12
4. jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja.
Sedangkan aspek kualitatif meliputi: 1.
ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan, 2.
tingkat kemampuan dalam bekerja, 3.
kemampuan menggunakan mesin, 4.
kemampuan mengevaluasi keluhankeberatan konsumen.
1.5.2. Penerapan Prinsip-Prinsip Human Relations
1.5.2.1. Pengertian Penerapan
Dalam setiap perumusan suatu kebijakan apakah menyangkut program maupun kegiatan-kegiatan selalu diiringi dengan suatu tindakan penerapan atau
implementasi. Karena betapapun baiknya suatu kebijakan tanpa implementasi, maka tidak akan berarti. Berikut ini beberapa pengertian penerapan
implementasi menurut beberapa ahli, yaitu: Menurut Pressman dan Wildavsky, implementasi sebagai proses interaksi
antara tujuan dengan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut, atau kemampuan untuk menghubungkan antara yang diinginkan dengan cara untuk mencapainya.
17
Mead menyatakan bahwa implementasi atau penerapan sebagai proses untuk mengetahui peran yang harus dijalankannya serta peran yang harus dijalankan
oleh orang lain diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijakan sebelumnya.
18
17
Hesel Nogi Tangkilisan, 2003, Kebijakan Publik yang Membumi, Yogyakarta, Lukman Offset, hlm 17.
18
Sunarto, 2004, Perilaku Organisasi, Yogyakarta, AMUS.
Sementara itu, menurut Checana dan Randinelli, implementasi adalah pelaksanaan penerapan dalam
13
melakukan suatu program kebijaksanaan dan dijelaskan bahwa suatu proses interaksi diantara merancang dan menentukan sesuatu yang diinginkan.
19
1.5.2.2. Pengertian Human Relations
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penerapan atau implementasi adalah suatu kegiatan atau rangkaian aktivitas yang dimaksudkan untuk
melaksanakan, menjalankan, menerapkan suatu keputusan kebijakan tertentu.
Menurut Wursanto human relations atau hubungan kemanusiaan yakni memandang manusia bukan hanya dalam wujudnya saja, tetapi juga dari segi
sifat-sifatnya, wataknya, sikapnya, tingkah lakunya, kepribadiannya dan berbagai macam aspek kejiwaan yang ada pada diri pribadi manusia.
20
Lebih spesifik lagi human relations di bisnis dan industri menurut Halloran adalah studi bagaimana
orang-orang dapat bekerja secara efektif di dalam grup untuk mencapai kepuasan, baik tujuan organisasi dan kebutuhan personal
21
. Sedangkan menurut Effendy human relations dalam arti sempit adalah komunikasi persuasif yang dilakukan
oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi kerja work situation dan dalam organisasi kekaryaan work organization dengan tujuan
untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat kerjasama yang produktif dengan perasaan bahagia dan puas hati.
22
19
Samudera Wibawa, 1994, Kebijakan Publik, Proses, dan Analisis, Jakarta, Intermedia, hlm 19.
20
Wursanto, 1987, Etika Komunikasi Kantor, Yogyakarta, Kanisius, hlm 167.
21
Jack Halloran, 1983, Applied Human Relations: An Organizational Approach, New Jersey, Prentice Hall, hlm 5
22
Onong Uchjana Effendy, Op.Cit., hlm 49.
14
Dengan demikian maka human relations dalam organisasi adalah segala bentuk interaksi seseorang dengan orang lain pada situasi kerja untuk saling
bekerjasama dalam mencapai kepuasan, baik tujuan organisasi maupun kebutuhan personal.
1.5.2.3. Tujuan Human Relations