Hubungan Bahan Bakar Untuk memasak dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita Hubungan Keberadaan Perokok dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita

5.3.12. Hubungan Bahan Bakar Untuk memasak dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita

Tabel 5.25. Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Bahan Bakar Untuk Memasak di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 No Bahan Bakar Memasak Kejadian ISPaA Total RP 95CI χ 2 ρ Ya Tidak f f f 1 Kayu BakarMinyak Tanah 49 64,5 27 35,5 76 100,0 1,040 0,791- 1,367 0,080 0,778 2 GasElpiji 31 62,0 19 38,0 50 100,0 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita yang dirumahnya menggunakan kayu bakarminyak tanah sebagai bahan bakar untuk memasak 64,5 sedangkan pada anak balita yang dirumahnya menggunakan gaselpiji sebagai bahan bakar untuk memasak 62,0. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak balita yang dirumahnya menggunakan kayu bakarminyak tanah sebagai bahan bakar untuk memasak dibanding dengan anak balita yang dirumahnya menggunakan gaselpiji sebagai bahan bakar utuk memasak adalah 1,040 95CI;0,791-1,367. Pemakaian kayu bakar sebagai bahan bakar memasak bukan merupakan faktor risiko terjadinya ISPaA. Variabel bahan bakar memasak tidak masuk kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan asosiasi yang bermakna antara bahan bakar untuk memasak dengan kejadian ISPaA pada anak balita. Universitas Sumatera Utara

5.3.13. Hubungan Keberadaan Perokok dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita

Tabel 5.26. Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Keberadaan Perokok di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 No Keberadaan Perokok Kejadian ISPaA Total RP 95CI χ 2 ρ Ya Tidak f f f 1 Ada 59 72,0 23 28,0 82 100,0 1,508 1,076- 2,113 7,249 0,007 2 Tidak Ada 21 47,7 23 52,3 44 100,0 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita yang dirumahnya terdapat anggota keluarga yang merokok 72,0 sedangkan pada anak balita yang dirumahnya tidak terdapat anggota keluarga yang merokok 47,7. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak balita yang dirumahnya terdapat anggota keluarga yang merokok dibanding dengan anak balita yang dirumahnya tidak terdapat anggota keluarga yang merokok adalah 1,508 95CI;1,076-2,113 Keberadaan perokok dalam ruangan merupakan faktor risiko terjadinya ISPaA. Variabel keberadaan perokok dalam ruangan masuk dalam kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25 Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan asosiasi yang bermakna keberadaan perokok dalam rumah dengan kejadian ISPaA pada anak balita. Universitas Sumatera Utara

5.4. Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Analisis Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

2 41 139

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias Tahun 2008

1 55 137

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7