Adapun jumlah populasi dan sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Populasi dan Sampel
No Jabatan
Populasi N Jumlah Sampel n
Pembulatan 1
Kepala Divisi 13
13 x 66 = 4,46 192
4 2
Kepala Bidang 31
31 x 66 = 10,65 192
11 3
Kepala Cabang 25
25 x 66 = 8,59 192
9 4
Kepala Instalasi 5
25 x 66 = 1,71 192
2 5
Kepala Bagian 118
118 x 66 = 40,56 192
40
Total 192
66 4.4.
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dengan mengirimkan kuesioner kepada Kepala
Bagian, Kepala Cabang, Kepala Instalasi, Kepala Bidang dan Kepala Divisi yang terpilih sebagai sampel dengan menggunakan stratified random sampling.
4.5. Definisi Operasional Dan Metode Pengukuran Variabel
1. Kinerja manajerial
Performance kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun
etika. Kinerja manajerial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja individu
Universitas Sumatera Utara
Kepala Cabang dalam kegiatan-kegiatan manajerial, antara lain : perencanaan, investigasi, koordinasi, supervise, pengatur staf, negosiasi dan representasi. Variabel
ini selanjutnya berperan sebagai variabel dependen. Variabel kinerja manajerial diukur dengan menggunakan instrument self
rating yang dikembangkan Mahoney, dkk 1963. Dalam penelitian ini setiap responden deminta untuk mengukur sendiri kinerjanya yang terbagi dalam delapan
dimensi yaitu : perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi, representasi serta studimensi pengukuran kinerja seseorang manajer
secara keseluruhan. Skala kinerja terdiri dari : 1 sampai dengan 2 untuk kinerja di bawah rata-rata, 3
sampai dengan 5 untuk kinerja rata-rata dan 6 sampai dengan 7 untuk kinerja di atas rata-rata lampiran 1.
2. Anggaran partisipatif
Anggaran partisipatif diartikan sebagai tingkat keterlibatan dan pengaruh para individu yaitu para Kepala Bagian, Kepala Cabang, Kepala Instalasi, Kepala Bidang
dan Kepala Divisi dalam proses penyusunan anggaran perusahaan. Variabel ini selanjutnya berperan sebagai variabel independen. Variabel ini diukur dengan
instrumen yang dikembangkan oleh Milani 1975. Instrumen tersebut telah banyak digunakan dalam penelitian-penelitian antara lain Brownell 1982. Instrumen
tersebut dimaksudkan untuk menilai keterlibatan responden dalam dan pengaruhnya pada proses pengganggaran. Setiap responden diminta untuk menjawab 6 butir
pertanyaan yang mengukur tingkat partisipasi, pengaruh yang dirasakan dan
Universitas Sumatera Utara
kontribusi responden dalam proses penyusunan anggaran, dengan skala 1 sampai dengan 7. Skala 1 menunjukkan tingkat partisipasi yang rendah dan sebaliknya skala
7 menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi lampiran 1. 3.
Kesenjangan anggaran Kesenjangan anggaran adalah suatu usaha untuk memanipulasi anggaran
dengan harapan mencapai kinerja yang lebih baik. Kesenjangan anggaran yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah suatu usaha masing-masing Kepala Bagian,
Kepala Cabang, Kepala Instalasi, Kepala Bidang dan Kepala Divisi dalam proses penyusunan anggaran yang terobsesi untuk mencapai target yang lebih mudah.
Variabel ini selanjutnya berperan sebagai variabel intervening. Variabel kesenjangan anggaran diukur dengan menggunakan instrumen self
rating yang dikembangkan oleh Dunk 1993 dalam Hafsah 2005. Dalam penelitian ini setiap responden diminta untuk mengukur sendiri tujuan dan obsesinya dalam
penyusunan dan penilaian terhadap anggaran. Setiap responden diminta untuk menjawab 4 butir pertanyaan yang mengukur penentuan target, persepsi dan
pencapaian target dalam proses penyusuan anggaran, dengan memilih skala 1 sampai dengan 7, skala 1 menunjukkan tingkat kesenjangan anggaran yang rendah dan
sebaliknya skala 7 menunjukkan tingkat kesenjangan anggaran tinggi lampiran 1. 4.
Motivasi kerja Motivasi kerja merupakan kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan
atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang diinginkannya. Motivasi kerja
Universitas Sumatera Utara
yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah suatu usaha digunakan oleh perusahaan untuk menciptakan sense of belonging dari keseluruhan Kepala Cabang
yang ada di perusahaan untuk berpartisipasi di dalam penyusunan anggaran. Dhanim 2004 menemukan 2 dua konsep pemikiran yang mendasari motivasi, yaitu
pengharapan dan nilai. Pengharapan merupakan keyakinan bahwa usaha seseorang akan membuahkan hasil. Nilai adalah tingkat kesenangan yang ada dalam diri
individu untuk memperoleh sejumlah keuntungan. Oleh karenanya, tugas individual cenderung berbeda yang menyebabkan nilai berupa insentif atau uang, prestasi yang
dicapai, kesempatan untuk menigkatkan karir yang diterima berbeda pula pada setiap kondisi. Jadi nilai dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diharapkan dari
pekerjaan yang dilakukan. Variabel ini selanjutnya berperan sebagai variabel intervening.
Variabel motivasi diukur dengan menggunakan instrumen self rating yang dikembangkan oleh Parrek 1985 dalam Ariadi 2006. Dalam penelitian ini setiap
responden diminta untuk mengukur sendiri motivasi kerja mereka untuk berpartisipasi didalam penyusunan anggaran. Setiap responden diminta untuk
menjawab 6 butir pertanyaan yang mengukur tingkat pengharapan dan nilai dalam proses penyusunan anggaran responden, dengan memilih skala 1 sampai dengan 7,
skala 1 menunjukkan tingkat motivasi kerja yang rendah dan sebaliknya skala 7 menunjukkan tingkat motivasi yang tinggi lampiran 1.
Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
No Variabel
Definisi Operasional Parameter
Skala 1 Kinerja Manajerial
variabel dependen kinerja individu Kepala Bagian,
Kepala CabangKepala Instalasi, Kepala Bidang dan Kepala Divisi
dalam kegiatan-kegiatan manajerial, antara lain : perencanaan, investigasi,
koordinasi, supervise, pengatur staf, negosiasi dan representasi.
- Perencanaan
- Investigasi
- Koordinasi
- Evaluasi
- Pengawasan
- Pemilihan staf
- Negosiasi
- Representasi
Interval
2 Anggaran Partisipatif
variabel Independen anggaran partisipatif diartikan
sebagai tingkat keterlibatan dan pengaruh para individu yaitu para
Kepala Bagian, Kepala Cabang, Kepala Instalasi, Kepala Bidang dan
Kepala Divisi dalam proses penyusunan anggaran perusahaan.
- Partisipasi
- Pengaruh yang
dirasakan -
Kontribusi Interval
3 Kesenjangan
Anggaran variabel Intervening
suatu usaha masing-masing Kepala Bagian, Kepala Cabang, Kepala
Instalasi, Kepala Bidang dan Kepala Divisi dalam proses penyusunan
anggaran yang terobsesi untuk mencapai target yang lebih mudah.
- Penentuan target
- Persepsi
- Pencapaian target
Interval
4 Motivasi Kerja
variabel Intervening suatu usaha yang digunakan oleh
perusahaan untuk menciptakan rasa memiliki dari keseluruhan Kepala
Bagian, Kepala Cabang, Kepala Instalasi, Kepala Bidang dan Kepala
Divisi untuk berpartisipasi di dalam penyusunan anggaran
- Pengharapan
- Nilai dalam proses
penyusunan anggaran
Interval
Universitas Sumatera Utara
4.6. Metode Analisis Data