Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan

4. Prawiro Suntoro mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Sedangkan menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo, 2007: 7 kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.

1.5.2.2. Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Rivai 2005: 55 manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar mereka mengetahui manfaat yang dapat mereka harapkan. Pihak-pihak yang berkepentingan vdalam penilaian adalah bagi orang yang dinilai karyawan, bagi penilai supervisor manajer, dan bagi perusahaan organisasi. Adapun manfaat penilaian kinerja antara lain: 1. Bagi orang yang dinilai karyawan a. Meningkatkan motivasi. b. Meningkatkan kepuasan kerja. c. Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan. d. Umpan balik dari kinerja lalu yang akurat dan konstruktif. e. Pengembangan perencanaan untuk meningkatkan kinerja dengan membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin. f. Adanya kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan bagaimana mereka dapat mengatasinya. Universitas Sumatera Utara g. Adanya pandangan yang jelas tentang konteks pekerjaan. h. Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apapun, dorongan pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan. i. Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan. 2. Bagi penilai suvervisor a. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecendrungan kinerja karyawan untuk memperbaiki manajemen selanjutnya. b. Kesempatan untuk mengembangkan suatu pandangan umum tentang pekerjaan individu dan departemen yang lengkap. c. Memberikan peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan baik untuk pekerjaan manajer sendiri, maupun pekerjaan dari bawahannya. d. Identifikasi gagasan untuk peningkatan tata nilai pribadi. e. Peningkatan kepuasan kerja. f. Pemahaman yang lebih baik terhadap karyawan tentang rasa takut, rasa grogi, harapan, dan aspirasi mereka. g. Meningkatkan kepuasan kerja baik dari para manajer maupun karyawan. h. Kesempatan untuk menjelaskan tujuan dan prioritas penilaian dengan memberikan pandangan yang lebih baik terhadap bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan atau organisasi. Universitas Sumatera Utara i. Meningkatkan rasa harga diri yang kuat antara manajer dan karyawan. j. Sebagai media untuk mengurangi kesenjangan antara sasaran individu dengan sasaran kelompok sasaran departemen sumber daya manusia sasaran perusahaan organisasi. k. Kesempatan bagi para manajer untuk menjelaskan kepada karyawan apa yang sebenarnya diinginkan oleh perusahaan organisasi sehingga para karyawan dapat mengukur dirinya. l. Sebagai media untuk meningkatkan motivasi karyawan dengan lebih memusatkan perhatian kepada mereka secara pribadi. m. Kesempatan berharga bagi pimpinan agar dapat menilai kembali apa yang telah dilakukan sehingga ada kemungkinan merivisi target menyusun prioritas baru. n. Bisa mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi perubahan tugas karyawan. 3. Bagi perusahaan organisasi a. Perbaikan seluruh unit-unit yang ada di dalam perusahaan organisasi. b. Meningkatkan kualitas komunikasi. c. Meningkatkan kualitas komunikasi. d. Peningkatan pengawasan dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh karyawan. Universitas Sumatera Utara e. Harapan dan pandangan jangka panjang dapat dikembangkan. f. Untuk lebih jelas pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan.

1.5.2.3. Unsur-Unsur Penilaian Kinerja Karyawan