Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita Tabel 5.21. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita Tabel 5.22.

5.3.7. Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita Tabel 5.20. Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Umur Ibu di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 No Umur Ibu tahun Kejadian ISPaA Total RP 95CI χ 2 ρ Ya Tidak f f f 1 Umur rendah 28 59,6 19 40,4 47 100,0 0,905 0,681- 1,202 0,496 0,481 2 Umur tinggi 52 65,8 27 34,2 79 100,0 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita dengan umur ibu 30 tahun yaitu 59,6 sedangkan pada anak balita dengan umur ibu ≥ 30 tahun 65,8. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak balita dengan umur ibu 30 tahun dibanding anak balita dengan umur ibu ≥ 30 tahun adalah 0,905 95CI;0,681-1,202. Umur rendah bukan merupakan faktor risiko terjadinya ISPaA. Variabel umur ibu tidak masuk kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan asosiasi yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian ISPaA pada anak balita.

5.3.8. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita Tabel 5.21.

Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Pendidikan Ibu di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 No Tingkat Pendidikan Kejadian ISPaA Total RP 95CI χ 2 ρ Ya Tidak f f F 1 Pendidikan rendah 17 73,9 6 26,1 23 100,0 1,208 0,907- 1,611 1,318 0,251 2 Pendidikan tinggi 63 61,2 40 38,8 103 100,0 RP : Ratio Prevalens Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate kejadian ISPaA pada anak balita dengan ibu yang berpendidikan rendah 73,9 sedangkan pada anak balita dengan ibu yang berpendidikan tinggi 61,2. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak balita dengan ibu berpendidikan rendah dibanding dengan anak balita dengan ibu berpendidikan tinggi adalah 1,208 95CI;0,907-1611. Pendidikan rendah bukan merupakan faktor risiko terjadinya ISPaA. Variabel pendidikan ibu tidak masuk kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan asosiasi yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian ISPaA pada anak.

5.3.9. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita Tabel 5.22.

Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa insidens rate kejadian ISPaA pada anak balita dengan ibu yang bekerja 65,6 sedangkan pada anak balita dengan ibu yang tidak bekerja 61,5. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak balita dengan ibu yang bekerja dibanding dengan anak balita dengan ibu yang tidak bekerja adalah 1,066 95CI;0,818-1,388. Ibu yang tidak bekerja bukan merupakan faktor risiko terjadinya ISPaA. Variabel pekerjaan ibu tidak masuk kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25. No Pekerjaan Kejadian ISPaA Total RP 95CI χ 2 ρ Ya Tidak f f f 1 Bekerja 40 65,6 21 34,4 61 100,0 1,066 0,818- 1,388 0,221 0,638 2 Tidak bekerja 40 61,5 25 38,5 65 100,0 Universitas Sumatera Utara Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti tidak ada hubungan asosiasi yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan kejadian ISPaA.

5.3.10. Hubungan Kepadatan Hunian Ruang Tidur dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Analisis Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

2 41 139

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias Tahun 2008

1 55 137

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7