Selanjutnya Firman Allah Swt :
\ ? . J ]R 5
=, 35 4
_ `
L O, a
bS Z5 c J ? ;
d .e P 5 ,
L Md5f,g
` 5 h
+ ,-
Artinya : “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yang mempunyai pikiran .” QS. Shaad:29
Sehubungan dengan masalah ini, Muhammad al-Fadhil Al-Jamali menyatakan bahwa: “pada hakekatnya Al-Qur’an itu adalah merupakan perbendaharaan yang besar
untuk kebudayaan manusia, terutama bidang kerohanian. Ia pada umumnya adalah merupakan
Kitab pendidikan
kemasyarakatan, moril
akhlak dan
spirituil kerohaniaan.”
Begitu pula Al-Nadwi mempertegas dengan menyatakan bahwa pendidikan dan pengajaran umat Islam itu haruslah bersumberkan kepada aqidah Islamiyah. Menurut
beliau lagi, sekiranya pendidikan umat Islam itu tidak didasarkan kepada aqidah yang bersumberkan kepada Al-Qur’an dan Al-Hadis, maka pendidikan itu bukanlah
pendidikan Islam, tetapi pendidikan asing.
30
Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa yang menjadi dasar atau landasan pendidikan agama Islam adalah Al-Qur’an yaitu firman Allah Swt yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw dan kitab suci ini menjadi sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan umat Islam.
2. As-Sunnah
Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah. Jumhuru Muhadditsin mengartikan Sunnah, ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, baik
berupa perkataan, perbuatan, pernyataan taqrir dan sebagainya.
31
Nabi mengajarkan dan mempraktekan sikap dan amal baik kepada istri dan sahabatnya, dan seterusnya mereka mempraktekkan pula seperti yang dipraktekan Nabi
dan mengajarkan pula kepada orang lain. Perkataan atau perbuatan dan ketetapan Nabi inilah yang disebut hadis atau sunnah.
32
30
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, h.55
31
Drs. Fatchur Rahman, Ikhtisar Mushthalahu’l Hadits, Bandung: Alma’rif, 1974 h.20
32
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, h.56
Kalau Al-Qur’an dan As-Sunnah dijadikan dasar, maka pendidikan Islam merupakan wujud bangunan yang kokoh dan berakar kuat yang kemudian akan mewarnai
corak ke-Islaman dalam berbagai aspek kehiduapan. Rasulullah Saw Bersabda :
ﻡ ﻡ
. ﻡ
01 23
4 5
6 7
8 9
: ;
4 =
2 1
? 4
2 9
? 4
2A B
Bﻡ
Artinya : Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah suci maka kedua orang tualah yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi. H.R.Muslim
33
Menurut uraian hadits diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan faktor penting, yang dapat menjadikan seorang anak sesuai dengan keinginan orang
tuanya.
b Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan. Dalam masalah
pendidikan tujuan merupakan hal yang sebegitu jauh akan menentukan corak metode atau materi pendidikan yang akan berlaku
Dalam Undang-Undang Sikdisnas yang tertuang dalam Bab II pasal 3, ditegaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab.
34
Tujuan pedidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut. Pandangan hidup ini berupa agama ataupun
aliran filsafat tertentu. Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan unuk memperpanjang hidupnya baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat, oleh
33
Muslim, Shohih Muslim, Baerut: Darul Fikr, t.th, h. 556
34
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003,Sistem Pendidikan Nasional Bandung: Citra Umbara, 2003, h. 7
karenanya tujuan pendidikan haruslah berpangkal pada filsafat dan pendangan hidup yang berdasarkan agama.
35
Mengacu kepada pembatasan yang dimaksud, bahwa tujuan yang dimaksud adalah tujuan pendidikan Islam.
Menurut Prof. H.M Arifin, mengatakan bahwa tujuan utama pendidikan agama Islam adalah membina dan mendasari kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan
sekaligus mengajarkan ilmu agama Islam, sehingga ia mampu mengamalkan syari’at Islam secara benar sesuai pengetahuan agama.
36
Selanjutnya, menurut Muhammad Fadhil al-Jamaly, yang dikutip dalam bukunya Al-Rasyidin, menjelaskan bahwa, tujuan pendidikan Islam menurut al-Qur’an meliputi;
1 menjelaskan posisi peserta didik sebagai manusia di antara makhluk Allah lainnya dan tanggungjawabnya dalam kehidupan ini. 2 menjelaskan hubungannya sebagai
makhluk sosial dan tanggungjawabnya dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. 3 menjelaskan hubungan manusia dengan alam dan tugasnya untuk mengetahui hikmah
penciptaan dengan cara memakmurkan alam semesta. 4 menjelaskan hubungannya dengan Khaliq sebagai pencipta alam semesta. Sedangkan Muhammad Athiyah al-
Abrasyi, secara praktis menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam terdiri dari lima sasaran, yaitu : 1 membentuk akhlak mulia 2 mempersiapkan kehidupan dunia akherat
3 persiapan untuk mencari rizki dan memelihara segi kemanfaatannya 4 menumbuhkan semangat ilmiah di kalangan peserta didik 5 mempersiapkan tenaga
professional yang trampil.
37
Zakiah Darajat, membagi tujuan pendidikan Islam ini kedalam 4 empat bagian, yaitu tujuan umum, tujuan akhir, tujuan sementara dan tujuan operasional.
Sebagai tujuan umum pendidikan Islam meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan kebiasaan dan pandangan. Tujuan sementara
dari pendidikan Islam menurut beliau proses pendidikan itu sendiri yang dianggap sebagai tujuan akhirnya adalah insan kamil yang akan mati dan menghadap Tuhan-nya.
35
Hasan Langgulung, Azaz-azaz Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1987 h.305
36
Muzyin Arifin, Pendidikan Islam Dalam Arus Dinamika Masyarakat Suatu Pendekatan Filosofis, Pedagogis, Psikologis dan Kultural,
h. 9
37
Al-Rasyidin, et al.,Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Teoritis dan Praktis , h. 36-37
Sedangkan yang menjadi tujuan sementara yang dimaksud oleh Zakiah darajat ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang
direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal, tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.
38
Menurut pendapat Ibn Khaldun yang dikutip oleh Ramayulis membagi tujuan pendidikan Islam ini dalam dua tujuan, yaitu tujuan keagamaan dan tujuan ilmiah. Tujuan
keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat, sehingga ia menemui Tuhannya dan telah menunaikan hak-hak Allah yang diwajibkan kepadanya. Sedangkan tujuan ilmiah
yang bersifat keduniaan, yaitu apa yang diungkapkan oleh pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk hidup.
39
Demikian beberapa pendapat mengenai rumusan tujuan pendidikan Islam, makna dan fungsinya dalam upaya pembentukan kepribadian muslim, perpaduan iman
dan amal sholeh, yaitu keyakinan adanya kebenaran mutlak yang menjadi satu-satunya tujuan hidup dan sentral pengabdian diri dan perbuatan yang sejalan dengan harkat
kemanusiaan dan meningkatkan kemanusiaan. Dalam Proses pendidikan, tujuan akhir merupakan kristalisasi nilai-nilai yang
ingin diwujudkan dalam pribadi anak didik. Oleh karena itu tujuan akhir harus komprehensif, mencakup semua aspek, serta terintegrasi dalam pola kepribadian yang
ideal bulat dan utuh. Tujuan akhir mengandung nilai nilai islami dalam segala aspeknya, yaitu aspek normative, aspek fungsional dan aspek operasional. Hal tersebut
menyebabkan pencapaian pendidikan tidak mudah, bahkan sangat komplek dan mengandung resiko mental spritual, lebih-lebih lagi menyangkut internalisasi nilai-nilai
Islami yang didalamnya terdapat iman, Islam dn takwa, serta ilmu pengetahuan menjadi alat vitalnya.
Dengan demikian pendidikan Islam memiliki tujuan yang bersifat khusus dan tujuan yang bersifat umum. Secara umum pendidikan Islam memiliki tujuan dalam
membentuk insan kamil, yaitu pembentukan sikap, mental dan kepribadian seorang muslim sejati dan senantiasa mencari keridhaan Allah. Sedangkan secara khusus
pendidikan Islam bertujuan untuk memberikan pengetahuan baik yang bersifat agama
38
Zakiah Darajat,Ilmu Pendidikan Islam , h-30-33
39
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, h-71
maupun dunia sebagai bekal dalam menjalankan kehidupannya. Begitupula tujuan pendidikan Islam kepada para siswa adalah merupakan upaya dalam memberikan
pengetahuan keagamaan dan sekaligus melatih siswa tersebut agar terbiasa dalam
melaksanakan ibadah kepada Tuhan-nya. 3.
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
H.M. Arifin megatakan bahwa, ruang lingkup pendidikan Islam mencakup kegiatan-kegiatan kependidikan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan
dalam bidang atau lapangan hidup manusia yang meliputi: 1
Lapangan hidup keagamaan, agar perkembangan pribadi manusia sesuai dengan norma-norma ajaran Islam.
2 Lapangan hidup berkeluarga, agar berkembang menjadi keluarga yang sejahtera.
3 Lapangan hidup ekonomi, agar dapat berkembang menjadi system kehidupan
yang bebas dari penghisapan manusia oleh manusia. 4
Lapangan hidup kemasyarakatan, agar terbina masyarakat yang adil dan makmur di bawah ridho dan ampunan Allah SWT.
5 Lapangan hidup politik, agar supaya tercipta system demokrasi yang sehat dan
dinamis sesuai ajaran Islam. 6
Lapangan hidup seni budaya, agar menjadikan hidup manusia penuh keindahan dan kegairahan yang tidak gersang dari nilai-nilai moral agama.
7 Lapangan hidup ilmu pengetahuan, agar berkembang menjadi alat untuk
mencapai kesejahteraan hidup umat manusia yang dikendalikan oleh iman.
40
Kemudian Muhammad Daud Ali mengatakan bahwa Islam merupakan satu sistem akidah dan syari’ah serta akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam
berbagai hubungan. Agama islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam masyarakat termasuk dengan diri manusia itu sendiri tetapi juga dengan
alam sekitarnya yang kini terkenal dengan istilah lingkungan hidup.
41
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa ruang lingkup materi pendidikan agama Islam meliputi tujuh unsur, diantaranya yaitu, keagamaan,
40
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, h. 12
41
Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, h. 51
berkeluarga, ekonomi, kemasyarakatan, politik, seni budaya, ilmu pengetahuan. Dari keseluruhan materi pokok tersebut diketahui bahwa inti dari ajaran Islam itu meliputi
masalah aqidah, syari’ah dan masalah akhlak.
B. Membina Akhlak Remaja 1.