stakeholder, yaitu stockholder, karyawan, masyarakat, pemasok dan pemerintah dalam bentuk pelaporan pertanggungjawaban sosial.
Akuntansi pertanggungjawaban
sosial Social
Responsibility Accounting merupakan proses seleksi variabel-variabel kinerja sosial tingkat
perusahaan, ukuran dan prosedur pengukuran, yang secara sistematis mengembangkan informasi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja
sosial perusahaan dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik, baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Akuntansi pertanggungjwaban sosial dapat memberikan informasi mengenai sejauh mana organisasi atau perusahaan memberikan kontribusi positif
maupun negatif terhadap kualitas hidup manusia dan lingkungannya Pengungkapan secara sederhana dapat diartikan sebagai pengeluaran
informasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengungkapan, yaitu: 1 untuk siapa informasi didisclosure?, 2 apa tujuan informasi tersebut?, 3
berapa banyak informasi yang harus didisclosure? Hendriksen, 2001. Adequate disclosure mengandung arti disclosure yang minimal harus
ada sehingga laporan tidak menyesatkan. Fair disclosure menyatakan tujuan- tujuan etis untuk memberikan perlakuan yang sama bagi semua pembaca
potensial. Full disclosure berarti penyajian semua informasi yang relevan. Bagi beberapa orang, full disclosure berarti penyajian informasi secara
melimpah, sehingga disclosure menjadi tidak tepat. Informasi yang terlalu melimpah akan menyembunyikan informasi yang penting dan membuat
laporan keuangan diintepretasikan. Namun demikian, disclosure yang tepat
atas informasi yang penting bagi investor dan pemakai laporan lainnya harus disajikan dengan adequate, fair, full. Tidak ada perbedaan riil di antara ketiga
konsep tersebut bila mereka digunakan dalam konteks yang tepat Sudarmadji, 2007.
B. Prinsip, Model, dan Tipe Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah triple
bottom lines, yaitu profit, people dan planet. Porter, 2002: 5 dalam Majalah Bisnis dan CSR, 2008.
1. Profit. Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan
ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang. 2. People. Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan
manusia. Beberapa perusahaan mengembangkan program CSR seperti pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana
pendidikan dan kesehatan, penguatan kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan ada perusahaan yang merancang berbagai skema perlindungan sosial bagi
warga setempat. 3. Plannet. Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan
keragaman hayati. Beberapa program CSR yang berpijak pada prinsip ini biasanya berupa penghijauan lingkungan hidup, penyediaan sarana air
bersih, perbaikan permukiman, pengembangan pariwisata ekoturisme.
Sedikitnya ada empat model atau pola tanggung jawab sosial perusahaan yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di Indonesia, yaitu
Majalah Bisnis dan CSR, 2008: 1. Keterlibatan langsung.
Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan
ke masyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti
corporate secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation.
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau
groupnya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju. Biasanya, perusahaan
menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan
perusahaan diantaranya adalah Yayasan Coca Cola Company, Yayasan Rio Tinto perusahaan pertambangan, Yayasan Dharma Bhakti Astra,
Yayasan Sahabat Aqua, GE Fund. 3. Bermitra dengan pihak lain.
Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosialorganisasi non-pemerintah NGOLSM, instansi pemerintah,
universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam
melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga sosialOrnop yang bekerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain
adalah Palang Merah Indonesia PMI, Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia YKAI, Dompet Dhuafa; instansi pemerintah Lembaga Ilmu
Pengetahuan IndonesiaLIPI, Depdiknas, Depkes, Depsos; universitas UI, ITB, IPB; media massa DKK Kompas, Kita Peduli Indosiar.
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium. Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu
lembaga social yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah
perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang
mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang
disepakati bersama. Proses pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui beberapa
tahapan mulai dari menentukan populasi atau kelompok sasaran, mengidentifikasi masalah dan kebutuhan kelompok sasaran, merancang
program kegiatan dan cara-cara pelaksanaannya, menentukan sumber pendanaan, menentukan dan mengajak pihak-pihak yang akan dilibatkan,
melaksanakan kegiatan atau mengimplementasikan program, hingga memonitor dan mengevaluasi kegiatan.
Karlina 2009:21
Kegiatan-kegiatan pemberdayaan
biasanya dilakukan secara berkelompok dan terorganisir dengan melibatkan beberapa
strategi seperti pendidikan dan pelatihan keterampilan hidup life skills, ekonomi produktif, perawatan sosial, penyadaran dan pengubahan sikap dan
perilaku; advokasi: pendampingan dan pembelaan hak-hak klien; aksi sosial: sosialisasi, kampanye, demonstrasi, kolaborasi, kontes; atau pengubahan
kebijakan publik agar lebih responsif terhadap kebutuhan kelompok sasaran. Berbeda dengan kegiatan bantuan sosial karitatif yang dicirikan oleh
adanya hubungan “patron-klien” yang tidak seimbang, maka pemberdayaan
masyarakat dalam program Community Development didasari oleh pendekatan yang partisipatoris, humanis dan emansipatoris yang berpijak pada beberapa
prinsip sebagai berikut: 1. Bekerja bersama berperan setara.
2. Membantu rakyat agar mereka bisa membantu dirinya sendiri dan orang lain.
3. Pemberdayaan bukan kegiatan satu malam. 4. Kegiatan diarahkan bukan saja untuk mencapai hasil, melainkan juga agar
menguasai prosesnya.
C. Alasan Pengungkapan Sosial
Desakan dunia internasional agar manajemen perusahaan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap konsekuensi-konsekuensi sosial
lingkungan dalam proses pengambilan keputusan bisnis telah muncul sejak
dekade 1960-an. Tekanan-tekanan tersebut mendorong munculnya sejumlah usulan yang bertujuan untuk mengembangakan dan mengaplikasian metode-
metode pengukuran dan penilaian akuntansi, dan pengendalian kinerja sosial lingkungan perusahaan yang lebih baik dengan memperhatikan masalah-
masalah yang menjadi perhatian publik Hackston dan Milne, 1996 dalam Retno Anggraini, 2006:10. Salah satu usulan yang diajukan adalah bahwa
profesi akuntansi perlu pengembangan kapasitas akuntansi accounting capacity yaitu teori-teori, kriteria dan metologi untuk mengukur dan
melaporkan beberapa aspek kinerja sosial perusahaan. Tujuanya adalah agar perusahan- perusahaan dapat mengungkapkan lebih banyak informasi yang
berkenaan dengan masalah-masalah kinerja sosial ekologis mereka kepada publik.
Pengungkapan kinerja sosial pada laporan tahunan perusahaan seringkali dilakukan secara sukarela oleh perusahaan. Menurut Henderson dan
Peirson, adapun alasan-alasan perusahaan mengungkapan kinerja sosial secara sukalera Henny dan Murtanto, 2001:27 antara lain:
1. Internal decision making: manajemen membutuhkan informasi untuk menentukan efektivitas dari informasi sosial tertentu dalam mencapai
tujuan sosial perusahaan. Data harus tersedia agar biaya dari pengungkapan tersebut dapat diperbandingkan dengan manfaatnya bagi
perusahaan. Walaupun hal ini sulit diidentifikasi dan diukur namun analisis secara sederhana lebih baik daripada tidak sama sekali.