Hubungan Kepadatan Hunian Ruang Tidur dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita Hubungan Pemakaian Anti Nyamuk Bakar Dengan Kejadian ISPaA Pada Anak Balita

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti tidak ada hubungan asosiasi yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan kejadian ISPaA.

5.3.10. Hubungan Kepadatan Hunian Ruang Tidur dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita

Tabel 5.23. Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Kepadatan Hunian di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 No Kepadatan Hunian Ruang Tidur Kejadian ISPaA Total RP 95CI χ 2 ρ Ya Tidak f f f 1 Padat 39 75,0 13 25,0 52 100,0 1,354 1,046- 1,752 5,059 0,025 2 Tidak Padat 41 55,4 33 44,6 74 100,0 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita yang tinggal dirumah dengan padat penghuni ruang tidur 75,0 sedangkan pada anak balita yang tinggal dirumah yang tidak padat penghuni ruang tidur 55,4. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak balita dengan ruang tidur padat penghuni dibanding dengan anak balita dengan tidak padat penghuni ruang tidur adalah 1,357 95CI;1,046-1,752. Kepadatan hunian ruang tidur merupakan faktor risiko terjadinya ISPaA. Variabel kepadatan hunian ruang tidur masuk dalam kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25 Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan asosiasi yang bermakna antara kepadatan hunian ruang tidur dengan kejadian ISPaA pada anak balita. Universitas Sumatera Utara

5.3.11. Hubungan Pemakaian Anti Nyamuk Bakar Dengan Kejadian ISPaA Pada Anak Balita

Tabel 5.24. Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Pemakaian Anti Nyamuk Bakar di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 No Pemakaian Anti Nyamuk Bakar Kejadian ISPaA Total RP 95CI χ 2 ρ Ya Tidak f f f 1 Ya 17 63,0 10 37,0 27 100,0 0,989 0,715- 1,370 0,004 0,949 2 Tidak 63 63,6 36 36,4 99 100,0 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita yang rumahnya menggunakan anti nyamuk bakar 63,0 sedangkan pada anak balita yang rumahnya tidak menggunakan anti nyamuk bakar 63,6. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak balita yang rumahnya menggunakan anti nyamuk bakar dibanding dengan anak balita yang rumahnya tidak menggunakan obat anti nyamuk bakar adalah 0,989 95CI;0,715-1,370. Pemakaian obat anti nyamuk bakar bukan merupakan faktor risiko terjadinya ISPaA. Variabel pemakaian anti nyamuk bakar tidak masuk kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan asosiasi yang bermakna antara pemakaian anti nyamuk bakar dengan kejadian ISPaA pada anak balita. Universitas Sumatera Utara

5.3.12. Hubungan Bahan Bakar Untuk memasak dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Analisis Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

2 41 139

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias Tahun 2008

1 55 137

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7