Pengukuran Kinerja Karyawan Kinerja Karyawan

9 upah, dan lingkungan sosial. 11 Sedangkan menurut Prawirosentono dalam Sutrisno faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah efektivitas dan efisiensi, otoritas dan tanggung jawab, disiplin serta inisiatif. 12

1.5.1.3. Pengukuran Kinerja Karyawan

Peneliti menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan ada dua, yaitu faktor individu dan faktor lingkungan. Faktor individu yaitu faktor kompetensi kecerdasan pikiran dan kecerdasan emosional, sedangkan faktor lingkungan terdiri dari fasilitas kerja, hubungan kerja, sistem upah, dll. Bernardin dan Russel dalam Sutrisno mengajukan indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja 13 1. Quality, merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan. : 2. Quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan. 3. Timeliness, merupakan sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki, dengan memperhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan orang lain. 4. Cost Efectiveness, merupakan tingkat sejauh mana penggunaan sumber daya organisasi dimaksimalkan. 11 McCormick, Ernest J dan Tiffin, Joseph. 1979, Industrial psychology, India, Prentice Hall of India. 12 Edi Sutrisno, Op.Cit, hlm 176. 13 Ibid, hlm 179 10 5. Need for Supervision, merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisor. 6. Interpersonal Impact, merupakan tingkat sejauh mana pegawai memelihara harga diri, nama baik, dan kerja sama di antara rekan kerja dan bawahan. Indikator-indikator kinerja karyawan menurut Gomes 14 1. Quantity of work: jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan. : 2. Quality of work: kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3. Job knowledge: luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilannya. 4. Creativeness: keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dari tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. 5. Cooperation: kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain sesama anggota organisasi. 6. Dependability: kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja tepat pada waktunya. 7. Initiative: semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. 14 Faustino Cardoso Gomes, Op.Cit., hlm 135. 11 8. Personal qualities: menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan, dan integritas pribadi. Dharma dalam bukunya Manajemen Supervisi mengatakan bahwa hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut 15 1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. . 2. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan baik tidaknya. 3. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan. Dari indikator-indikator di atas, peneliti mengambil tiga indikator dalam pengukuran kinerja karyawan, yaitu 1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Ketepatan waktu

1.5.1.4. Aspek-Aspek Standar Pekerjaan dan Kinerja