ruang tertutup. Kriteria kantin ruang terbuka yaitu kantin berada di
ruang terbuka seperti di halaman sekolah dengan bangunan tidak tetap. Sedangkan kantin ruang tertutup yaitu kantin yang mempunyai bangunan tetap. Kantin ruang
terbuka dan kantin ruang tertutup harus mempunyai sumber air bersih, tempat penyajian makanan dan ruang makan, tempat pembuangan air limbah, tempat
sampah dan sarana pembuangan tinja. Lembar observasi yang digunakan sesuai dengan Kepmenkes RI No.
1098MenkesSKVII2003 tentang persyaratan higiene sanitasi rumah makan dan restoran. Aspek pengukuran higiene sanitasi dasar kantin sekolah di Kecamatan
Sidamanik yang meliputi penyediaan sumber air bersih, pengelolaan sampah, jamban, dan SPAL dengan mengisi lembar observasi. Lembar obeservasi berupa
kriteria-kriteria dari sanitasi dasar dan memilih dengan menceklis kriteria yang sesuai dengan keadaan sebenarnya
. Total penilaian adalah jumlah kriteria
keseluruhan. Dikatakan memenuhi syarat kesehatan,
≥ 70 dari total penilaian
yaitu ≥ 13 dan tidak memenuhi syarat 70 dari total penilaian yaitu 13.
Universitas Sumatera Utara
53 Untuk mengukur variabel pengetahuan, sikap dan tindakan dilakukan
dengan penilaian terhadap jawaban yang sudah dipersiapkan dalam kuesioner yang diajukan yaitu sebagai berikut:
a. Pengetahuan