Tujuan Pendidikan Akhlak Membina Akhlak Remaja 1.

tindak akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Dari kelakuan itu lahirlah perasaan moral, yang terdapat di dalam diri manusia sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk. 52 Pendidikan akhlak merupakan bagian besar dari isi pendidikan Islam. Posisi ini terlihat dari kedudukan al-Quran sebagai referensi paling penting tentang akhlak bagi kaum muslimin: individu, keluarga, masyarakat, dan umat. Akhlak merupakan buah Islam yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan serta membuat hidup dan kehidupan menjadi baik. Akhlak merupakan alat kontrol psihis dan sosial bagi individu dan masyarakat. Tanpa akhlak, manusia tidak akan berbeda dari kumpulan binatang. Rasulullah Saw, pun merupakan sumber akhlak yang hendaknya diteladani oleh orang mukmin. Perjalanan hidup Rasul Saw penuh dengan akhlak luhur yang apabila diterapkan di dalam kehidupan akan memberi kebahagiaan bagi individu dan masyarakat. 53 Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan Pembinaan akhlak adalah pendidikan tentang prinsip dasar moral dan keutamaan sikap serta watak tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan. Pendidikan akhlak juga harus diperoleh melalui proses latihan dan membiasakan diri selalu melakukan hal-hal yang terpuji. Karena akhlak adalah implementasi dari iman dalam segala bentuk perbuatan. Perlu diketahui bahwasanya pendidikan akhlak itu bila tidak diiringi dengan tauhid, maka dapat membuat manusia tidak tahu apa tujuannya. Manusia dapat disebut berakhlak apabila segala tindakannya sesuai dengan segala perintah, dan menjahui larangan Allah SWT.

5. Tujuan Pendidikan Akhlak

Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha atau tindakan yang berproses”. Dikarenakan pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang berproses melalui tahapan-tahapan dan tingkatan-tingkatan, maka tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya. 52 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta: CV. Ruhama, 1995, cet. Ke-2, h. 10 53 Hery Noer Aly dan Munzier, Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska Agung Insani, 2000 Cet.1 h.89-90 Makna pendidikan menurut Mortimer J. Adler yang dikutip dalam bukunya H.M. Arifin mengatakan bahwa, pendidikan adalah proses dengan mana semua kemampuan manusia bakat dan kemampuan yang diperoleh yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara artistic dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu kebiasaan yang baik. 54 Kalau kita melihat kembali mengenai pengertian pendidikan akhlak, maka akan terlihat dengan jelas sesuatu yang diharapkan terwujud setelah seseorang mengalami pendidikan akhlak. Hal ini dipahami, karena pada usia ini pendidikan sangat berpengaruh dalam dirinya. Jika pendidikan akhlak sudah ditanamkan pada usia pra-baligh, misalnya ia seorang anak yang penuh sopan santun maka anak tersebut akan memilih etika yang luhur. Jika sejak masih anak-anak ia tumbuh dan berkembang dengan berpijak pada landasan iman kepada Allah dan terdidik untuk selalu taqwa, ingat, pasrah, meminta pertolongan dan berserah diri kepada Allah, maka ia akan memiliki kemampuan dan bakat pengetahuan di dalam menerima setiap keutamaan dan kemuliaan, disamping akan terbiasa dengan akhlak yang mulia. Tujuan akhlak adalah hendak menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna, dan membedakannya dari makhluk-makhluk lainnya. Ahklak hendak menjadikan orang berakhlak baik bertindak-tanduk yang baik terhadap manusia, terhadap sesama makhluk dan terhadap Tuhan. Sedangkan yang hendak dikendalikan oleh akhlak adalah tindakan lahir. 55 Menanggapi dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan akhlak adalah untuk menanamkan rasa takwa kepada Allah SWT dan pengembangan rasa kemanusiaan kepada sesama serta membawa anak didik kepada pembinaan mental yang sehat, moral yang tinggi dan pengembangan bakat, sehingga anak itu dapat merasa lega dan tenang, dalam pertumbuhan jiwanya tidak goncang. Karena kegoncangan jiwa dapat menyebabkan mudah terpengaruh oleh tingkah laku yang kurang baik.

6. Metode Membina Akhlak