36 waktu dua minggu Alijoyo, 2003. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah
mengapa suatu perusahaan kelas dunia dapat mengalami hal yang sangat tragis dengan mendeklarasikan bangkrut justru setelah hasil audit keuangan
perusahaannya dinyatakan “wajar tanpa syarat” Alijoyo, 2003. Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. Lippo Tbk dan PT. Kimia Farma
Tbk juga melibatkan pelaporan keuangan financial reporting yang berawal dari terdeteksi adanya manipulasi Gideon, 2005.
Disini, Akuntan publik adalah pihak yang dianggap mampu menjembatani kepentingan pihak investor dan kreditor principal dengan pihak manajemen
agent dalam mengelola keuangan perusahaan. Sebagai perantara dalam kondisi yang transparan maka akuntan publik dituntut untuk tidak sekedar
sebagai pemeriksa laporan keuangan saja, tetapi juga harus mengungkapan fakta menyeluruh dari tingkah laku manajemen perusahaan dengan lebih
lengkap dan lebih banyak dibandingkan dengan yang biasa dilakukan dalam auditing tradisional agar menghasilkan kualitas audit yang baik.
D. Teori Personalitas Personality Theory
Personality berasal dari kata dalam bahasa Latin: Persona, yang berarti Mask
Topeng, dinamakan topeng karena kepribadian seseorang sebenarnya adalah suatu selubung atau tabir yang menutupi apa yang sebenarnya ada
dalam jiwa seseorang. Kepribadian yang ditampilkan sebenarnya adalah sesuatu yang telah “dimodifikasi” oleh individu sadar ataupun tak sadar agar
sesuai dengan harapan lingkungan Geoege Boeree, 1997.
37 Menurut Geoege Boeree 1997, Teori personality merupakan kontribusi
dari Sigmund Freud 1919, Anna Freud 1923, Alfred Adler 1965, Jean Piaget 1969, Gordon Allport 1968, Abraham Maslow 1970, dan George
Kelly 1971. Dari sekian banyak definisi tentang Personality, ada satu definisi yang mendekati atau menggambarkan secara keseluruhan seperti apa
Personality itu, yaitu yang dikemukakan oleh Gordon W.Allport 1968: “Personality is the dynamic organization within the individual of those
psychophysical systems that determine his unique adjustments to his environment
”. Menurut Gordon Allport 1968, Personality seseorang ditentukan oleh
tiga hal yang saling mendukung satu sama lain, dan merupakan satu kesatuan,
yakni: 1. Genetik: keturunan
2. Lingkungan: mulai dari budaya, lingkungan keluarga, sekolah, pergaulan. 3. Situasi: kepribadian seseorang bisa berubah pada situasi-situasi tertentu.
Idealnya seseorang akan memiliki kepribadian yang tidak jauh berbeda dengan leluhurnyaorang tuanya. Tetapi karena adanya pengaruh lingkungan
atau situasi tertentu, bukan tidak mungkin kepribadiannya berbeda dengan ciri kepribadian keluarganya
Geoege Boeree, 1997. Dari sekian banyak teori personality yang telah dipaparkan diatas, Ada
tiga teori kepribadian utama, yakni teori Freud, teori Neo Freud dan teori sifat
Geoege Boeree, 1997. Berikut perbedaan mendasar dari ketiga teori tersebut:
38
Tabel 2.2 Teori Personality
No Freud
Neo Freud SifatTrait
1. Dasar pemikiran: manusia memiliki
dorongan yang tidak disadari.
Dasar pemikiran: pembentukan dan
pengembangan kepribadian didasari
hubungan sosial Dasar Pemikiran:
kepribadian manusia bisa diukur menurut
karakteristik psikologis khusus yang disebut sifat.
2.
Kepribadian manusia dipengaruhi tiga
komponen. - Id, Dorongan
primitive dan sering dalam
bawah sadar
- Superego, rem yang
mengendalikan kekutan id
yang sering impulsif
- Ego, pengendalian diri
secara sadar Kepribadian manusia
digolongkan ke dalam tiga kelompok.
- Patuh compliant,
ingin mendekati orang lain, ingin disayang,
diperhatikan
- Agresif, ingin
menjauhi orang lain, ingin unggull dan
dikagumi.
- Lepas dari orang lain detached,
ingin kebebasan, mencukupi
kebutuhan sendiri, bebas dari kewajiban.
Manusia berbeda karena adanya sifat berbeda pada
setiap individu. Dilihat dari sifatnya. Manusia
bisa dikelompokan menjadi tiga:
- Keinovatifan, sejauh
mana seseorang menerima berbagai
pengalaman baru.
- Materialisme, yakni
kecenderungan manusia pada kepemilikan
duniawi.
- Etnosentrisme,
menerima atau menolaknya seseorang
terhadap sesuatu yang datang dari luar.
Sumber: Geoege Boeree, 1997.
Berdasarkan penelitian terdahulu, Lewis Goldberg 1977 mengusulkan suatu dimensi-lima model kepribadian, yang lebih dikenal dengan sebutan
“Big Five Personality Characteristics” http:everything2.com:
1. Extraversion: ramah dan berorientasi stimulus rangsangan dari luar vs tenang dan menghindari stimulus rangsangan dari luar.
39 2. Neuroticism:
bereaksi secara emosional, cenderung memiliki emosi negatif vs tenang, optimis
3. Agreeableness: ramah, bermufakat vs agresif, dominan, tidak
menyenangkan 4. Conscientiousness: patuh dan rapi vs secara spontan, dan tak dapat
dipercaya 5. Open to experience: terbuka bagi perubahan dan gagasan baru vs
tradisional dan mengorientasikan ke arah rutin. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor harus mengikuti standar audit
yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan serta kode etik akuntan Arens dan Elder, 2009:21. Dalam
kenyataan di lapangan, auditor banyak melakukan penyimpangan- penyimpangan terhadap standar audit dan kode etik. Perilaku ini diperkirakan
sebagai akibat dari karakteristik personal yang kurang bagus yang dimiliki seorang auditor. Dampak negatif dari perilaku ini adalah terpengaruhnya
kualitas audit secara negatif dari segi akurasi dan reliabilitas. Oleh sebab itu, personality seorang auditor sangat berperan dalam menentukan baik atau
tidaknya kualitas kerja audit yang dihasilkan
E. Karakteristik Personal Auditor