7
dibutuhkan teori-teori sebagai pedoman kerangka berpikir yang disebut kerangka teori. Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk melakukan penelitian
dan teori yang dipergunakan untuk menjelaskan fenomena sosial yang menjadi obyek penelitian.
1.5.1. Kinerja Karyawan
1.5.1.1. Pengertian Kinerja
Kinerja SDM merupakan istilah yang berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang. Menurut Mangkunegara kinerja karyawan didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
7
Menurut Miner dalam Sutrisno kinerja adalah bagaimana seseorang yang diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah
dibebankan kepadanya.
8
Sedangkan Suntoro dalam Tika kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam rangka
mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
9
Dari uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan periode waktu tertentu.
7
Anwar Prabu Mangkunegara, Op.Cit., hlm 9.
8
Edi Sutrisno, 2010, Budaya Organisasi, Jakarta, Kencana, hlm 170.
9
Pabundu Tika, 2006, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta, Bumi Aksara, hlm 121.
8
1.5.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Keith Davis dalam Mangkunegara menyatakan faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor
motivasi motivation.
10
1. Faktor kemampuan ability, terdiri dari kemampuan potensi IQ dan
kemampuan reality knowledge dan skill. Artinya pimpinan dan karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata IQ 110-120 apalagi IQ superior, very
superior, gifted dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka
akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal. 2.
Faktor motivasi motivation, motivasi diartikan suatu sikap attitude pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja situation di lingkungan
organisasinya. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola
kepemimpinan kerja dan kondisi kerja. Kinerja karyawan menurut Tiffin dan Mc Cormick dipengaruhi oleh dua
faktor. Pertama faktor individu yaitu faktor-faktor yang meliputi sikap, sifat fisik, keinginan, atau motivasinya, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja,
latar belakang, budaya dan variabel-variabel personal lainnya. Kedua, faktor situasional meliputi faktor fisik yaitu metode kerja dan lingkungan fisik seperti
penerangan, kebisingan, temperatur, dan ventilasi, faktor sosial dan organisasi yakni meliputi kebijaksanaan organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem
10
Anwar Prabu Mangkunegara, Op.Cit. hlm 13.
9
upah, dan lingkungan sosial.
11
Sedangkan menurut Prawirosentono dalam Sutrisno faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah efektivitas dan
efisiensi, otoritas dan tanggung jawab, disiplin serta inisiatif.
12
1.5.1.3. Pengukuran Kinerja Karyawan