Penilaian Status Gizi Keluarga

18

2.4 Penilaian Status Gizi Keluarga

Pola makan yang seimbang, yaitu sesuai dengan kebutuhan disertai pemilihan bahan makanan yang tepat akan melahirkan status gizi yang baik. Asupan makanan yang melebihi kebutuhan tubuh akan menyebabkan kelebihan berat badan dan penyakit lain yang disebabkan oleh kelebihan zat gizi. Sebaliknya, asupan makanan kurang dari yang dibutuhkan akan menyebabkan tubuh menjadi kurus dan rentan terhadap penyakit. Kedua keadaan tersebut sama tidak baiknya, sehingga disebut gizi salah Sulistyoningsih, 2010. Menurut Supariasa 2002, status gizi adalah suatu keadaan seseorang sebagai akibat dari keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaan zat-zat tersebut oleh tubuh untuk pertambahan produksi energi dan proses tubuh. Status gizi optimal akan tercapai apabila kebutuhan gizi optimal terpenuhi. Masalah kekurangan dan kelebihan gizi merupakan masalah penting karena selain mempunyai resiko terjadinya penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Oleh karena itu, pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Penilaian status gizi dilakukan dengan 2 cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dilakukan dengan antropometri, klinis, biokimia dan biofisik. Secara tidak langsung dilakukan dengan survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Status gizi keluarga yang baik adalah manifestasi dari pola makan yang baik. Status gizi keluarga dapat dikatakan baik bila anggota keluarga yang termasuk dalam kelompok rentan gizi bayi, balita, anak sekolah, remaja, ibu hamilmenyusui dan Universitas Sumatera Utara 19 lansia tidak bermasalah dengan status gizinya. Kelompok rentan gizi dipergunakan sebagai acuan status gizi keluarga karena kelompok rentan gizi adalah kelompok rawan yang perlu mendapatkan perhatian lebih dibandingkan kelompok-kelompok lainnya Husaini, 1996. Menurut Notoatmodjo 2003 pada kelompok-kelompok umur rentan gizi tersebut berada pada suatu siklus pertumbuhan dan perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain. Kelompok rentan gizi ini terdiri dari: a. Kelompok bayi : 0-1 tahun b. Kelompok dibawah 5 tahun balita : 1-5 tahun c. Kelompok anak sekolah : 6-12 tahun d. Kelompok remaja : 13-20 tahun e. Kelompok ibu hamil dan menyusui f. Kelompok usia lanjut Parameter status gizi adalah ukuran yang menjadi patokan dalam menentukan status gizi seseorang. Ada beberapa parameter yang dapat digunakan dalam menilai status gizi seseorang, salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan antropometri. Antropometri telah lama dikenal sebagai indikator untuk penilaian status gizi perorangan maupun masyarakat Santrock, 2003. 1. Dalam pengukuran antropometri bayi 60 bulan yang sering digunakan adalah BBU karena mempunyai kelebihan yaitu: lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum, baik yang mengatur status gizi akut dan kronis, berat badan Universitas Sumatera Utara 20 dapat berfluktuasi, sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil, dapat mendeteksi kegemukan Supriasa, 2003 2. Dalam penghitungan antropometri untuk katagori umur 5 tahun menggunakan Indeks Massa Tubuh menurut umur IMTU 3. Status gizi ibu hamil diukur dengan cara pengukuran antropometri melalui Lingkar Lengan Atas LLA, dengan kriteria Supariasa, 2001: - Berisiko KEK : LLA 23,5 cm - Tidak Berisiko KEK : LLA ≥ 23,5 cm 4. Menurut Moore 1997 untuk mendapatkan angka tinggi badan lansia yang tepat merupakan hal yang pelik karena hilangnya mineralisasi vertebra dan volume diskus intervertebalis yang berakibat hilangnya tinggi badan. Untuk memperkirakan tinggi badan berdasarkan tinggi lutut yaitu panjang dari telapak kaki ke paha anterior dengan kedua pergelangan kaki dan lutut tertekuk pada sudut 90 derajat. Dengan rumus seperti dibawah ini : - Untuk wanita Perkiraan tinggi badan dalam cm = 84,88 + 1,83 x tinggi lutut dalam cm + -0,24 x usia dalam tahun - Untuk pria Perkiraan tinggi badan dalam cm = 60,65 + 2,4 x tinggi lutut dalam cm Universitas Sumatera Utara 21

2.5 Makanan dan Kebudayaan Tionghoa