2. Keterampilan individu. Dalam hal ini penulis mempertanyakan keterampilan
individu yang menyangkut kemampuan karyawan dalam berkomunikasi ke atas dan ke bawah dalam bentuk lisan maupun tulisan. Pada indikator ini diajukan
lima pertanyaan yang diberikan pada 50 responden. Berdasarkan jawaban responden sebagian besar responden menjawab kadang-kadang saja memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi ke atas dan ke bawah dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi dalam
hal ini masih rendah. Untuk itu perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan secara optimal, sehingga mereka memiliki kecakapan dalam berkomunikasi.
3. Indikator selanjutnya adalah sikap kerja. Kompetensi sumber daya manusia
bukanlah menyangkut pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Namun juga menyangkut sikap dalam bekerja. Berdasarkan jawaban responden, sikap
kerja karyawan PT.PP London Sumatra, Tbk Medan dapat dikatakan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban responden yang sering memiliki kreativitas,
semangat kerja yang tinggi, dan sering memiliki kemampuan perencanaan dan pengorganisasian. Namun demikian masih ada responden yang menjawab
kadang-kadang saja. Hal ini dapat diatasi dengan memeberikan motivasi yang lebih kepada karyawan. Sehingga sikap kerja mereka dapat ditingkatkan lagi.
5.1.2. Kinerja Karyawan Variabel Y
Kinerja merupakan aspek terpenting dalam perusahaan, karena apabila karyawan memiliki kinerja yang tinggi maka sasaran perusahaan akan akan tercapai sesuai yang
diharapkan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan dengan
Universitas Sumatera Utara
indikator sebagai berikut: kesetiaan, prestasi kerja, kedisiplinan, kreativitas, kerja sama, kacakapan dan tanggung jawab.
a. Kesetiaan
Untuk meningkatkan kinerja, hal mendasar yang perlu diperhatikan karyawan untuk memperbaiki kesetiaannya adalah apakah karyawan setuju untuk bekerja sesuai
dengan intruksi atasan. Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 34 orang 68 responden menjawab setuju untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan intruksi. 19
orang 38 menjawab cukup setuju untuk bekerja sesuai dengan intruksi. Dan sisanya 2 orang 4 menjawab sangat setuju untuk bekerja sesuai dengan intruksi. Dengan
demikian kesetian karyawan untuk bekerja sesuai intruksi cukup tinggi. Dalam mengerjakan tugas-tugas yang bukan menjadi tugas karyawan, sebanyak
sebanyak 27 orang 54 responden menjawab cukup setuju untuk mengerjakan tugas- tugas yang bukan menjadi tugasnya. Sebanyak 17 orang 34 menjawab setuju untuk
mengerjakan tugas-tugas yang bukan menjadi tugasnya. Sebanyak 4 orang 8 menjawab tidak setuju untuk mengerjakan tugas-tugas yang bukan menjadi tugasnya.
Sedangkan sisanya 2 orang 4 menjawab sangat tidak setuju untuk mengerjakan tugas yang bukan menjadi tugasnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kemauan karyawan untuk mengerjakan tugas yang bukan menjadi tugasnya sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan tingkat kesetiaan karyawan yang rendah.
Kesetiaan karyawan juga dapat dilihat dari kemauan karyawan untuk lebih mengutamakan kepentingan perusahaan dari pada kepentingan pribadi. Dari hasil
kuesioner, maka dapat dilihat bahwa 41 orang 82 menjawab setuju untuk mengutamakan kepentingan perusahaan dari pada kepentingan pribadi. 5 orang
Universitas Sumatera Utara
responden 10 menjawab cukup setuju untuk mengutamakan kepentingan perusahaan. Sebanyak 3 orang 6 menjawab tidak setuju untuk mengutamakan
kepentingan perusahaan daripada kepentingan pribadi. Dan sisanya 1 orang 2 menjawab sangat tidak setuju untuk mengutamakan kepentingan perusahaan dari pada
kepentingan pribadi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas karyawan lebih mengutamakan kepentingan perusahaan daripada kepentingan pribadi. Karena
dengan lebih mengutamakan kepentingan perusahaan maka, tujuan visi misi perusahaan akan mudah dicapai.
Kemudian, untuk mengukur kesetiaan karyawan juga dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukan setiap hari. Kecendrungan responden menjawab cukup setuju bahwa
kesetiaan karyawan dapat dilihat dari perilaku bekerja yang ditunjukkan sehari-hari sebanyak 31orang 62. Responden yang menjawab setuju sebanyak 17 orang 34.
Sedangkan 1 orang 2 menjawab sangat setuju dan 1 orang 2 lagi menjawab tidak tidak setuju bahwa kesetiaan karyawan dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukkan
sehari-hari. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa sebagian besar karyawan setuju bahwa kesetiaan karyawan dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukan sehari-hari.
Namun demikian, masih ada karyawan yang menjawab tidak setuju. Untuk itu perlu di lakukan lagi motivasi terhadap karyawan yang bersangkutan.
b. Prestasi kerja
Prestasi kerja karyawan dapat membantu meningkatkan kinerja karyawan. kecendrungan responden sebanyak 25 orang 50 menjawab cukup setuju bahwa
prestasi kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja. Sebanyak 17 orang 34 responden menjawab setuju bahwa prestasi kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan sisanya 8 orang 16 menjawab sangat setuju prestasi kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar karyawan setuju bahwa prestasi kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Untuk mengukur prestasi kerja dapat juga dilihat dari keberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugas. Sebanyak 26 orang 52 menjawab kadang-kadang saja
berhasil dalam melaksanakan pekerjaan. Sebanyak 23 orang 46 menjawab sering berhasil dalam melaksakana pekerjaan. Sedangkan sisanya 1 orang 2 menjawab
sangat sering berhasil dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan adanya kecendrungan karyawan yang kadang-kadang saja berhasil dalam
melaksanakan pekerjaan disebabkan kurangnya keterampilan dan pengetahuan mereka terhadap pekerjaan mereka. Dan yang menjawab sering berhasil melaksanakan
pekerjaannya dikarenakan pengalaman dan pendidikan karyawan yang cukup. Untuk itu perlu adanya pemberian pendidikan yang lebih optimal agar dapat meningkatkan
keberhasilan karyawan. c.
Kedisiplinan Kedisiplinan pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan
melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dapat menjadi tolak ukur kinerja. Untuk mengukur kedisiplinan seorang karyawan dapat dilihat dari terselesainya suatu
pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang diharapkan. responden yang menjawab setuju untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan sebanyak 27
orang 54. Sebanyak 18 orang 36 menjawab cukup setuju untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Dan sisanya 5 orang 10 menjawab sangat setuju untuk
Universitas Sumatera Utara
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar karyawan di PT.PP Lonsum, Tbk Medan setuju untuk
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Kemudian, disiplin mengenai jam kerja yang telah ditetapkan juga merupakan
indikator kedisplinan karyawan. Sebanyak 24 orang 48 menjawab setuju untuk masuk kerja tepat waktu. Sebanyak 18 orang menjawab cukup setuju untuk masuk kerja
tepat waktu. Sabanyak 6 orang 12 menjawab sangat setuju untuk masuk kerja tepat waktu. Dan sisanya 2 orang 4 menjawab tidak setuju untuk masuk kerja tepat waktu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masih ada karyawan yang tidak setuju untuk masuk kerja tepat waktu. Hal tersebut dikarenakan menurut mereka peraturan
tentang masuk kerja terlalu pagi untuk karyawan yang rumahnya jauh. Responden yang menjawab setuju untuk masuk kerja tepat waktu karena menurut mereka waktu yang
ditentukan sudah sesuai untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Untuk selalu masuk kerja tepat waktu hasil kuesioner sebanyak 25 orang
responden 50 menjawab cukup setuju untuk masuk kerja tepat waktu. 22 orang 44 menjawab setuju untuk masuk kerja tepat waktu. Dan 3 orang 6 menjawab
sangat setuju untuk masuk kerja tepat waktu. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar karyawan setuju untuk masuk kerja tepat waktu.
d. Kreativitas
Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaanya sehingga pekerjaanya lebih
berdaya guna dan berhasil guna.
Universitas Sumatera Utara
Pertanyaan yang menyangkut kreativitas yaitu mengenai idegagasaninisiatif untuk meningkatkan produktifitas. sebanyak 28 orang 56 menjawab sering memiliki
kreativitas menyangkut ide, gagasan, dan inisiatif. Sebanyak 18 0rang 36 menjawab kadang-kadang saja memiliki ide, gagasan, dan inisiatif. Dan sebanyak 2 orang 4
menjawab sangat sering memiliki kreativitas menyangkut ide, gagasan, dan inisiatif. Sebanyak 2 orang 4 menjawab tidak pernah memiliki kreativitas menyangkut ide,
gagasan, dan inisiatif. Untuk responden yang menjawab kadang-kadang saja memiliki ide, gagasan, dan inisiatif dikarenakan sering kali ide mereka tidak diterima pimpinan
karena dirasa kurang cocok. Sehingga karyawan enggan untuk mengeluarkan ide lagi. Untuk itu perlu diadakannya pelatihan lagi kepada karyawan agar muncul dari diri
karyawan untuk percaya diri dalam mengemukakan idegagasaninisiatif. Kreativitas karyawan juga dapat dilihat dari dalam melaksanakan pekerjaan,
terlebih dahulu membuat perencanaan yang matang. Sebanyak 24 orang 48 setuju dalam melaksanakan kerja terlebih dahulu membuat perencanaan yang matang.
Responden yang menjawab cukup setuju dalam melaksanakan kerja terlebih dahulu membuat perencanaan yang matang sebanyak 23 orang 46. Sebanyak 3 orang 6
responden menjawab sangat setuju untuk membuat perencanaan yang matang. Dan sisanya sebanyak 2 orang 4 menjawab tidak setuju untuk membuat perencanaan
yang matang terlebih dahulu. Dengan demikian, dapat disimpulkan tidak semua karyawan memiliki kreativitas dalam membuat perencanaan yang matang. Namun,
sebagian besar karyawan memilki kreativitas. Ide karyawan untuk mengatasi masalah dalam pekerjaan juga merupakan
kreativitas. sebanyak 28 orang 56 menjawab kadang-kadang saja memiliki ide-ide
Universitas Sumatera Utara
dalam mengatasi permasalahan merupakan karyawan yang berada pada karyawan biasa dan belum memiliki pengalaman kerja yang cukup. Sebanyak 20 orang 40
menjawab sering memiliki ide-ide dalam mengatasi masalah merupakan karyawan pada level yang cukup tinggi dan sudah berpengalaman. 1 orang 2 menjawab sangat
sering memiliki ide-ide dalam mengatasi permasalahan kerja merupakan karyawan yang berada pada level tinggi dengan pendidikan dan pengalaman yang cukup. Sedangkan
sisanya 1 orang 2 menjawab tidak pernah memiliki ide-ide dalam mengatasi permasalahan. Dengan demikian, tidak semua karyawan memililki kreativitas dalam
mengatasi masalah. e.
Kerja sama Kerja sama dapaat diukur dari kessediaan karyawan dalam berpartisipasi dan
bekerja sama dengan karyawan lain, sehingga hasil pekerjaanya semakin baik. Kerja sama dapat dilihat dari dalam menyelesaikan pekerjaan selalu dibantu oleh rekan
sekerja. Sebanyak 25 orang 50 menjawab sering dalam menyelesaikan pekerjaan
dibantu oleh rekan sekerja. Hal demikian dikarenakan mereka menjunjung tinggi rasa kerja sama dalam tim. Sebanyak 24 orang 48 menjawab kadang-kadang saja di
bantu oleh rekan sekerja. Hal demikian karena masih adanya karyawan yang enggan untuk bekerja sama. Sisanya 1 orang 2 menjawab tidak pernah di bantu oleh rekan
sekerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan demikian, kemauan karyawan untuk bekerja sama dengan rekan sekerja dalam menyelesaikan pekerjaan cukup tinggi.
Sebanyak 28 orang 56 menjawab setuju bahwa dengan memiliki rasa kerja sama yang tinggi akan meningkatkan kinerja. Sebanyak 15 orang responden 30
Universitas Sumatera Utara
menjawab cukup setuju bahwa dengan memiliki rasa kerja sama yang tinggi akan meningkatkan kinerja. Sisanya 7 orang responden 14 menjawab sangat setuju bahwa
dengan adanya kerja sama kinerja karyawan akan meningkat. Dengan demikian dapat di simpulkan sebagian besar karyawan PT.PP Lonsum Tbk memiliki rasa kerja sama yang
tinggi. f.
Kecakapan Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan
kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja. Setiap karyawan harus memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah dibebankan oleh perusahaan.
Sebanyak 33 orang responden 66 menjawab setuju bahwa setiap karyawan harus memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah di bebankan. Sebanyak 13 orang
responden 26 menjawab cukup setuju bahwa setiap karyawan harus memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah di bebankan. Sisanya 4 orang reponden 8
menjawab sangat setuju bahwa setiap karyawan harus memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah di bebankan. Dengan demikian dapat di simpulkan sebagian besar
karyawan PT.PP Lonsum Tbk memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah di bebankan.
Kecakapan pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja. Sebanyak 23 orang responden 46 menjawab setuju bahwa setiap karyawan
harus memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah di bebankan oleh perusahaan. Sebanyak 21 orang responden 42 menjawab cukup setuju bahwa setiap karyawan
harus memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah di bebankan oleh perusahaan. Sisanya sebanyak 6 orang 12 menjawab sangat setuju. Dengan demikian dapat
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan setuju bahwa kecakapan pegawai penting dalam meningkatkan kinerja.
g. Kerja sama
Kinerja pegawai juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil pekerjaanya. Setiap karyawan harus
memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam perusahaan. Sebanyak 27 orang responden 54 menjawab sering memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap perusahaan.
Sebanyak 20 orang responden 40 menjawab kadang-kadang saja dapat memilki tanggung jawab yang tinggi terhadap perusahaan. Sisanya sebanyak 3 orang responden
6 menjawab sangat sering memilki tanggung jawab yang tinggi dalam perusahaan. Dengan demikian dapat di simpulkan sebagian besar karyawan PT.PP Lonsum Tbk
memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam perusahaan. Setiap karyawan juga bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana yang diberikan
instansi untuk membantu pekerjaan. Sebanyak 25 orang responden 50 menjawab cukup setuju untuk bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana yang diberikan instansi
untuk membantu pekerjaan. Sebanyak 23 orang responden 46 menjawab setuju untuk bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana yang diberikan instansi untuk
membantu pekerjaan. Dan sisanya sebanyak 2 orang responden 4 menjawab sangat setuju untuk bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana yang diberikan.
Karyawan juga harus bertanggung jawab penuh atas segala hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan. Sebanyak 29 orang responden 58 menjawab cukup setuju
dalam bertanggung jawab penuh atas segala hasil-hasil yang di capai perusahaaan. Sebanyak 19 orang responden 38 menjawab setuju dalam bertanggung jawab atas
Universitas Sumatera Utara
segala hasil-hasil yang di capai oleh perusahan. Sisanya sebanyak 2 orang responden 4 menjawab sangat setuju dalam bertanggung jawab penuh atas segala hasil-hasil
yang dicapai perusahaan, karena dengan tanggung jawab penuh karyawan dapat dipercaya oleh atasannya.
5.2. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan PT.PP London Sumatra, Tbk Medan
Untuk membuktikan kebenaran hipotesa, ada tidaknya pengaruh kompetensi
sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan dicari dengan rumus Product Moment dan uji determinan.
5.2.1. Perhitungan Rumus Product Moment