Analisis Regresi Berganda Uji Hipotesis

91 Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa sebaran data tidak membentuk pola yang jelas, titik-titik data menyebar di atas dan di bawahsekitar angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

Dalam pengolahan data, penelitian ini mengguanakan metode analisis regresi berganda dengan menggunakan uji t dan uji F, dimana dasar pengambilan keputusan adalah apabila signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sebaliknya jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak Santoso, 2003

a. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel-variabel bebas X1, X2 dan X3 dengan variabel terikat Y. Tabel 4.18 di bawah ini merupakan hasil uji regresi berganda: Tabel 4.18 Koefisien Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 27.229 8.809 3.091 .003 Karakteristi .302 .056 .540 5.427 .000 .902 1.108 Pengalam .474 .287 .159 1.650 .103 .959 1.042 Indpenden .125 .122 .102 1.020 .311 .900 1.111 a Dependent Variable: Kualitas Audit Sumber: Data primer diolah 92 Berdasarkan Tabel 4.18 tersebut maka model regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + e Y = 27,229 + 0,302 X 1 + 0,474 X 2 + 0,125 X 3 + e Hasil koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien konstanta adalah sebesar 27,229 mempunyai arti bahwa jika variabel dianggap konstan, maka nilai variabel kualitas audit akan konstan sebesar 27,229. Nilai 1 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 1 karakteristik personal auditor sebesar 0,302 mempunyai arti bahwa peningkatan karakteristik personal auditor eksternal sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi kenaikan pengaruh kualitas auditor sebesar 0,302 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. Kemudian nilai 2 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 2 pengalaman audit sebesar 0,474 mempunyai arti bahwa jika semakin tinggi atau menigkatnya pengalaman audit sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan pengaruh kualitas audit sebesar 0,474 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. Sedangkan nilai 3 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 3 yaitu independensi auditor sebesar 0,125 yang mempunyai arti bahwa jika terjadi peningkatan terhadap independensi auditor sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan pengaruh kualitas audit sebesar 0,125 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 93

b. Uji Koefisien Determinasi R²