Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita dengan dengan berat badan lahir 2500 gr yaitu 88,2 sedangkan pada anak balita
dengan berat badan lahir ≥2500 59,6. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak
balita dengan berat badan lahir 2500 dibanding dengan anak balita berat badan lahir ≥2500 adalah 1,480 95CI;1,173-1,687. Berat Badan Lahir Rendah merupakan
faktor risiko terjadinya ISPaA. Variabel berat badan lahir masuk dalam kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan asosiasi yang bermakna antara berat badan
lahir rendah dengan kejadian ISPaA pada anak balita.
5.3.5. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian ISPaA Pada Anak Balita
Tabel 5.18.
Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Status ASI Eksklusif Anak Balita di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan
Tuntungan Tahun 2010
No Pemberian
ASI Eksklusif
Kejadian ISPaA Total
RP 95CI
Χ
2
ρ Ya
Tidak f
f f
1 Tidak
59 65,6
31 34,4
90 100,0
1,124 0,821-
1,538 0,579
0,447 2
Ya 21
58,3 15
41,7 36
100,0 RP : Ratio Prevalens
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita yang tidak mendapat ASI eksklusif 65,6 sedangkan pada anak balita yang
mendapat ASI eksklusif 58,3. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak balita yang tidak mendapat ASI eksklusif dibanding dengan anak balita yang mendapat
ASI eksklusif adalah 1,124 95CI;0,821-1,538. Tidak ASI eksklusif bukan
Universitas Sumatera Utara
merupakan faktor risiko terjadinya ISPaA. Variabel status ASI Ekksklusif tidak masuk kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan asosiasi yang bermakna antara
pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPaA pada anak balita.
5.3.6. Hubungan Status Imunisasi Dengan Kejadian ISPaA Pada Anak Balita Tabel 5.19.
Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Status Imunisasi di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010
No Status
Imunisasi Kejadian ISPaA
Total RP
95CI Χ
2
ρ Ya
Tidak f
f f
1 Tidak
Lengkap 27 67,5
13 32,5
40 100,0
1,095 0,834-
1,438 0,404
0,525 2
Lengkap 53
61,6 33
38,4 86
100,0 RP : Ratio Prevalens
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita yang tidak mendapat imunisasi lengkap 67,5 sedangkan pada anak balita
yang mendapat imunisasi lengkap 61,6. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak balita yang tidak mendapat imunisasi lengkap dibanding dengan anak balita yang
mendapat imunisasi lengkap adalah 1,095 95CI;0,834-1,438. Status imunisasi tidak lengkap bukan merupakan faktor risiko terjadinya ISPaA. Variabel status
imunisasi tidak masuk kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p =
p0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan asosiasi yang bermakna antara status imunisasi dengan kejadian ISPaA pada anak balita.
Universitas Sumatera Utara
5.3.7. Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita Tabel 5.20. Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Umur Ibu di
Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 No Umur Ibu
tahun Kejadian ISPaA
Total RP
95CI χ
2
ρ Ya
Tidak f
f f
1 Umur
rendah 28
59,6 19
40,4 47
100,0 0,905
0,681- 1,202
0,496 0,481
2 Umur
tinggi 52
65,8 27
34,2 79
100,0 RP : Ratio Prevalens
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita dengan umur ibu 30 tahun yaitu 59,6 sedangkan pada anak balita dengan
umur ibu ≥ 30 tahun 65,8. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak balita dengan
umur ibu 30 tahun dibanding anak balita dengan umur ibu ≥ 30 tahun adalah 0,905
95CI;0,681-1,202. Umur rendah bukan merupakan faktor risiko terjadinya ISPaA. Variabel umur ibu tidak masuk kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan asosiasi yang bermakna antara umur
ibu dengan kejadian ISPaA pada anak balita.
5.3.8. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita Tabel 5.21.