Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Anak Balita Age Sex Spesific Prevalens Rate
Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010
No Umur
Bulan Laki-laki
Perempuan Total
ISPaA ASSPR
Total ISPaA
ASSPR 1
12-18 26
16 61,5
14 7
50,0 2
19-25 10
10 100,0
17 9
52,9 3
26-32 5
2 40,0
4 2
50,0 4
33-39 6
5 83,3
7 4
57,1 5
40-46 3
2 66,7
6 4
66,7 6
47-53 7
6 85,7
10 7
70,0 7
54-59 5
3 60,0
6 3
50,0 Total
62 44
64 36
Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa proporsi ASSPR anak balita laki-laki yang terbanyak adalah pada usia 19-25 bulan yaitu 100 sedangkan proporsi ASSPR anak
balita perempuan yang terbanyak adalah pada usia 47-53 bulan yaitu 70,0.
a.2. Status gizi Tabel 5.8.
Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Status Gizi di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010
No Status Gizi
f
1 Gizi lebih
3 2,4
2 Gizi baik
98 77,7
4 Gizi kurang
23 18,3
5 Gizi Buruk
2 1,6
Total 126
100 Tabel 5.8. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita terbanyak adalah
dengan status gizi baik yaitu 77,7, diikuti status gizi kurang yaitu 18,3, status gizi lebih yaitu 2,4, dan yang terendah adalah pada anak balita dengan status gizi
buruk yaitu 1,6.
Universitas Sumatera Utara
a.3. Berat Badan Lahir Tabel 5.9.
Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Berat Badan Lahir di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan TuntunganTahun 2010
No Berat Badan Lahir
f
1 2500 gram
17 13,5
2 ≥ 2500 gram
109 86,5
Total 126
100
Tabel 5.9. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita yang paling banyak adalah berat badan lahir
≥ 2500 gram yaitu 109 orang 86,5 sedangkan yang berat badan lahir adalah 34 2500 gram yaitu 17 0rang 13,5.
a.4. ASI Eksklusif Tabel 5.10.
Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan
Tahun 2010
No ASI Eksklusif
f
1 Tidak ASI Eksklusif
90 71,4
2 ASI Eksklusif
36 28,6
Total 126
100
Tabel 5.10. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita yang paling banyak adalah yang tidak mendapat ASI eksklusif yaitu 90 orang 71,4 sedangkan
yang mendapat ASI eksklusif adalah 36 orang 28,6.
a.5. Status Imunisasi Tabel 5.11.
Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Status Imunisasi di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010
No ASI Eksklusif
f
1 Tidak Lengkap
40 31,7
2 Lengkap
86 68,3
Total 126
100
Tabel 5.11. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita yang paling
banyak adalah yang mendapat imunisasi lengkap yaitu 86 orang 68,3 sedangkan
Universitas Sumatera Utara
yang paling sedikit adalah yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap yaitu 40 orang 31,7.
5.2.3. Deskriptif Faktor Ibu Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Responden Menurut Faktor Ibu di Kelurahan
Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa proporsi ibu anak balita terbanyak pada kelompok umur
≥30 tahun yaitu 62,7, dan yang terkecil pada
kelompok umur 30 tahun yaitu 37,3.
Pendidikan terakhir ibu anak balita terbanyak adalah tamatan SLTAsederajat yaitu sebesar 50,7, diikuti tamatan AkademiPT yaitu 31,0, tamatan
SLTPsederajat yaitu 16,7, dan yang terkecil adalah tidak sekolah dan tamat SDSederajat yaitu 0,8.
Karakteristik Ibu f
Umur ibu tahun :
1. 30
2. ≥ 30
47 79
37,3 62,7
Total 126
100,0 Pendidikan ibu :
1. Tidak sekolah
2. Tamat SDsederajat
3. Tamat SLTPsederajat
4. Tamat SLTAsederajat
5. Tamat AkademiPT
1 1
21 64
39 0,8
0,8 16,7
50,7 31,0
Total 126
100,0 Pekerjaan Ibu
1. PNS
2. Pegawai Swasta
3. Wiraswasta
4. Petani
5. Tidak bekerjaIbu rumah tangga
9 38
10 4
65 7,1
30,2 7,9
3,2 51,6
Total 126
100,0
Universitas Sumatera Utara
Pekerjaan ibu anak balita terbanyak adalah tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu 51,6 diikuti dengan kategori pekerjaan pegawai swasta yaitu
30,2, kategori pekerjaan sebagai wiraswasta yaitu 7,9, kategori pekerjaan sebagai PNS 7,1, dan terkecil pada kategori pekerjaan sebagai petani yaitu 3,2.
5.2.4. Deskriptif Faktor Lingkungan Rumah Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Responden Menurut Faktor Lingkungan
Rumah di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita yang tinggal dirumah dengan hunian ruang tidur yang padat 41,3 sedangkan yang tidak
padat hunian ruangan tidurnya 58,7.
Faktor Lingkungan Rumah f
Kepadatan Hunian Ruang Tidur :
1. Padat Penghuni
2. Tidak Padat Penghuni
52 74
41,3 58,7
Total 126
100,0 Pemakaian Anti Nyamuk :
1. Bakar
2. Semprot
3. Elektrik
4. Tidak ada
27 47
27 25
21,4 37,4
21,4 19,8
Total 126
100,0 Bahan Bakar Memasak :
1. Kayu Bakar
2. Minyak Tanah
3. GasElpiji
7 69
50 5,6
54,7 39,7
Total 126
100,0 Keberadaan Perokok
1. Dalam Rumah
2. Luar Rumah
3. Didalam dan diluar Rumah
4. Tidak Merokok
42 17
40 27
33,4 13,5
31,7 21,4
Total 126
100,0
Universitas Sumatera Utara
Proporsi anak balita yang di rumahnya menggunakan anti nyamuk terbanyak adalah jenis anti nyamuk semprot yaitu 37,4, kemudian diikuti dengan pemakaian
anti nyamuk baker dan elektrik yaitu 21,4, dan yang terendah yaitu yang tidak menggunakan anti nyamuk yaitu 19,8.
Proporsi anak balita yang menggunakan bahan bakar memasak terbanyak adalah minyak tanah yaitu 54,7, diikuti dengan gaselpiji 39,7 dan yang terendah
adalah menggunakan kayu bakar yaitu 5,6. Proporsi anak balita yang dirumahnya terdapat anggota keluarga yang
merokok terbesar adalah didalam rumah yaitu 33,4, diikuti dengan didalam dan diluar rumah 31,7, dan terendah diluar rumah 13,5.
5.3. Analisis Bivariat