N : jumlah populasi
e : presisi ditetapkan 10 dengan tingkat kepercayaan 90.
Dari rumus tersebut, maka diambil sampel dengan jumlah:
2
102 1 102.0,1
n =
+ 102
2, 02 n
=
50, 49 n
=
Hasil jumlah sampel yang didapat tersebut 50,49 dibulatkan menjadi 50. Maka jumlah karyawan yang dijadikan sampel sebanyak 50 orang.
Adapun teknik yang digunakan dalam menentukan sampel yaitu simple random sampling yaitu teknik penentuan sampel secara acak dimana setiap unsur dalam
kerangka sampel memiliki peluang yang sama untuk dipilih.
2.6. Teknik Penentuan Skor
Teknik penentuan skor yang akan digunakan adalah dengan skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden. Adapun skor yang ditentukan untuk setiap
pertanyaan adalah:
Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5
Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4
Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3
Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2
Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1
Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, dan rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala interval
dengan cara sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Skor Tertinggi-Skor Terendah Banyaknya Bilangan
Maka diperoleh :
80 ,
5 1
5 =
−
Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel yaitu:
Kategori Nilai
Sangat Tinggi 4,24-5,00
Tinggi 3,43-4,23
Sedang 2,63-3,42
Rendah 1,81-2,61
Sangat Rendah 1,00-1,80
2.7. Teknik Analisa Data
a. Untuk mengatahui koefisien korelasi variable X terhadap Variabel Y digunakan rumus Product Moment Sugiyono, 2005: 212:
XY
r =
[ ]
[ ]
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan: R
xy :
Angka indeks korelasi r product moment n
: Sampel r
: Koefisien korelasi x
: Variabel bebas
Universitas Sumatera Utara
y : Variabel terikat
Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan kemungkinan- kemungkinan sebagai berikut:
a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol r=0, berarti hubungan
kedua variable yang diuji tidak ada. b.
Koefisien korelasi yang diperoleh positif r=+ artinya kenaikan nilai variable yang satu diikuti variable yang lain dan kedua variable memiliki hubungan
positif. c.
koefisien korelasi yang diperoleh negative r=- artinya kedua variable negative dan menunjukkan meningkatnya variable yang satu diikuti menurunnya variable
yang lain. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang, atau rendah antara
kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut.
Tabel I interpretasi korelasi Product Moment Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
Sangat rendah 0,20 – 0,399
Rendah 0,40 – 0,599
Sedang 0,60 - 0,799
Kuat 0,80 - 0,1000
Sangat kuat
Universitas Sumatera Utara
Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi.
Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternative dapat diterima.
b. Uji Signifikan T
Selanjutnya untuk mengetahui kebenaran dari pengaruh kompetensi sumber daya manusia di PT.PP Lonsum, Tbk Medan. Perhitungan uji t ini dapat dilakukan dengan
rumus sebagai berikut:
t-hitung
=
2
r 1
2 n
r −
−
c. Untuk mengetahui kontribusi kompetensi SDM terhadap kinerja karyawan,
digunakan perhitungan determinasi. Perhitungan dilakukan dengan rumus:
D = r xy x 100
Keterangan: D
= Koefisien Determinan R xy = koefisien korelasi moment antara x dan y
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN