Hubungan Umur Dengan Kejadian ISPaA Pada Anak Balita Tabel 5.14. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian ISPaA Pada Anak Balita Tabel 5.15.

Proporsi anak balita yang di rumahnya menggunakan anti nyamuk terbanyak adalah jenis anti nyamuk semprot yaitu 37,4, kemudian diikuti dengan pemakaian anti nyamuk baker dan elektrik yaitu 21,4, dan yang terendah yaitu yang tidak menggunakan anti nyamuk yaitu 19,8. Proporsi anak balita yang menggunakan bahan bakar memasak terbanyak adalah minyak tanah yaitu 54,7, diikuti dengan gaselpiji 39,7 dan yang terendah adalah menggunakan kayu bakar yaitu 5,6. Proporsi anak balita yang dirumahnya terdapat anggota keluarga yang merokok terbesar adalah didalam rumah yaitu 33,4, diikuti dengan didalam dan diluar rumah 31,7, dan terendah diluar rumah 13,5.

5.3. Analisis Bivariat

5.3.1. Hubungan Umur Dengan Kejadian ISPaA Pada Anak Balita Tabel 5.14.

Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Umur Anak Balita di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 No Umur balita bulan Kejadian ISPaA Total RP 95CI χ 2 ρ Ya Tidak f f f 1 ≥12 - 36 50 61,7 31 38,3 81 100,0 0,926 0,708- 1,211 0,303 0,581 2 ≥36 - ≤59 30 66,7 15 33,3 45 100,0 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita umur ≥12 - 36 bulan 61,7 sedangkan pada anak balita umur ≥36 - ≤59 bulan 66,7. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak balita umur ≥12 - 36 bulan dibanding dengan anak balita umur ≥36 - ≤59 bulan adalah 0,926 95CI; 0,708- Universitas Sumatera Utara 1,221. Umur anak balita ≥12 -36 bulan bukan merupakan faktor risiko terjadinya ISPaA. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05 artinya tidak ada hubungan asosiasi yang bermakna antara umur dengan kejadian ISPaA pada anak balita. Variabel umur tidak masuk kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25.

5.3.2. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian ISPaA Pada Anak Balita Tabel 5.15.

Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Jenis Kelamin Anak Balita di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 No Jenis kelamin Kejadian ISPaA Total RP 95CI χ 2 ρ Ya Tidak f f f 1 Laki-laki 44 69,8 19 30,2 63 100,0 1,222 0,934- 1,599 2,191 0,139 2 Perempuan 36 57,1 27 42,9 63 100,0 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak laki-laki 69,8 sedangkan pada anak perempuan 57,1. Ratio prevalens kejadian ISPaA pada anak laki-laki dibanding dengan anak perempuan adalah 1,222 95CI;0,934-1,599. Jenis kelamin anak balita laki-laki bukan merupakan faktor risiko kejadian ISPaA, namun masuk dalam kandidad analisa multivariat oleh karena p0,25. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan asosiasi yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian ISPaA. Universitas Sumatera Utara

5.3.3. Hubugan Status Gizi Dengan Kejadian ISPaA Pada Anak Balita Tabel 5.16.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Analisis Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

2 41 139

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias Tahun 2008

1 55 137

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7