Koefisien Determinasi Simultan Koefisien Determinasi R2 Goodness Of Fit Test .1. Koefisien Determinasi Parsial

36 2.6.4 Koefisien Determinasi R2 Goodness Of Fit Test 2.6.4.1. Koefisien Determinasi Parsial Koefisen determinasi parsial digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya kontribusi pengaruh variabel bebas secara parsial dapat dihitung dengan rumus r 2 x 100. Besarnya koefisien korelasi r variabel bebas secara parsial dapat diketahui dari nilai partial correlation dari output SPSS. Semakin tinggi nilai koefisien r masing-masing variabel bebas maka semakin tinggi pula kontribusi pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

2.6.4.2. Koefisien Determinasi Simultan

Dalam uji regresi linier berganda juga dianalisis besarnya koefisien regresi R 2 . R 2 pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen atau variabel terikat Ghozali, 2006:83. Nilai R 2 adalah antara nol dan satu. R 2 mendekati 1 satu maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan variabel terikat, sebaliknya jika R 2 mendekati 0 nol maka semakin lemah variabel bebas menerangkan variasi variabel terikat. Dalam penggunaan koefisien determinasi terdapat kelemahan dasar yang tidak dapat dihindari, yaitu bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu dianjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi 37 terbaik. Tidak seperti R 2 , nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan nilai Adjusted R 2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati 2003:125 jika dalam uji empiris didapat nilai Adjusted R 2 negatif, maka nilai Adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara sistematis jika nilai R 2 = 1, maka Adjusted R 2 = R 2 = 1 sedangkan jika nilai R 2 = 0, maka Adjusted R 2 = 1 – kn –k. Jika k 1, maka Adjusted R 2 akan bernilai negatif. 38

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah Lion Air

Perjalanan panjang yang telah ditempuh Lion Air berawal dari penerbangan domestik yang kecil. Setelah tiga belas tahun pengalaman di bisnis wisata yang ditandai dengan kesuksesan biro perjalanan Lion Tours, kakak- beradik Kusnan dan Rusdi Kirana bertekad menjadikan impian mereka untuk memiliki usaha penerbangan menjadi kenyataan. Dibekali ambisi yang tinggi dan modal awal 10 juta dolar Amerika Serikat, Lion Air secara hukum didirikan pada bulan Oktober tahun 1999. Namun pengoperasian baru berjalan di mulai pada tanggal 30 Juni tahun 2000, dengan menggunakan sebuah pesawat Boeing 737- 200 PK-LIA. Rusdi Kirana sebagai salah satu pemilik Lion Air memegang jabatan sebagai Presiden dan juga Direktur hingga tahun 2014. Kemudian posisi jabatan Direktur Utama Lion Air diserahkan kepada Rudi Lumingkumewas hingga saat ini. Sejak berdiri di tahun 2000, Lion Air telah mengambil banyak langkah penting dalam mengusahakan harga tiket yang terjangkau bagi banyak penumpang di Asia. Sebagai perusahaan transportasi swasta terbesar di Indonesia, Lion Air bukan hanya menawarkan harga yang terjangkau kepada penumpang, namun juga perjalanan udara yang aman, menyenangkan dan dapat diandalkan. Hingga pertengahan 2005, bersama dengan penerbangan internasional lainnya, Lion Air menempati Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta sedangkan