Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan dalam nilai uang dan disusun secara periodik yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan biasanya 1 tahun. Di samping itu anggaran juga merupakan suatu rencana operasional keuangan, di satu sisi menggambarkan penerimaan dari sumber-sumber penerimaan yang merupakan penerimaan dengan batasan terendah sedang di sisi lain perkiraan pengeluaran yang merupakan pengeluaran dengan batasan tertinggi guna mendapatkan laba perusahaan untuk periode tertentu. Penelitian mengenai anggaran baik tentang penyusunan, pelaksanaan dan efektivitasnya dalam peningkatan kinerja merupakan topik penting, karena anggaran menjadi salah satu alat pengendalian setiap perusahaan serta dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur sejauh mana kinerja setiap manajer. Anggaran juga dapat menjadi alat untuk memotivasi anggota organisasi dan sebagai alat yang dapat digunakan atasan untuk menyelaraskan tujuan, mengkoordinasikan aktivitas bawahan dan alat untuk mendelegasikan wewenang atasan kepada bawahan. Dengan demikian, penyusunan anggaran menjadi kompleks karena akan berdampak kepada fungsional dan disfungsional sikap dan prilaku anggota organisasi yang ditimbulkannya Milani, 1975. Untuk menghindari terjadinya disfungsional anggaran di dalam organisasi, Argyris 1952 menyarankan perlunya keikutsertaan manajemen level yang lebih Universitas Sumatera Utara rendah dalam proses penyusunan anggaran. Para bawahan yang ikut dilibatkan berpartisipasi di dalam penyusunan anggaran akan mempunyai tanggung jawab dan konsekuensi moral serta pengetahuan mengenai usaha yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan yang telah ditargetkan. Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya ketidakkonsistenan antara peneliti satu dengan peneliti lainnya mengenai pengaruh anggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan oleh Brownell 1980 mengemukakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara anggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial. Sementara hasil penelitian Milani 1975 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara keduanya, sedangkan beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut bertolak belakang atau negatif misalnya Sterdy 1960, Bryan dan Locke 1976 dalam Brownell 1980. Relevan dengan penelitian ini, PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu badan usaha milik daerah yang menerapkan sistem anggaran partisipatif, di mana mulai dari level kepala bagian, kepala cabang sampai ke direksi ikut berperan dalam penyusunan anggaran di perusahaan yang akhirnya disahkan oleh Gubernur Sumatera Utara. Secara teori dengan menerapkan anggaran partisipatif seharusnya kinerja manajerial akan lebih optimal namun tidak demikian dengan PDAM Tirtanadi, kinerja manajerial dirasa kurang optimal, hal ini dapat dilihat dari tidak tercapainya beberapa target yang telah ditetapkan direksi. Anggaran yang disusun secara partisipatif disamping berfungsi sebagai alat perencanaan dan Universitas Sumatera Utara koordinasi, juga dipakai oleh direksi sebagai alat pengawasan kinerja manajerial. Namun demikian dalam penerapan sistem anggaran partisipatif tersebut terdapat potensi terjadinya kesenjangan anggaran, para manajer bisa menetapkan proyeksi penerimaan yang lebih rendah dan proyeksi biaya yang lebih tinggi, sehingga target anggaran dapat lebih mudah dicapai. Oleh karena itu kinerja manajerial juga dapat dipengaruhi oleh anggaran partisipatif melalui kesenjangan anggaran. Anggaran partisipatif juga berdampak terhadap motivasi kerja para manajer dikarenakan mereka terlibat dalam penyusunan anggaran, sehingga anggaran yang ditetapkan akan lebih spesifik, terukur, dapat dicapai dan lebih realistik. Dengan demikian kinerja manajerial juga dapat dipengaruhi oleh anggaran partisipatif melalui motivasi kerja. Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian tentang pengaruh hubungan anggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial berdasarkan teori-teori yang ada serta membandingkan hasil penelitian dari Yusfaningrum 2005 tetapi dengan menggunakan variabel penelitian berbeda. Peneliti menggunakan variabel kesenjangan anggaran dan motivasi kerja sebagai variabel intervening dalam penelitian ini. Adapun judul penelitian ini adalah : “Pengaruh Anggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Kesenjangan Anggaran Dan Motivasi Kerja Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara”.

1.2. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran Anggaran, Partisipasi Anggaran, dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Manajerial di Bappeda Provinsi Sumatera Utara

6 93 116

Pengaruh Kejelasan Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

2 79 103

Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Pdam Tirtanadi Sumatera Utara

4 37 75

Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara

1 31 108

Pengaruh Anggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Kesenjangan Anggaran Dan Motivasi Kerja Pada Pt. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Medan

0 35 135

Pengaruh Sasaran Anggaran, Komitmen Organisasi, Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kesenjangan Anggaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

6 186 106

Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

6 158 133

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Akuntabilitas Publik, dan Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial di Inspektorat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

33 209 111

ABSTRAK PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARA

0 0 11

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARA

0 1 14