Kualitas Audit TINJAUAN PUSTAKA

49

H. Kualitas Audit

Kualitas jasa audit termasuk salah satu jasa yang sukar untuk diukur secara obyektif dan sukar ditentukan dimensinya. Tidak ada definisi yang pasti mengenai kualitas audit, hal ini disebabkan tidak adanya pemahaman umum mengenai faktor penyusun kualitas audit Sutton, 1943 dalam Nurchasanah Rahmanti, 2004. Penggunaan berbagai dimensi kualitas audit yang berbeda-beda oleh beberapa peneliti adalah bukti sukarnya menentukan dimensifaktor yang dapat menentukan kualitas audit. Pada penelitian Nurchasanah Rahmanti 2004 menganalisis faktor-faktor penentu kualitas audit. Hasil Penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor pengalaman audit dan faktor keterlibatan pimpinan KAP berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, terlihat bahwa kualitas audit tidak bisa diukur secara pasti, sebagai hasil penelitiannya pun berbeda-beda. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa auditor menawarkan berbagai tingkat kualitas audit untuk merespon adanya variasi permintaan klien terhadap kualitas audit. Teori reputasi memprediksikan adanya hubungan positif antara ukuran KAP dengan kualitas audit Lennox, 2000. De Angelo 1981 mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa KAP yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang kecil. 50 Deis dan Giroux 1992 melakukan penelitian tentang empat hal yang berhubungan dengan kualitas audit yaitu 1 Tenure, semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, 2 jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya, 3 kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka ada kecenderungan klien menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan 4 review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan di review oleh pihak ketiga Widagdo et al. 2002 melakukan penelitian tentang atribut kualitas audit terhadap kepuasan klien. Terdapat 12 atribut yang digunakan, yaitu 1 pengalaman melakukan audit, 2 memahami industri klien, 3 responsif atas kebutuhan klien, 4 taat pada standar umum, 5 independensi, 6 sikap hati- hati, 7 komitmen terhadap kualitas audit, 8 keterlibatan pimpinan KAP, 9 melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, 10 keterlibatan komite audit, 11 standar etika yang tinggi, dan 12 tidak mudah percaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 7 atribut kualitas audit yang berpengaruh terhadap kepuasan klien, antara lain pengalaman melakukan audit, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, taat pada standar umum, komitmen terhadap kualitas audit dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi, sikap hati-hati, 51 melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, standar etika yang tinggi dan tidak mudah percaya, tidak berpengaruh terhadap kepuasan klien.

I. Penelitian Terdahulu Tabel. 2.4

Penelitian Terdahulu Kualitas Audit N o Peneliti dan Tahun Judul Variabel yang diteliti Hasil Penelitian Kesimpulan 1 Malone dan Roberts 1996 Sumber: Proquest Factors associated with the incidence of reduced audit quality behaviours Locus of control, self esteem, Hard driving, need for approval, need for achievement Need for approval dan need for achievement mempunyai hubungan yang signifikan terhadap penurunan kualitas audit 2 Nurhasanah dan Rahmanti 2003 Sumber: Jurnal Riset Akuntansi Analisis faktor-faktor penentu kualitas audit Pengalaman mengaudit, respon atas kebutuhan klien, Independensi anggota tim audit, komunikasi tim audit dan manajemen klien. Hanya pengalaman melakukan audit dan keterlibatan pimpinan KAP yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 3 Yuke Irawati 2005 SNA VIII Solo Hubungan Karakteristik Personal Auditor Terhadap Penyimpangan Perilaku Audit Locus of control, Self rate employee, Turn over intention, Self esteem in relation to ambition. Hanya Locus of control, serta Turn over intention yang berpengaruh positif secara signifikan terhadap penyimpangan perilaku audit. 4 Yudhi Herliansyah dan Meifida Ilyas 2006 Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam auditor Judgment. Pengalaman dan Judgment serta Efek bukti tidak relevan dan pengalaman Auditor berpengalaman partner dan Manajer dengan auditor yang kurang berpengalaman tidak berpengaruh dalam membuat going concern judgment . 52 Sumber: Diolah dari Berbagai Sumber Berdasarkan penelitian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit ditentukan oleh karakteristik personal auditor, pengalaman audit, dan independensi auditor. Karakteristik personal auditor yang kurang bagus dapat menyebabkan berkurangnya kualitas audit Reduced Audit qualityRAQ. Pengalaman audit merupakan pengalaman auditor dalam melakukan general audit, yang dilihat dari jangka waktu menekuni bidang audit dan banyaknya penugasan audittemuan kasus yang pernah ditangani. Sedangkan independensi berarti akuntan publik tidak mudah dipengaruhi, tidak memihak kepentingan siapapun, serta jujur kepada semua pihak yang meletakkan kepercayaan atas pekerjaan akuntan publik. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini akan meneliti pengaruh Karakteristik personal auditor, pengalaman audit, dan independensi terhadap kualitas audit. 5 M. Nizarul Alim, Trisni Hapsari, dan Liliek Purwanti 2007 Sumber: SNA X Makassar Pengaruh Kompetensi, Independesi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi Pengalaman,pengetahua n. Independensi yaitu tekanan klien dan lama kerjasama dengan klien dan Etika auditor yaitu imbalan yang diterima, organisasional,lingkung an keluarga, dan emotional quotient EQ Kompetensi,Independensi , serta etika auditor sebagai variabel moderasi berpengaruh terhadap kualitas audit 6 Susiana, dan Arleen Herawati 2007 Sumber: SNA X Makassar Pengaruh Independensi, mekanisme GCG dan kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan Independensi auditor, Corporate Governance, kualitas audit, integritas laporan keuangan Independensi dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. 53

J. Hipotesis