Perumusan Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Pusat Referensi Pasar Modal Capital Market Reference Center dengan mengambil data keuangan perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2007- 2009. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan perbankan dan menghitung kinerja perbankan berdasarkan rasio CAMEL. Pemilihan populasi dalam penelitian ini dikarenakan penerapan Corporate Social Responsibility dalam industri perbankan merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan perbankan merupakan jenis industri yang tergantung pada stakeholdersnya.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dalam penelitian ini data laporan tahunan diperoleh dengan mengunjungi Pusat Referensi Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia dan mengunjungi website http:idx.co.id. Periode populasi penelitian mencakup data obyek penelitian menggunakan Laporan Tahunan Annual Report sebagai sampel tahun 2007-2009. Sampel perusahaan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling adalah pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti Hamid, 2005:24. Dengan metode purposive sampling sampel dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik dengan kriteria sampel yaitu : 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009 dan konsisten listing selama periode 2007-2009. 2. Perusahaan perbankan yang mempublikasikan annual report untuk tahun buku 2007-2009. 3. Perusahaan perbankan yang mempublikasikan mengungkapkan laporan pertanggungjawaban sosial untuk tahun buku 2007-2009.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan penggabungan data pooling data. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan Indriantoro dan Supomo, 2002. Sedangkan tipe data sekunder yang digunakan adalah data eksternal dan pengambilan data berupa laporan keuangan tahunan annual report perusahaan perbankan yang go public yang terdaftar di BEI diperoleh dari situs www.idx.co.id, dan dengan mendatangi Pusat Referensi Pasar Modal Capital Market Reference Center.

D. Metode Analisis

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian variabel-variabel menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan bantuan perangkat lunak SPSS 17. Untuk membahas permasalahan yang diteliti, penelitian ini menggunakan metode content analysis yaitu metode analisis data melalui teknik observasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari satu dokumen Indroantoro dan Supomo, 2002: 159 Rajafi dan Irianto, 2007. Dengan menggunakan instrumen penelitian laporan tahunan perusahaan sampel edisi 2007-2009 ditelusuri untuk mencari item-item yang diungkapkan oleh perusahaan tersebut. Untuk pengujian variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis sebagai berikut : 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas data, uji multikolonieritas, uji heteroskedatisitas, dan uji autokorelasi, karena data yang digunakan lebih dari satu tahun.

a. Uji Normalitas data

Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel dependaen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak dengan menggunakan Normal P-P Plot Ghozali, 2005. Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2005: 112 b. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen Ghazali, 2005. Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem Multikolonieritas atau multiko. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya. Ada tidaknya Multikolonieritas di dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF Variance Inflation Factor dan tolerance. Regresi yang terbebas dari problem Multikolonieritas apabila nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,10. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada pola scatterplot antar SPRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Dasar pengambilan keputusannya jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan bahwa telah terjadi Heteroskedastisitas. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghozali, 2005. d. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah adanya korelasi antara data pada suatu waktu tertentu dengan nilai data tersebut pada waktu satu periode sebelumnya atau lebih pada data runtut waktu. Penggunaan uji DW Durbin Waston untuk mendeteksi tidak adanya korelasi antar error, maka nilai DW diharapkan berada di sekitar angka 2 dari 1,5 sampai 2,5. Panduan mengenai angka D-W Durbin-Watson untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada Tabel D-W, dengan pengambilan keputusan berikut: 1 Jika nilai d lebih rendah dari dl atau lebih tinggi dari 4-dl, maka signifikan terdapat autokorelasi; 2 Jika nilai d berada lebih besar dari du atau lebih kecil dari 4-du, berarti tidak terdapat autokorelasi; 3 Jika nilai d berada antara du dan dl atau berada diantara 4-du dan 4-dl, maka dinyatakan sebagai daerah tidak dapat diambil kesimpulan atau ragu-ragu.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 110 125

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 42 90

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 77 128

Pengaruh Profitabilitas Dan Size Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 28 102

Pengaruh Profitabilitas Dan Size Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 43 102

Kinerja Sosial Perusahaan BUMN dan BUMS Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 63 113

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 56 91

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Perbankan dan Lembaga Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 72 97

Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3 53 98

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 1 16