akan berdampak kepada menurunnya kinerja yang dipengaruhi oleh kesenjangan anggaran yang timbul akan partisipasi yang tinggi didalam penyusunan anggaran
tersebut. Hal ini terjadi akibat terbuka seluas-luasnya bagi bawahan untuk berpartisipasi terhadap proses penyusunan anggaran.
2.1.3. Kesenjangan Anggaran
Siegel Marconi 1989 dalam Puspaningsih 2002 menyatakan bahwa kesenjangan anggaran merupakan usaha yang dapat dibuat oleh manajer sehubungan
dengan partisipasi dalam penganggaran. Manajer membuat kesenjangan ini dengan mengestimasikan pendapatan lebih rendah, biaya lebih tinggi atau mengestimasikan
terlalu tinggi jumlah input yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu unit output. Hopwood 1976 menyatakan bahwa kesenjangan anggaran merupakan suatu usaha
untuk memanipulasi target agar lebih mudah dicapai. Hal ini juga merupakan disfungsional organisasi yang justru akan mengakibatkan kinerja manajerial yang
sebenarnya menjadi rendah karena target yang ditentukan terlalu rendah. Merchant 1981 menyatakan hubungan negative antara anggaran partisipatif
dan kinerja manajerial dapat terjadi akibat tingkat partisipasi yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh kesenjangan anggaran yang timbul akibat
partisipasi yang tinggi dalam penganggaran tersebut. Kesenjangan anggaran yang merupakan disfungsional dalam penganggaran ini adalah usaha yang dilakukan untuk
melonggarkan anggaran dengan harapan dapat mencapai kinerja yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Motivasi Kerja
Menurut Mitchell 1982, motivasi merupakan suatu derajat di mana seseorang individu ingin dan berusaha untuk melaksanakan tugas dengan baik.
Sedangkan Dhanim 2004 menjelaskan bahwa motivasi merupakan kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong
seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang diinginkannya. Dalam arti kognitif, motivasi dianggap sebagai aktivitas individu
untuk menentukan kerangka dasar tujuan dan penentuan apa yang diinginkan. Dalam arti afeksi motivasi merupakan sikap dan nilai dasar yang dianut oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk bertindak atau tidak bertindak. Lebih lanjut Dhanim 2004, menyatakan bahwa terdapat 3 unsur esensial
yang melekat dalam pengertian motivasi, yaitu pertama, faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal, kedua, tujuan yang ingin dicapai,
dan ketiga, strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut. Faktor internal sebagai pendorong motif bersumber dari dalam diri
individu itu sendiri seperti kepribadian, intelegensi, kebiasaan, kesadaran, minat, bakat, kemauan dan semangat. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar individu,
yaitu lingkungan, seperti lingkungan sosial, tekanan dan regulasi keorganisasian. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, teori motivasi yang digunakan adalah
expectancy theory yang dikemukakan oleh Vroom 1964 dan dikembangkan oleh Lyne 1995. Esensi teori ini adalah bahwa prilaku individu dipengaruhi oleh
berbagai faktor internal dan eksternal. Dalam teori ini dijelaskan bahwa motivasi
Universitas Sumatera Utara
adalah proses pilihan di antara beberapa alternative kegiatan sukarela. Menurut pandangan Vroom, sebagian besar individu dianggap berada di bawah pengendalian
orang dan karenanya perlu dimotivasi. Ia menganjurkan untuk menerapkan prinsip kompensasi reward yang berkaitan dengan prilaku dan harus dilaksakan secara
konsisten. Inti teori ini menurut Siagian 1999 terletak pada pendapat yang mengatakan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang bertindak dengan cara tertentu
tergantung pada besarnya harapan bahwa tindakan tersebut akan menghasilkan sesuatu dan adanya daya tarik dari hasil tersebut bagi orang yang bersangkutan.
Dhanim 2004 menemukan 2 konsep pemikiran yang mendasari motivasi, yaitu pengharapan dan nilai. Pengharapan merupakan keyakinan bahwa usaha
seseorang akan membuahkan hasil. Nilai adalah tingkat kesenangan yang ada dalam diri individu untuk memperoleh sejumlah keuntungan. Oleh karenanya, tugas
individual cenderung berbeda yang menyebabkan nilai berupa insentif atau uang, prestasi yang dicapai, kesempatan untuk meningkatkan karir yang diterima berbeda
pula pada setiap kondisi. Jadi, nilai dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
diharapkan dari pekerjaan yang dilakukan. 2.2.
Review Peneliti Terdahulu
Beberapa penelitian sebelumnya yang dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh anggaran partisipatif terhadap kinerja
manajerial adalah Sinurat 2009 dengan judul : “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Job Relevant Information JRI dan
Komunikasi Sebagai Variabel Moderating Pada PDAM di Provinsi Sumatera Utara”
Universitas Sumatera Utara
dengan hasil penelitian yaitu partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Maisyarah 2008 dengan judul : “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen dan Komunikasi Sebagai Variabel
Moderating pada PDAM Provinsi Sumatera Utara” dengan hasil penelitian yaitu partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja manajerial. Alfar 2006 dengan judul : “Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam
Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budgetary Slack Sebagai Variabel Intervening” dengan hasil penelitian yaitu partisipasi Manajer dalam
penganggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial baik secara langsung maupun melalui kesenjangan anggaran sebagai variabel intervening.
Yusfaningrum 2005 dengan judul : “Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Tujuan Anggaran Dan Job Relevant
Information JRI Sebagai Variabel Intervening Penelitian Terhadap Perusahaan Manufaktur Di Indonesia” dengan hasil penelitian yaitu partisipasi anggaran
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Adapun penelitian sebelumnya tersebut dapat juga dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti
Judul Penelitian Variabel Yang
Digunakan Hasil Penelitian
Sinurat 2009 Pengaruh Partisipasi
Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial Dengan JRI Dan Komunikasi
Sebagai Variabel Moderating Pada
PDAM di Provinsi Sumatera Utara
Variabel Independen X : Partisipasi
Penyusunan Anggaran Variabel Dependen
Y : Kinerja Manajerial
Variabel Moderating : Job Relevant
Information JRI dan Komunikasi
- Partisipasi manajer dalam
penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja manajerial.
- Partisipasi anggaran, JRI dan
Komunikasi juga berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial.
Maisyarah 2008 Pengaruh Partisipasi
Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial Dengan Komitmen Dan
Komunikasi Sebagai Variabel Moderating
Pada PDAM Provinsi Sumatera Utara
Variabel Independen X : Partisipasi
Dalam Penyusunan Anggaran
Variabel Dependen Y : Kinerja
Manajerial Variabel Moderating :
Komunikasi dan Komitmen
- Partisipasi manajer dalam
penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja manajerial.
- Partisipasi dalam penyusunan
anggaran dengan komunikasi sebagai variabel moderating
tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial .
- Partisipasi dalam penyusunan
anggaran dengan komitmen organisasi tidak berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
Alfar 2006 Pengaruh Partisipasi
Manajer Dalam Penganggaran
Terhadap Kinerja Manajerial Dengan
Budgetary Slack Sebagai Variabel
Intervening Variabel Independen
X : Partisipasi Anggaran
Variabel Dependen Y : Kinerja
Manajerial Variabel Intervening :
Budgetary Slack -
Partisipasi Manajer dalam penganggaran berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial baik secara
langsung maupun melalui kesenjangan anggaran sebagai
variabel intervening.
Yusfaningrum 2005 Analisis Pengaruh
Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial Melalui Komitmen Tujuan
Anggaran Dan Job Relevant Information
JRI sebagai variabel intervening
Variabel Independen X : Partisipasi
Anggaran Variabel Dependen
Y : Kinerja Manajerial
Variabel Intervening : Komitmen Tujuan
Anggaran dan JRI -
Partisipasi anggaran berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja manajerial.
- Partisipasi anggaran juga
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja
manajerial melalui komitmen tujuan anggaran.
- Partisipasi anggaran
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
manajerial melalui JRI.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS