melakuakn berbagai kegiatan yang jauh dari norma dan nilai agama. Oleh sebab itu, peran keluarga dalam penanaman nilai agama menjadi penting dilaksanakan.
Menurut Zakiah Daradjat yang dikutip A Tafsir dkk berpendapat ”Yang dimaksud dengan pendidikan agama bukanlah pelajaran agama yang diberikan
secara sengaja dan teratur oleh guru sekolah saja. Akan tetapi yang terpenting adalah penanaman jiwa agama yang dimulai dari rumah tangga, sejak si anak
masih kecil, dengan jalan membiasakan si anak kepada sifat-sifat dan kebiasaan yang baik, misalnya, dibiasakan menghargai hak milik orang lain, dibiasakan
berterus terang, benar dan jujur, diajarkan mengatasi kesukaran-kesukaran yang ringan dengan tenang, diperlakukan dengan adil dan baik, diajar suka menolong,
mau memaafkan kesalahan seseorang, ditanamkan rasa kasih sayang sesama saudara dan sebagainya”.
78
C. Kerangka Berfikir
Agama sebagai unsur esensi dalam kepribadian manusia dapat memberi peranan yang positif dalam perjalanan kehidupan manusia, selama kebenarannya masih dapat
diyakini secara mutlak. Namun bagi mereka yang hidup tanpa berdasarkan pada satu keyakinan akan nampaklah pada dirinya kegelisahan dan keresahan hidup, karena
manusia itu mempunyai dua unsur yang saling berkaitan, yaitu jasmani dan rohani, yang kedua-duanya perlu dipenuhi kebutuhannya. Jasmani membutuhkan makanan sebagai
energi, agar manusia itu tidak lemah dan dapat beraktivitas dalam menjalani kehidupannya, sedangkan rohani membutuhkan petuah yang berupa ketentraman dan
ketenangan hidup, yang hal ini dapat diperolehnya melalui ajaran agama yang dianutnya. Perlunya agama dalam kehidupan setiap manusia sangatlah jelas, dengan agama
hidup manusia dapat lebih terarah, dapat menolongnya dalam menghadapi berbagai persoalan hidup dan dengan agama juga batin akan menjadi tentram. Begitu juga halnya
dengan permasalahan yang dihadapi masa-masa perubahan dalam hidupnya. Dengan pendidikan agama, para remaja dapat diberi petunjuk untuk mengarahkannya berperilaku
baik dalam menjalani hidupnya dan juga memberi petunjuk tentang akidah dan
78
A. Tafsir, dkk, Cakrawala Pemikiran Pendidkan Islam h.326
kepercayaan yang harus dianutnya, sehingga dalam menjalani kehidupan dapat lebih terarah kepada jalan yang benar dan mendapatkan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
Dalam hal membina akhlak remaja, pendidikan agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupannya. Pendidikan agama berperan sebagai pengendali
tingkah laku atau perbuatan yang terlahir dari sebuah keinginan yang berdasarkan emosi. Jika ajaran agama sudah terbiasa dijadikannya sebagai pedoman dalam kehidupannya
sehari-hari dan sudah ditanamkannya sejak kecil, maka tingkah lakunya akan lebih terkendali dalam menghadapi segala keinginan-keinginan yang timbul. Ia akan mengukur
segala apa yang akan dilakukannya itu sesuai dengan ajaran agama yang sudah terbiasa dijalaninya. Ia pun senantiasa berusaha mengendalikan dirinya dari dorongan-dorongan
pada perbuatan nakal. Sehingga ia kan terhindar dari perbuatan jahat yang akan bertentangan dengan aturan agama maupun masyarakat. Karena keyakinan terhadap
agama sudah menjadi bagian dari kepribadiannya yang akan mengatur sikap dan tingkah lakunya secara otomatis dari dalam.
D. Pengajuan Hipotesis