65 peneliti akan menggunakan taraf nyata 5 kemudian peneliti akan
menggunakan SPSS 15.0 untuk menguji hipotesis tersebut.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang disusun dalam tinjauan pustaka, maka operasional variabel penelitian dapat dijabarkan
sebagai berikut: 1. Variabel Independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain Indriantoro Supomo, 2002:63. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen dirinci sebagai berikut:
a. Karakteristik Personal Auditor X
1
Karakteristik Personal adalah kualitas orang-orang yang memasuki organisasi dengan karakteristik-karakteristik tertentu yang akan
mempengaruhi perilaku mereka di tempat kerja. Ada tiga dimensi untuk mengukur variabel karakteristik personal auditor akuntan publik
yaitu: locus of control, self-esteem dan self-efficacy. Pengukuran dimensi locus of contorl menggunakan instrumen Paul E. Spector
1988 dengan 16 indikator. Pengukuran dimensi self-esteem menggunakan instrumen Rosenberg 1965 dengan 10 indikator.
Pengukuran dimensi self-efficacy menggunakan instrumen Gareth Jones 1986 dengan 4 indikator. Variabel ini digali dengan 30
pernyataan. Respon dari responden direkam dengan skala Likert dari mulai sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.
66 b. Pengalaman audit X
2
Pengalaman audit adalah pengalaman auditor dalam melakukan general audit.
Ada dua dimensi untuk mengukur variabel pengalaman audit yaitu: dimensi jangka waktu menekuni bidang audit dan dimensi
banyaknya penugasan audittemuan kasus yang pernah ditangani. Instrumen pengukuran
variabel ini menggunakan instrumen pengukuran variabel yang digunakan oleh Ida Suraida 2003. Variabel
ini digali dengan 2 pernyataan. Semua item pertanyaan diukur pada skala 1 sampai 5.
c. Independensi auditor X
3
Independensi Akuntan Publik adalah sikap yang diharapkan dari diri seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi
dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Ada tiga dimensi untuk mengukur variabel
independensi akuntan publik yaitu: 1 independensi dalam program audit, 2 independensi dalam verifikasi, dan 3 independensi dalam
pelaporan. Instrumen pengukuran variabel ini dikembangkan dari teori yang dikemukakan oleh Mautz dan Sharaf 1993. Variabel ini digali
dengan 11 pernyataan. Respon dari responden direkam dengan skala Likert dari mulai sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.
67 2. Variabel dependen, adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
oleh varibel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kualitas audit. Kualitas Audit adalah probabilitas dimana
seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Ada empat dimensi untuk
mengukur variabel kualitas audit yaitu: 1 kualitas teknis, 2 kualitas jasa, 3 hubungan auditor-klien, dan 4 independensi. Instrumen
pengukuran variabel ini dikembangkan oleh De Angelo 1981. Variabel ini digali dengan 10 indikator melalui 17 pernyataan. Respon dari
responden direkam dengan skala Likert dari mulai sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.
68
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Nama Variabel
Dimensi Indikator
Skala Pengukuran
Penugasan audit
Likert
Penyelesaian tugas
Likert
Realisasi penyelesaian tugas
Likert
Reaksi terhadap keputusan
Likert
Penugasan audit merupakan keberuntungan
Likert
Jumlah pendapatan merupakan faktor nasib
Likert
Mampu melaksanakan penugasan
Likert
Faktor koneksi dalam penugasan
Likert
Promosi jabatan
Likert
Faktor koneksi dan keahlian
Likert
Promosi jabatan terhadap penugasan audit
Likert
Peran relasi orang-orang berpengaruh
Likert
Peran nasib terhadap prestasi
Likert
Dampak pelaksanaan penugasan terhadap
penghargaan
Likert
Ekspektasi pengaruh tim audit terhadap pimpinan
Likert Locus of
control
Faktor keberuntungan terhadap penghasilan
Likert Puas pada diri sendiri
Likert Merasa sangat berguna
Likert Merasa Berkualitas
Likert Mampu melakukan kegiatan
Likert Tidak ada kebanggaan
Likert Merasa Tak Berguna
Likert
Karakteristik Personal
Auditor ξ
1
Rosenberg 1965;
Gareth Jones 1986
Self esteem
Merasa berguna Likert
69 Hormat pada diri sendiri
Likert Merasa gagal
Likert Sikap positif pada diri sendiri
Likert Mampu melakukan pekerjaan
Likert Kemampuan lebih dari kolega
Likert Pekerjaan lebih menantang
Likert Self -Esteem
Self-Efficacy
Pekerjaan yang memuaskan Likert
Jangka waktu audit
Lamanya pengalaman audit Rasio
Variabel Pengalaman
Audit ξ
2
Ida Suraida 2003
Jumlah penugasan
Banyaknya penugasan Rasio
Bebas dari intervensi manajerial
Likert Bebas intervensi prosedur
audit Likert
Independensi dalam
program audit
Bebas persyaratan Likert
Bebas mengakses data Likert
Dapat bekerja sama Likert
Bebas dari pengaruh manajerial
Likert Independensi
dalam verifikasi
Bebas dari kepentingan pribadi Likert
Bebas dari keinginan pribadi Likert
Bebas dari tekanan Likert
Menghindari kata menyesatkan Likert
Independensi Akuntan
Publik ξ
3
Mautz Sharaf 1993
Independensi dalam
pelaporan Bebas menggunakan
judgement Likert
Reputasi Likert
Kemampuan Likert
Jaminan Likert
Kualitas teknis,
Hubungan auditor-klien Likert
Empati Likert
Daya tanggap Likert
Kualitas jasa Jasa non-audit
Likert Keahlian
Likert Pengalaman
Likert Hubungan
auditor-klien Status
Likert
Kualitas Audit
η
2
De Angelo 1981
Independensi Obyektivitas
Likert
70
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN