Gambaran Umum Objek Penelitian
                                                                                seluruh  negeri.  Selain  layanan  tradisional  perbankan  untuk  bisnis  dan konsumen,  Bank  Danamon  Indonesia  dan  anak  perusahaan  menawarkan
Perbankan  Syariah  atau  Islam-disetujui,  kartu  kredit,  pembiayaan perdagangan,  dan  produk  keuangan  lainnya.  Bank  target  indiduals
berpenghasilan  rendah  mayoritas  penduduk  Indonesia,  wiraswasta,  dan usaha  sangat  kecil  lainnya.  Kekayaan  Singapura  Temasek  Holdings
danasovereign  kontrol  dua-pertiga  Bank  Danamon  Indonesia,  sehingga bank terbesar di Indonesia dikuasai asing.
5.  Bank International Indonesia Tbk. PT  Bank  Internasional  Indonesia  Tbk  BNII  bergerak  dalam
kegiatan  perbankan  domestik  dan  internasional  yang  menyediakan berbagai  layanan  keuangan  untuk  baik  perusahaan  nasional  dan  multi-
nasional,  perusahaan  ukuran  menengah,  usaha  kecil  dan  individu,  dan juga  perbankan  Syariah  untuk  pembiayaan,  penggalangan  dana,  dan
produk  jasa.  BNII  didirikan  15  Mei  1959.BNIIs  pelayanan  dan  fasilitas termasuk  perbankan  korporasi  corporate  advisory  menyediakan  dan
keuangan. 6.  Bank Kesawan Tbk.
Hampir  100  tahun  yang  lalu  yaitu  pada  tahun  1913  Khoe  Tjin Tek  dan  Owh  Chooi  Eng  mendirikan  NV  Chunghwa  Shangyeh  The
Chinese  Trading  Company  Limited  di  Medan,  sebagai  pendiri  beliau bertindak masing-masing sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama.
NV Chunghwa Shangyeh bergerak dalam bidang simpan pinjam keuangan  selain  juga  bergerak  di  bidang  perdagangan  umum.  Setelah
kemerdekaan  yaitu  pada  tahun  1958  NV  Chunghwa  Shangyeh  resmi melakukan  kegiatan  sebagai  Bank  Umum  dan  pada  tahun  1962  bentuk
usaha  berganti  menjadi  Perseroan  Terbatas  dengan  nama  PT  Bank Chunghwa  Shangyeh.  Pada  tahun  1965,  PT  Bank  Chunghwa  Shangyeh
berganti nama menjadi PT Bank Kesawan dan untuk lebih memantapkan posisi Bank maupun pengembangan usaha yang lebih baik, Kantor Pusat
Bank Kesawan direlokasi atau hijrah ke Jakarta pada tahun 1990. Tahun  1995,  Bank  Kesawan  memperoleh  persetujuan  menjadi
Pedagang  Valuta  Asing  dan  selanjutnya  pada  tahun  1996  mendapatkan izin  menjadi  Bank  Umum  Devisa  maupun  Bank  Persepsi,  yaitu  Bank
yang  dapat  menerima  pajak.Walaupun  pada  masa  krisis  ekonomi Indonesia  di  tahun  1998  Bank  Kesawan  masih  merupakan  salah  satu
Bank  yang  berhasil  masuk  dalam  kategori  “A”  berdasarkan  penilaian Bank Indonesia.
Pada  tahun  2000  terjadi  pergantian  pemegang  saham  di  PT Darmex Corporation  yang merupakan pemegang  saham  mayoritas Bank
Kesawan  dan  Bank  Kesawan  mengganti  Direkturnya  dengan  para Profesional.  Untuk  itu,  kinerja  tahun  2000  Bank  Kesawan  memperoleh
penghargaan  sebagai  salah  satu  “Bank  Berkinerja  Terbaik”  dalam beberapa kategori dari
majalah independen perbankan “InfoBank”. Pada tahun 2001 terjadi perubahan nama dari PT Darmex Corporation menjadi
PT Adhi Tirta Mustika. Pada tahun 2002 pula sistem operasional manual diganti menjadi „on-line‟ sistem di seluruh cabang Bank Kesawan. Bank
Kesawan  menjadi  Bank  Publik  pada  tahun  2002  dengan  Penawaran Saham  Umum  Perdana  sejumlah  78,8  juta  lembar  melalui  Bursa  Efek
Jakarta. Dalam penawaran umum saham ini dikeluarkan pula Waran Seri I dengan jangka waktu pelaksanaan di tahun 2003 sampai dengan 2005.
Tahun  2009  melakukan  penawaran  umum  terbatas  I  kepada  para pemegang  saham  dalam  rangka  penerbitan  hak  memesan  efek  terlebih
dahulu HMETD 7.  Bank Mandiri persero Tbk.
Bank  Mandiri  memiliki  mandat  untuk  perbankan  di  Indonesia. Bank  komersial  terbesar  di  negara  itu  dengan  aset,  Bank  Mandiri
melayani  konsumen  dan  bisnis  melalui  lebih  dari  900  kantor  dan beberapa  ATM  di  seluruh  Indonesia  2.800.  Bank  Mandiri  juga  pemberi
pinjaman  terbesar  di  Indonesia,  produk  dan  jasa  lainnya  meliputi pembiayaan  perdagangan,  perbankan  syariah,  dan  perbankan  investasi
melalui  anak  perusahaan  Mandiri  Sekuritas.AXA  kekayaan  dan asuransi.Pemerintah mengontrol dua pertiga dari saham Bank Mandiri.
8.  Bank Mayapada Tbk. Bank  mayapada  berdiri  pada  tanggal  10  Januari  1990,  Selama
tahun  2008  Bank  Mayapada  berhasil  meningkatkan  kinerjanya  di berbagai  bidang  antara  lain  memperluas  jaringan  kantor,  sumber  daya
manusia,  system  teknologi,  pengawasan,  menerapkan  prinsip  kehati-
hatian dalam menjalankan operasional bank dalam rangka meningkatkan Good  Corporate  Governance.  Secara  berkala  Dewan  Komisaris  dan
Direksi  melakukan  evaluasi  kinerja  manajemen  dan  mengevaluasi laporan  keuangan  serta  menetapkan  arah  kebijakan  agar  mampu
memenuhi  target  pencapaian  sesuai  dengan  rencana  bisnis  Bank,  yang selanjutnya  akan  dilaporkan  dalam  Rapat  Umum  Pemegang  Saham
Tahunan. Walaupun ditengah krisis ekonomi global yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang melambat, tekananinflasi dan meningkatnya
kurs  mata  uang  asing  terhadap  mata  uang  rupiah,  Bank  Mayapada  tetap dapat mempertahankan pertumbuhan bisnisnya  yang tercermin dari total
asset  pada  akhir  tahun  2008  mencapai  Rp5,5  triliun  dan  CAR  23,69 serta jumlah kantor mencapai 109 kantor.
9.  Bank Mega Tbk. Berawal  dari  sebuah  usaha  milik  keluarga  bernama  PT  Bank
Karman  yang  didirikan  pada  tahun  1969  berkedudukan  di  Surabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi PT Mega Bank dan
melakukan  relokasi  Kantor  Pusat  ke  Jakarta.  Seiring  dengan perkembangannya,  PT  Mega  Bank  pada  tahun  1996  diambil  alih  oleh
PARA  GROUP  PT  Para  Global  Investindo  dan  PT  Para  Rekan Investama. Untuk lebih meningkatkan citra PT Mega Bank, pada bulan
Juni  1997  melakukan  perubahan  logo  dengan  tujuan  bahwa  sebagai lembaga  keuangan  kepercayaan  masyarakat,  akan  lebih  mudah  dikenal
melalui logo perusahaan yang baru tersebut.
Dalam  rangka  memperkuat  struktur  permodalan  maka  pada tahun  yang  sama  PT  Bank  Mega  melaksanakan  Initial  Public  Offering
dengan  menawarkan  saham  kepada  masyarakat,  dengan  demikian sebagian  saham  PT  Bank  Mega  dimiliki  oleh  publik  dan  berubah
namanya menjadi PT Bank Mega Tbk. Saat ini Bank telah mendapatkan izin  dari  Bank  Indonesia  sebagai  Bank  Devisa  sehingga  memungkinkan
memperluas dan menjangkau bisnis yang lebih luas lagi. PT Bank Mega Tbk. yang bersemboyan “Mega Tujuan Anda” tumbuh dengan pesat dan
terkendali  serta  menjadi  lembaga  keuangan  ternama  yang  mampu disejajarkan  dengan  bank-bank  terkemuka  di  Asia  Pasifik  dan  telah
mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi baik di tingkat nasional, regional maupun internasional.
Dalam  upaya  mewujudkan  kinerja  sesuai  dengan  nama  yang disandangnya,
PT Bank
Mega Tbk.
Berpegang pada
azas profesionalisme,  keterbukaan  dan  kehati-hatian  dengan  struktur
permodalan  yang  kuat  serta  produk  dan  fasilitas  perbankan  terkini. Dengan  visi  “Menjadi  Kebanggaan  Bangsa”,  PT  Bank  Mega  Tbk.
merealisasikan  berbagai  strategi  Perusahaan  sehingga  dapat  tumbuh  dan berkembang  dengan  pesat.Dalam  perjalanan  usaha  selanjutnya,
Perusahaan terus meningkatkan fasilitas produk dan kualitas layanan agar dapat  bersaing dan sejajar dengan bank-bank terkemuka lainnya di  Asia
Pasifik.Atas  penilaian  kinerja  yang  telah  dicapai,  Bank  Mega  berhasil
meraih  beberapa  prestasi  dan  penghargaan  baik  di  tingkat  nasional, regional maupun internasional.
10.  Bank Negara Indonesia Tbk. Berdiri  sejak  1946,  BNI  yang  dahulu  dikenal  sebagai  Bank
Negara  Indonesia, merupakan bank pertama  yang didirikan dan dimiliki oleh  Pemerintah  Indonesia.  Bank  Negara  Indonesia  mulai  mengedarkan
alat pembayaran resmi pertama  yang dikeluarkan Pemerintah  Indonesia, yakni  ORI  atau  Oeang  Republik  Indonesia,  pada  malam  menjelang
tanggal  30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga  kini,  tanggal  tersebut  diperingati  sebagai  Hari  Keuangan
Nasional,  sementara  hari  pendiriannya  yang  jatuh  pada  tanggal  5  Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul  penunjukan  De  Javsche  Bank  yang  merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949,
Pemerintah  membatasi  peranan  Bank  Negara  Indonesia  sebagai  bank sirkulasi  atau  bank  sentral.  Bank  Negara  Indonesia  lalu  ditetapkan
sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank  Negara  Indonesia  diubah  menjadi  bank  komersial  milik
pemerintah.Perubahan ini melandasi pelayanan  yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.
Sejalan  dengan  keputusan  penggunaan  tahun  pendirian  sebagai bagian  dari  identitas  perusahaan,  nama  Bank  Negara  Indonesia  1946
resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara  Indonesia  lebih  dikenal  sebagai  BNI  46.  Penggunaan  nama
panggilan yang lebih mudah diingat - Bank BNI - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.
Tahun  1992,  status  hukum  dan  nama  BNI  berubah  menjadi  PT Bank  Negara  Indonesia  Persero,  sementara  keputusan  untuk  menjadi
perusahaan  publik  diwujudkan  melalui  penawaran  saham  perdana  di pasar  modal  pada  tahun  1996.  Kemampuan  BNI  untuk  beradaptasi
terhadap  perubahan  dan  kemajuan  lingkungan,  sosial-budaya  serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang
berkelanjutan  dari  masa  ke  masa.Hal  ini  juga  menegaskan  dedikasi  dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.
Pada  tahun  2004,  identitas  perusahaan  yang  diperbaharui  mulai digunakan  untuk  menggambarkan  prospek  masa  depan  yang  lebih  baik,
setelah  keberhasilan  mengarungi  masa-masa  yang  sulit.  Sebutan  Bank BNI  dipersingkat  menjadi  BNI,  sedangkan  tahun  pendirian  -  46  -
digunakan  dalam  logo  perusahaan  untuk  meneguhkan  kebanggaan sebagai  bank  nasional  pertama  yang  lahir  pada  era  Negara  Kesatuan
Republik  Indonesia.  Berangkat  dari  semangat  perjuangan  yang  berakar pada  sejarahnya,  BNI  bertekad  untuk  memberikan  pelayanan  yang
terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.
11.  Bank NISP Tbk. PT  Bank  NISP  Tbk,  yang  kini  menjadi  PT  Bank  OCBC  NISP
Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan di Bandung pada  tanggal  4  April  1941  dengan  nama  NV.  Nederlandsch  Indische
Spaar  En  Deposito  Bank.  Sejak  awal  berdirinya,  Bank  NISP  terus berkembang menjadi bank yang solid dan handal dengan fokus pelayanan
kepada  segmen  usaha  kecil  dan  menengah  UKM.  Bank  NISP mendapatkan statusnya sebagai bank umum pada tahun 1964, kemudian
menjadi  bank  devisa  pada  tahun  1990  dan  mencatatkan  sahamnya  di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994.
Pada akhir 1998, Bank NISP berhasil keluar dari krisis financial yang  melanda  Asia  dan  juga  krisis  perbankan  Indonesia  tanpa
memerlukan  program  rerekapitalisasi  Pemerintah.Bahkan,  Bank  NISP menjadi  bank  pertama  yang  memberikan  pinjaman  konsumer  secara
intensif  melalui  kredit  pemilikan  rumah,  KPR  Merdeka,  tahun  1999. Inisiatif  ini  membuka  jalan  bagi  Bank  NISP  untuk  tumbuh  pesat  di  era
milenium baru, dimana jumlah aktiva Bank meningkat dari Rp 2,7 triliun tahun 1998 hingga Rp 29 trilion di akhir tahun 2007. Selain itu, sebagai
bukti  keberhasilannya,  pada  tahun  2006,  Bank  NISP  memindahkan kantor  pusatnya  dari  Bandung  ke  Jakarta  dan  menempati  kantor  pusat
baru,  Bank  NISP  Tower,  di  kawasan  segitiga  emas,  Jakarta.  Pada  akhir tahun 2008, OCBC Bank-Singapura adalah pemegang saham pengendali
dengan  memiliki  74,73  saham  Bank  NISP  melalui  beberapa  akuisisi
sejak tahun 2004. Dengan dukungan OCBC Bank-Singapura, Bank NISP melakukan berbagai perbaikan dan pengembangan untuk dapat mencapai
status  sebagai  Bank  Nasional  sesuai  Arsitektur  Perbankan  Indonesia API  dan  Bank  Swasta  Terbesar  Ke-5  di  Indonesia  di  luar  Bank
Pemerintah dan Bank Asing pada tahun 2013. Untuk  lebih  mengoptimalkan  hubungan  dengan  OCBC  Bank
Singapura,  maka  Bank  NISP  merubah  namanya  menjadi  PT.  Bank OCBC  NISP  Tbk.  Dengan  perubahan  ini,  maka  Bank  NISP  menjadi
sangat  melekat  dengan  OCBC  Bank  sebagai  salah  satu  bank  terbesar  di Asia.  Hal  ini  juga  merupakan  komitmen  besar  OCBC  Bank  Singapura
untuk terus mendukung perkembangan Bank OCBC NISP. Dengan nama dan  brand  yang  baru,  Bank  OCBC  NISP  akan  terus  konsisten  dengan
komitmennya  memberikan  pelayanan  terbaik  bagi  para  nasabah  dan stakeholders  lainnya,  termasuk  menjalankan  fungsi  tanggung  jawab
sosial dan menjalankan prinsip Tata Kelola Perusahaan. Profil pemegang saham  pengendali:  OCBC  Bank  Singapura  OCBC  Bank  Singapura
merupakan  bank  lokal  tertua  di  Singapura,  dengan  jaringan,  kantor perwakilan  serta  perusahaan  afiliasi  di  15  negara  dan  teritori  termasuk
Singapura,  Malaysia,  Indonesia,  Cina,  Hong  Kong,  Brunei,  Jepang, Australia,  Inggris  dan  Amerika.  Anak  perusahaan  OCBC  Bank,  Great
Eastern  Holding,  adalah  grup  asuransi  terbesar  di  Singapura  dan Malaysia  dalam  hal  aset  dan  pangsa  pasar.Sedangkan  anak  perusahaan
yang  bergerak  di  bidang  manajemen  aset,  Lion  Global,  adalah
perusahaan manajemen
investasi swasta
terbesar di
Asia Tenggara.Informasi selengkapnya dapat diakses di www.ocbc.com.
12.  Bank Nusantara Parahyangan Tbk. PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk berkedudukan di Bandung
dan  berkantor  pusat  di  Jalan  Ir.  Juanda  No.  95,  Bandung  -  40132, Indonesia,  didirikan  berdasarkan  Akta  Pendirian  No.  47,  tanggal  18
Januari 1972, yang dibuat dihadapan Komar Andasasmita, SH, Notaris di Bandung.  Bank  BNP  semula  didirikan  dengan  nama  PT.  Bank  Pasar
Karya Parahyangan yang berorientasi bisnis pada usaha retail, kemudian pada  bulan  Juli  1989  ditingkatkan  statusnya  menjadi  Bank  Umum
Nasional  dengan  harapan  dapat  meningkatkan  pelayanan  jasa perbankannya lebih luas dan dapat membidik sektor ekonomi yang lebih
besar  lagi,  sekaligus  berganti  nama  menjadi  PT  Bank  Nusantara Parahyangan.  Pada  Agustus  1994  guna  melengkapi  ragam  transaksi  dan
akses  perdagangan  yang  lebih  luas  khususnya  untuk  mengakomodir transaksi  valuta  asing  dan  perdagangan  luar  negeri  melalui  transaksi
ekspor  dan  impornya,  maka  Bank  BNP  dilengkapi  dengan  ijin  sebagai Bank Devisa. Pada tahun 2000 berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal
15  September  2000,  Bank  BNP  mengubah  status  perusahaan  menjadi perusahaan  publik  terbuka  dengan  menawarkan  50.000.000  saham
biasa kepada masyarakat dengan harga nominal per lembar saham Rp500 disertai  dengan  penerbitan  waran  sejumlah  20.000.000  lembar  yang
dicatatkan  pada  Bursa  Efek  Jakarta  tanggal  10  Januari  2001,  sehingga jumlah saham beredar saat itu menjadi sebanyak 150.000.000 saham.
13.  Bank Permata Tbk. Bank  Permata  dibentuk  sebagai  hasil  merger  dari  5  bank  di
bawah  pengawasan  Badan  Penyehatan  Perbankan  Nasional  BPPN, yakni  PT  Bank  Bali  Tbk,  PT  Bank  Universal  Tbk,  PT  Bank  Prima
Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot pada tahun 2002. Di tahun  2004,  Standard  Chartered  Bank  dan  PT  Astra  International  Tbk
mengambil  alih  BankPermata  dan  memulai  proses  transformasi  secara besar-besaran
didalam organisasi.
Selanjutnya, sebagai
wujud komitmennya  terhadap  BankPermata,  kepemilikan  gabungan  pemegang
saham utama ini meningkat menjadi 89,01 pada tahun 2006. Kombinasi  unik  dari  kedua  pemegang  saham  strategis
merupakan  salah  satu  kekuatan  utama  BankPermata.PT  Astra International  Tbk  merupakan  perusahaan  Indonesia  yang  besar  dan
memiliki  pengalaman  kuat  di  pasar  domestik.Standard  Chartered  Bank dengan  keahlian  dan  pengalaman  global  terkemuka  yang  dimilikinya
menjadikan BankPermata berada dalam posisi yang unik. Dan  saat  ini  Bank  Permata  telah  berkembang  menjadi  sebuah
bank  swasta  utama  yang  menawarkan  produk  dan  jasa  inovatif  serta komprehensif  terutama  disisi  delivery  channel-nya  termasuk  Internet
Banking  dan  Mobile  Banking.BankPermata  memiliki  aspirasi  untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di
segmen  Konsumer  dan  Komersial.  Melayani  sekitar  1,9  juta  nasabah  di 55 kota di  Indonesia, PermataBank memiliki 278 cabang  termaksuk 10
cabang  Syariah  dan  631  ATM  dengan  akses  tambahan  di  lebih  dari 40.000  ATM  VisaPlus,  Visa  Electron,  MC,  Alto,  ATM  Bersama  dan
ATM Prima Pengakuan  terkini  atas  pencapaian  PermataBank  adalah
Penghargaan dari Bisnis Indonesia Award sebagai bank nasional terbaik tahun  2010,  The  Most  Profitable  and  The  Most  Efficient  Syariah  Unit
2009  dalam  The  Islamic  Award  Nite  2010,  The  Asian  Banker  Sebagai Bank  dengan  Cash  Management  Terbaik  di  Indonesia  2010,  The  Most
Prestigious Carre dalam CCSLs Annual Call Center Award 2010 selama lima  kali  berturut-turut,  peringkat  pertama  Annual  Report  Award  2008
untuk  kategori  listed  private  bank  dan  juara  umum  “Annual  Report Award  2008  untuk  seluruh  kategori,  peringkat  pertama  terbaik  e-
Company  Award  2008  untuk  seluruh  kategori,  Corporate  Governance Award  untuk  kategori  Best  Equitable  Treatment  of  Shareholders  dari
Business Review, Asosiasi Emiten Indonesia dan IICD, posisi kedua The Best CEO in Asia Best  Managed Companies dan delapan besar The Best
Corporate  Governance  in  Asia  Best  Managed  Companies  dari  Finance Asia  Magazine,  Banking  Service  Excellence  Awards  2009  10
konvensional  dan  7  syariah  dari  MRI    InfoBank,  Penghargaan  dari MURI  untuk  Nabung  Serentak  di  12  kota  bagi  pelajar,  The  Prestigious
Service  Quality  Diamond  Award  2009  dari  Carre-Center  for  Service
Satisfaction    Loyalty  CCSL  Marketing  Magazine  dan  Banking Efficiency Award 2009 dari Bisnis Indonesia.
14.  Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Pada  awalnya  Bank  Rakyat  Indonesia  BRI  didirikan  di
Purwokerto,  Jawa  Tengah  oleh  Raden  Aria  Wirjaatmadja  dengan namaHulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank
Bantuan  dan  Simpanan  Milik  Kaum  Priyayi  yang  berkebangsaan Indonesia pribumi. Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian
dijadikan  sebagai  hari  kelahiran  BRI.  Berdasarkan  Undang-Undang  No. 14  tahun  1967  tentang  Undangundang  Pokok  Perbankan  dan  Undang-
undang  No.  13  tahun  1968  tentang  Undang-undang  Bank  Sentral,  yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan
Bank  Negara  Indonesia  Unit  II  Bidang  Rular  dan  Ekspor  Impor dipisahkan  masing-masing  menjadi  dua  Bank  yaitu  Bank  Rakyat
Indonesia  dan  Bank  Ekspor  Impor  Indonesia.  Selanjutnya  berdasarkan Undang-undang  No.  21  tahun  1968  menetapkan  kembali  tugastugas
pokok  BRI  sebagai  Bank  Umum.  Sejak  1  Agustus  1992  berdasarkan Undang-undang  Perbankan  No.  7  tahun  1992  dan  Peraturan  Pemerintah
RI  No.  21  tahun  1992  status  BRI  berubah  menjadi  PT  Bank  Rakyat Indonesia  Persero  yang  kepemilikannya  masih  100  di  tangan
Pemerintah.  PT  BRI  Persero  yang  didirikan  sejak  tahun  1895 didasarkan  pelayanan  pada  masyarakat  kecil  sampai  sekarang  tetap
konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan
pengusaha  kecil.  Hal  ini  antara  lain  tercermin  pada  perkembangan penyaluran  KUK  Kredit  Usaha  Kecil  pada  tahun  1994  sebesar
Rp6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp8.231,1 milyar pada tahun 1995  dan  pada  tahun  1999  sampai  dengan  bulan  September  sebesar
Rp20.466  milyar.  Seiring  dengan  perkembangan  dunia  perbankan  yang semakin  pesat  maka  sampai  saat  ini  PT  Bank  Rakyat  Indonesia
PERSERO  mempunyai  Unit  Kerja  yang  berjumlah  4.447  buah,  yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi
SPI, 170 Kantor CabangDalam Negeri, 145 Kantor Cabang Pembantu, 1  Kantor  Cabang  Khusus,  1  New  York  Agency,  1  Caymand  Island
Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil  Bank,  193  P.POINT,  3.705  BRI  UNIT  dan  357  Pos  Pelayanan
Desa. 15.  Bank Swadesi Tbk.
Keberadaan  Bank  Swadesi  berawal  dari  sebuah  bank  pasar bernama Bank Pasar Swadesi yang berdiri pada tahun 1968 di Surabaya.
Pada tahun 1984, kepemilikan Bank diambil alih oleh Keluarga Chugani yang  menumbuh-kembangkan  bank  ini  sehingga  pada  tanggal  2
September  1989,  Bank  Swadesi  secara  resmi  beroperasi  menjadi  Bank Umum dengan nama PT Bank Swadesi. Pada tahun 1990, Bank Swadesi
melakukan  penggabungan  usaha  merger  dengan  PT  Bank  Perkreditan Rakyat  Panti  Daya  Ekonomi  yang  berkedudukan  di  Surakarta  untuk
dapat  membuka  kantor  cabang  di  Jakarta  dan  setelah  memperoleh  ijin
dari Bank Indonesia, pada tahun 1992 Bank Swadesi menjalankan usaha sebagai pedagang valuta asing.
Proses  tumbuh  dan  berkembang  ini  terns  berlanjut  dibawah kepemilikan  dan  manajemen  yang  baru  dan  pada  tanggal  11  November
1994 Bank Swadesi mendapatkan peningkatan status dari Bank Indonesia dan secara resmi beroperasi menjadi Bank Devisa, Dengan status devisa
ini  semakin  memperkokoh  posisi  Bank  Swadesi  sebagai  lembaga kepercayaan  yang  memberikan  jasa  dan  layanan  perbankan  yang  lebih
beragam sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dalam upaya pengembangan usaha dan sekaligus untuk mendekatkan diri pada sentra bisnis nasional,
pada  tahun  1995  dilakukan  pemindahan  Kantor  Pusat  dari  Surabaya  ke Jakarta.Konsistensi  pada  komitmen  untuk  terus  berkembang  dan
memberikan yang terbaik dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian, telah  menjadi  bukti  keberhasilan  Bank  Swadesi  daiam  melewati  masa-
masa sulit
ditengah krisis
multidimensi yang
melanda Indonesia.Berdasarkan  hasil  due  diligence  yang  dilakukan  oleh  pihak
independent. Bank Swadesi termasuk dalam kategori bank A sehingga tidak perlu masuk dalam program rekapitalisasi.
Sebagai  langkah  strategis  untuk  mengantisipasi  perkembangan perbankan dimasa mendatang, khususnya dalam aspek permodalan, pada
tahun 2002 Bank Swadesi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan tercatat sebagai lembaga perbankan ke-22 yang go public. Sejalan
dengan  program  kegiatan  Arsitektur  Perbankan  Indonesia  API,  Bank
Swadesi  telah  memenuhi  kriteria  sebagai  Bank  Fokus  dengan  modal minimal Rp100 miliar dan dengan kondisi permodalan yang cukup akan
memberikan  keunggutan  kompetitif  bagi  Bank  Swadesi  dalam memanfaatkan segala peluang yang ada. Sampai akhir tahun 2007, Bank
Swadesi telah mengembangkan Jaringan operasional di dua kota terbesar di Indonesia yaitu Jakarta dan Surabaya dengan Jaringan unit kerja terdiri
dari 4 Kantor Cabang, 5 Kantor Cabang Pembantu,  5 Kantor Kas dan 1 unit  mobil  kas  keliling.  Berpedoman  pada  visi  dan  misi  yang  baru,
komitmen unluk memberikan yang terbaik dan penerapan prinsip kehati- hatian, Bank Swadesi bertekad untuk memberikan jasa dan layanan yang
terbaik bagi masyarakat dan pembangunan perekonomian Indonesia. Untuk dapat mewujudkan Visi, Misi dan sekaligus memperkuat
posisinya  dipeta  perbankan  nasional,  Bank  Swadesi  memandang  perlu untuk menjalin aliansi strategis dengan mengundang investor  yang kuat.
Upaya  tersebut  direalisasikan  dengan  penandatanganan  Akta  Akuisisi antara pemegang saham mayoritas Bank Swadesi dengan Bank Of India
terkait  dengan  pengambilalihan  saham  sebanyak  235.600.000  lembar saham  atau  yang  mewakili  76  dari  keseluruhan  saham  Bank  Swadesi
pada tanggal 22 Juni 2007. Dengan demikian secara resmi Bank of India telah  menjadi  pemegang  saham  mayoritas  dan  mengambil  alih
pengendalian  Bank  Swadesi.  Dengan  dukungan  Bank  of  India,  Bank Swadesi kedepan diharapkan akan terus membangun fondasi yang kokoh
untuk mencapai kinerja terbaik dengan pertumbuhan  yang berkelanjutan
melalui  alih  pengetahuan  dan  teknologi,  penempatan  individu  dan meningkatkan modal pada saat dibutuhkan. Bank of India, sebagai bank
yang telah berusia 100 tahun dan memiliki 25 kantor cabang diluar negeri yang meliputi: USA, United Kingdom,  Channel  Islands, France,  Kenya,
Singapore,  Indonesia,  Hongkong,  West  Indies,  Japan,  China.  Vietnam, South  Africa,  serta  2.718  kantor  cabang  di  seluruh  India,  memberikan
keyakinan  kepada  Bank  Swadesi  untuk  tumbuh  dan  berkembang  serta dapat berperan diperbankan nasionai maupun internasional.
16.  Bank Victoria International Tbk. Tahun 1992, PT Bank Victoria International didirikan di Jakarta.
Tahun 1994 PT Bank Victoria International memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk beroperasi sebagai Bank Umum dan
mulai  beroperasi  secara  komersil.  Tahun  1997,  PT  Bank  Victoria International  memperoleh  ijin  dari  Bank  Indonesia  sebagai  Pedagang
Valuta  Asing.  1999  PT.  Bank  Victoria  International,  Tbk  pada  bulan Juni,  memperoleh  pernyataan  efektif  dari  Ketua  Badan  Pengawas  Pasar
Modal  Bapepam  untuk  melakukan  penawaran  umum  kepada masyarakat sebanyak 250.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai
nominal  dan  harga  penawaran  sebesar  Rp100  per  Saham  dan  sebanyak- banyaknya  80.000.000  Waran  Seri  I  yang  menyertai  Saham  Biasa  Atas
Nama melalui pasar modal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
PT  Bank  Victoria  International,  Tbk  pada  bulan  Desember, memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
Bapepam  untuk  melakukan  penawaran  Obligasi  Bank  Victoria  I tahun2000
kepada masyarakat
sebanyak-banyaknya sebesar
Rp100.000.000.000. Pada maret 2000, seluruh obligasi Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya.
PT  Bank  Victoria  International,  Tbk  pada  bulan  Agustus, memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
Bapepam  untuk  melakukan  Penawaran  Umum  Terbatas  I  kepada  para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu  HMETD,  Pada  bulan  November,  dari  jumlah  saham  yang ditawarkan  sebanyak-banyaknya  614.000.000  Saham,  jumlah  yang
diambil  oleh  Pemegang  saham  yang  berhakpemegang  Sertifikat  Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 100.000.000 saham. 2003
PT  Bank  Victoria  International,  Tbk  pada  bulan  Februari,  memperoleh pernyataan  efektif  dari  Ketua  Badan  Pengawas  Pasar  Modal  Bapepam
untuk  melakukan  Penawaran  Umum  Terbatas  II  kepada  para  pemegang saham dalam penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD
sebanyak-banyaknya 705.243.360 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 per saham dan yang ditawarkan dengan harga Rp100 per
saham  dan  sebanyak-banyaknya  sejumlah  423.146.616  Waran  Seri  III yang  menyertai  Saham  Biasa  Atas  Nama  melalui  pasar  modal  sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pada bulan April, dari jumlah saham yang ditawarkan sebanyak- banyaknya  705.243.360  Saham,  jumlah  yang  diambil  oleh  Pemegang
saham  yang  berhakpemegang  Sertifikat  Bukti  Hak  Memesan  Efek Terlebih  Dahulu  sebanyak  400.000.000  saham.  Pada  bulan  desember
2004, sejumlah 1.258.585.426 saham Bank Victoria telah dicatatkan pada Bursa  Efek  Jakarta.  2005  Pada  bulan  Maret,  PT.  Bank  Victoria
International,  Tbk  melakukan  pelunasan  awal  call  option  atas  seluruh pokok obligasi dengan harga perolehan 100.
Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan Objek Penelitian
No. Nama Perusahaan
Kode Emiten
1 Bank Artha Graha International Tbk.
INPC 2
Bank Bumiputera Indonesia Tbk. BBAP
3 Bank Central Asia Tbk.
BBCA 4
Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN
5 Bank International Indonesia Tbk.
BNII 6
Bank Kesawan Tbk. BKSW
7 Bank Mandiri persero Tbk.
BMRI 8
Bank Mayapada Tbk. MAYA
9 Bank Mega Tbk.
MEGA 10
Bank Negara Indonesia Tbk. BBNI
11 Bank NISP Tbk.
NISP 12
Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP
13 Bank Permata Tbk.
BNLI 14
Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. BBRI
15 Bank Swadesi Tbk.
BSWD 16
Bank Victoria International Tbk. BVIC
Sumber : idx.co.id