Uji Kekuatan Tarik Tensile Strength

20 Ukuran partikel yang termasuk ke dalam ukuran mikro partikel adalah ukuran partikel dengan kisaran angka antara 1 x 10 -7 sampai 1 x 10 -4 meter [43] yang juga berarti kisaran antara 0,1 sampai 100 mikron. Sedangkan partikel-partikel dengan ukuran di bawah 0,1 mikron termasuk ke dalam jenis nano partikel, dan ukuran partikel di atas 100 mikron termasuk ke dalam jenis makro partikel. Adapun satuan ukuran partikel yang digunakan dalam percobaan ini adalah dalam mesh yang sesuai dengan satuan ukuran ayakan yang digunakan. Pada percobaan ini nilai ukuran partikel pengisi divariasikan sebesar 50, 80, 110, 140 dan 170 mesh. Adapun kisaran konversi dari nilai mesh yang digunakan ke nilai mikron ditunjukkan pada tabel di bawah ini [44]: Tabel 2.3 Tabel Konversi Nilai Mesh ke Nilai Mikron Ukuran Partikel dalam Mesh Ukuran Partikel dalam Mikron 50 300 80 180 110 138 140 106 170 90 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ukuran partikel pengisi 170 mesh jika dikonversikan ke mikron, menjadi sebesar 90 mikron yang berarti termasuk ke dalam jenis mikro partikel, namun ukuran 170 mesh ini tetap dipakai dalam percobaan ini karena masih mendekati ke ukuran makro partikel dan juga untuk melengkapi variasi ukuran partikel yang telah ada.

2.9 PENGUJIAN DAN KARAKTERISASI BAHAN KOMPOSIT

2.9.1 Uji Kekuatan Tarik Tensile Strength

Kekuatan tarik merupakan salah satu sifat bahan polimer yang terpenting dan sering digunakan untuk uji sifat suatu bahan polimer. Penarikan suatu bahan biasanya menyebabkan terjadi perubahan bentuk dimana penipisan pada tebal dan pemanjangan. Kekuatan tarik tensile strength suatu bahan ditetapkan dengan membagi gaya maksimum dengan luas penampang mula-mula, dimensinya sama dengan tegangan. Universitas Sumatera Utara 21 Pada peregangan suatu bahan polimer, pemanjangan tidak selalu berbanding lurus dengan beban yang diberikan, dan pada penurunan kembali beban,sebahagian regangannya hilang, karena bahan polimer bukan merupakan bahan sepenuhnya elastis tetapi ada sifat viskositasnya [45]. Gambaran secara umum mengenai uji kekuatan tarik ditunjukkan pada Gambar 2.6 dibawah ini. Gambar 2.10 Gambaran Umum Uji Tarik Tensile Strength [46] Rumus perhitungan terhadap hasil pengujian kekuatan tarik tensile strength dari sampel adalah sebagai berikut [47]: a. Engineering Stress Tensile Strength adalah gaya per unit luas dari material yang menerima gaya tersebut. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: Ao Fmaks   2.1 Keterangan: σ = Enginering Stress Nm 2 F maks = Gaya tarik yang diberikan kepada penampang spesimen N Ao = Luas penampang mula-mula spesimen sebelum diberikan pembebanan m 2 Sampel Gaya Tarik Ke Atas Pengunci Sampel Universitas Sumatera Utara 22 b. Engineering Strain Tensile Strain merupakan ukuran perubahan panjang dari suatu material. Rumus untuk menghitung tensile strain adalah sebagai berikut: lo l lo lo li e     2.2 Keterangan: e = Enginering Strain lo = Panjang mula-mula spesimen sebelum penarikan Δl = Pertambahan panjang c. Modulus Young disebut juga modulus elastisitas atau modulus peregangan. Modulus Young adalah perbandingan antara tegangan stress dengan regangan strain. Rumus perhitungan modulus Young adalah sebagai berikut: e E   2.3 Keterangan: E = Modulus elastisitas Modulus Young Nm 2 e = Enginering Strain σ = Enginering Stress Nm 2

2.9.2 Uji Kekuatan Bentur Impact Strength